Introducing Karina

32 3 5
                                    

Aku dan dia, kami sudah berpacaran sejak duduk di bangku SMA. Dia yang awalnya mendekatiku. Jujur saja, aku saat itu luluh dengan semua perhatian yang dia berikan.

"Kar, kantin yok !"

"Mager, Jun..."

"Ayolahh... gue gendong deh," bujuk Arjuna sambil berlutut membelakangi Karina.

Senyum Karina mulai mengembang dan tanpa basa - basi ia segera menjatuhkan diri ke punggung Arjuna. Tiba - tiba Arjuna berlari kencang sampai Karina hampir terjatuh.


"WOY JUNA ! STOPPP ! GUE MAU JATOHH ! JUNAAAAAAA !"

Cerocos Karina sambil memukuli bahu Arjuna tanpa ampun.
Arjuna meng'aduh' kesakitan dan segera menurunkan Karina.

"Iya iya... ampun. Galak amat si nenek sihir."

Tawa mereka memecah keramaian kantin. Arjuna menghela nafas dan tersenyum tipis menatap gadis mungil di depannya. Senyumannya tetap manis walau nyaris tak terlihat.

Tapi semua itu tidak berlangsung lama...

Lama - kelamaan, aku merasakan sesuatu yang tidak ku sadari sejak awal. Aku menyadari ada sesuatu yang dari dulu membuat cerita kita terasa palsu.

Aku bisa melihat jelas semua hubungan masa lalunya dengan gadis itu. Aku sadar setiap perlakuannya secara tidak langsung membentuk ku menjadi seperti gadis itu.

Pada ciuman pertama kita, aku bisa merasakan dengan jelas setiap jejak yang gadis itu tinggalkan dalam mulut manisnya. Feels like I can predict what will happen next, bahwa nantinya dia akan bosan dengan keberadaanku.

Ketika itu pun aku sadar; dia masih menginginkannya. Dia masih ingin memiliki gadis itu. Gadis yang pernah mengisi kekosongan hatinya, yang lebih dulu singgah sebelum aku.

Saat itu aku benar - benar tak tau apa yang kurasakan, tapi aku tau betul bagaimana rasanya.

Rasanya menjadi pelarian.

Sekarang, aku Karina, hanyalah perempuan biasa. Orangtuaku sangat sederhana, dan aku tidak tinggal bersama mereka. Melarikan diri dari tuntutan lebih tepatnya.

Aku sudah lulus SMA, dan aku belum bepikir untuk kuliah. Aku masih ingin mengelilingi duniaku. Aku belum siap menyerahkan kebebasanku kepada kesibukan dan rutinitas.


Aku ingin mencoba banyak hal yang belum pernah ku coba. Aku ingin menemukan apa yang belum ku temukan.

***


"Karena cinta adalah petualangan untuk menemukan 'dia' yang bertahan sampai akhir"

Wasted TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang