"Hey, kamu apakan tas sekolahku?!"
“Bella, kembalikan buku gambarku!”
“Aku tidak mau, Zayn”
“Waahh.. ternyata gambaranmu sangat bagus! Em, ini siapa zayn, kok ada cewek lagi tidur? ini mirip sama--”
“Bellsss.. cukup. kembalikan!”
“Zack! Jangan panggil aku Bells, namaku Isabella—Bella bukan Bells”
“Kamu juga berhenti memanggilku Zack!”
“Tapi Zack itu keren kan?”
“Bells juga lucu…cocok untu gadis perempuan sepertimu”
“Tapi, aku tidak mau menjadi perempuan”
“Apa? Bukannya bersyukur malah menghayal yang aneh-aneh”
“Sudahlah. Aku sudah lelah menjahilimu sepanjang hari. ini”
“Yeay, thanks bella”
“Akhirnya kamu menyebutkan namaku dengan benar”
“urwell, Zayn”
***
“Bella, kita ke pantai yuk!”
“Ah, aku males, zayn, aku mau istirahat, besok aku ada kelas pagi”
“Ayolah, aku mau mencari ide untuk PR seniku lusa”
“Oh, okay. wait for a minute”
----
“Zack! Ini keren!”
“Sungguh? Aku pikir menggambar pemandangan sunset itu buruk”
“Aku iri deh sama kamu. Kamu bisa melukis, menggambar, dan mewarnai dengan bagus, sedangkan aku?”
“Um, bagaimana kalau aku gurumu? Biar kamu bisa pandai membuat sketsa sepertiku!”
“Serius? Kau tau keberatan?"
"Untu sahabatku, apasih yang enggak"
"Thanks ya zayn. Kau sahabatku yang paling baik!”
****
"Zayn, aku lelah"
"Sini, biar aku antar kamu pulang habis kita dinner"
"Dinner? yang benar saja"
"Iya, Isabellaku yang cantik" Zayn mengulurkan satu tangannya kearahku sambil sedikit menunduk. aku tercengang dengan perilakunya,
"Zayn? Kau tak sakit kan? kau sakit mata? atau kau-"
"Aku ini sehat, Bells, bahkan aku melihatmu dengan jelas. badanku tidak panas; malahan hangat karena selalu dekat dengan kamu"
"Lagi" desah Bella lalu memutar bola matanya. Zayn hanya menyengir sambil memperlihatkan giginya.
dua kata; putih dan rapi
"Sejak kapan kamu jadi kayak gini? hah?"
"Sejak aku kenal sama kamu lah" Bella masih diam mematung. dia hampir tidak percaya dengan ucapan sahabatnya itu.
"Ayolah, maafkan Peterpanmu ini"
"Hah?"
"Jangan berbohong; terus apa yah yang ada di diary mu itu?" Zayn menaikkan satu alisnya dan menatap lawan bicaranya; Bella dengan tatapan menyelidiknya yang khas.
"omg, zayn, pantas diaryku menghilang" Bella memukul lengan Zayn itu dengan manja. lalu mereka tertawa lepas bersama.
"Hahahaa... iya-iya Candy"
"Candy? kenapa harus Candy? serius itu terdengar aneh--lebih baik Bells deh"
"Soalnya kamu manis,manisss banget--bahkan lebih manis darii gula di seluruh dunia ini. aku takut kalau kamu dikerumungi oleh semut-semut nakal; maka dari itu 'kan, kamu menulis agar seseorang menjadi Peterpanmu?"
"Kamu menulis agar suatu hari seseorang datang; mengajakmu dinner di taman tengah malam, menikmati indahnya malam; berdua. dan seseorang itu menjadi Peterpanmu dan kamu menadi tikerbell nya, ralat tinkerbella"
"Dan hari ini harinya Bella"
"Bell,Izinkan aku menjadi Peterpanmu?"
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Today ⇨ malik
Fanfiction[slowupdate.] Bahagia itu sederhana ............................................................. [Malik & Gomez] All right reserved Copyright © iam_muchii // Alternate Universe