Kai dan Miyuki berjalan bersama, mereka duduk di meja sudut kantin. Miyuki menoleh, dia melihat Kai terlihat tidak nyaman. Miyuki melirik ke sekeliling, dia menghela napas dan berkata, “Abaikan saja mereka. Kau harus terbiasa dengan tatapan seperti itu. Kau kan peserta audisi terbuka yang beruntung bisa bergabung dengan kelas kami.” “Ano, jujur saja aku merasa tidak nyaman, apalagi dengan perlakuan mereka,” ucap Kai.
Miyuki mengangguk, dia paham siapa yang dimaksud ‘mereka’ oleh Kai. “Aku juga tidak nyaman, apalagi dengan Miyazaki-San, Abe-San, dan Shimekake-San. Mereka bertiga itu seperti satu jiwa yang terbelah menjadi tiga.” Miyuki bergidik, Kai terkikik geli melihat ekspresi Miyuki yang seperti orang takut bercampur jijik. Kai memakan sedikit rotinya, entah kenapa dia merasa tidak berselera makan. Kai selalu begini, setiap kali dia merasa tidak nyaman dia pasti tidak berselera makan.
“Yo! Peserta audisi terbuka!”
Kai menoleh, dia melihat Ren, Sho, dan Jinguji duduk di dekat mereka. “Namanya Yanase Kai,” Miyuki mengoreksi, dia menggembungkan pipi kesal kepada Ren yang menatapnya jahil. “Mulut mulut siapa, hah?” balas Ren, dia menoyor kecil kepala Miyuki. Sho menatap Kai, dia berkata, “Aku terkesan dengan dirimu. Belum pernah ada peserta audisi terbuka yang bergabung dengan kami sebelumnya. Selamat datang.” “Kau menjadi bagian dari kami sekarang,” sahut Jinguji tersenyum, “kalau kau membutuhkan bantuan, kau katakan saja kepada kami.”
Kai tersenyum, dia membungkuk kecil. “Terimakasih,” ucap Kai. Dia mengaduk makanannya dan mencoba mengabaikan tatapan mata anak-anak lain. Kai tahu, di tempat seperti ini latar belakang keluarga pasti jadi sorotan utama. Kai masih ingat bagaimana Ryuya, Haru, dan Aran mentertawakannya hanya karena dia anak seorang tukang sayur. Apa yang salah, toh mereka juga makan sayur. Bisa saja sayur yang mereka makan dibeli dari toko keluarganya.
Menyebalkan.
Bel berbunyi nyaring. “Ah, pasti ada pengumuman,” ucap Ren, “kita lihat acara apa lagi yang dibuat orang aneh itu.” Jinguji menggeplak kepala Ren, dia mendesis dan menengok kecil kearah sebuah speaker kecil yang terpasang di sudut atas ruangan. ‘Selamat pagi, mina-san,’ suara Sho Sakurai, penanggungjawab Akademi Hikari terdengar, ‘bagaimana sarapan kalian? Rasanya tentu berbeda dengan yang biasanya, kan? Tentu saja, karena sekarang seorang koki baru yang menangani dapur akademi.’
“Rasanya sama saja,” komentar Ren, dia mencicipi makanannya, “masih asin seperti biasa.”
Kai terkekeh, dia kembali menoleh kearah speaker. ‘Hari ini, aku akan mengumumkan sebuah kompetisi,’ ucap Sho, ‘kompetisi akan diadakan dua hari lagi di aula utama. Peraturannya, setiap kelompok berisi enam orang, dan kalian harus berakting sesuai dengan skenario yang diberikan. Skenario akan diberikan saat kompetisi dilaksanakan. Persiapkan diri kalian. Jaa.’
Suasana mendadak riuh. “Hah? Jadi maksudnya kita harus berakting mendadak, begitu?” sahut Ren, “haaaah, lalu apa yang harus dipersiapkaaaan?” “Mungkin kita hanya perlu mempersiapkan kemampuan berakting kita,” ucap Jinguji, “ada banyak kemungkinan skenario, jadi kita bisa berakting sesuka hati selama latihan.” “Kita hanya diberi waktu dua hari,” sahut Sho, “tapi sebelum itu, kita harus membentuk kelompok dulu.” Sho menengok kearah tengah kantin, dia berkata, “Miyazaki pasti sudah bersama mereka.”
Kai dan yang lain menoleh. Terlihat Aran, Haru, Ryuya, Rena, Myuto, dan Hagiya duduk berkelompok, mereka tampak mendiskusikan sesuatu. Miyuki diam, dia menatap yang lain dan berkata, “Kalau begitu kita satu kelompok saja.”
“Tapi, bukannya satu kelompok harus berisi enam orang?” sahut Sho, “kita hanya berlima, Miyuki.”
“Ah, bukankah ada satu orang lagi yang tidak hadir hari ini? Kita hanya perlu menunggunya, kan?” ucap Kai, dia ingat ada satu orang yang tidak hadir di kelas tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tale Of 'A' Stars
FanfictionAku bermimpi menjadi bintang... Bintang yang paling terang... Dan sekarang, tinggal selangkah lagi sebelum mimpiku terwujud... Tapi aku tahu... Menjadi bintang yang bersinar tidak semudah yang kubayangkan... * Yanase Kai adalah peserta audisi terbuk...