My Turn To Cry - EXO

220 16 0
                                    


***

"SEHUN!??"

"Itu- Sehun?! Sehun kan?! Iya bukan sih?! Sehun?! Oh Sehun?!" Tanya Jenni bertubi-tubi karena ia sangat kaget.

"Itu- Sehun?! Sehun kan?! Iya bukan sih?! Sehun?! Oh Sehun?!" Tanya Jenni bertubi-tubi karena ia sangat kaget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dikabarkan, Sehun personil EXO sedang menjalin hubungan spesial dengan perempuan berinisial H. Mereka tertangkap kamera sedang berkencan disalah satu kafe tadi malam." Ucap sang presenter.

Jenni terdiam. Begitu juga Chen. Jenni merasa hatinya hancur untuk kesekian kalinya. Chen memilih untuk diam lalu mematikan televisi.

Sejujurnya Chen juga bingung apa yang terjadi. Karena yang ia tau, Sehun jarang sekali dekat dengan perempuan, selain ibunya, Lia, dan Jenni.

"G-gue ke k-kamar y-ya.." Pamit Jenni terbata-bata lalu berjalan pelan seperti orang tidak semangat menuju kamarnya.

"Kok jadi gini deh?" Tanya Chen frustasi pada dirinya sendiri.

(Di sisi lain...)

"Liat deehh.. Makasih ya Hun, gara-gara kamu aku jadi terkenal gini." Ucap seorang perempuan kepada Sehun.

Sehun yang duduk di samping sang perempuan hanya dapat mengangguk lemas karena sejujurnya ia merasa kurang nyaman dengan 'drama' ini.

"Besok anter aku ke studio rekamam ya. Inget jangan lupa, dadaahh.." Ucap sang perempuan sambil mencium kilas pipi Sehun lalu pergi.

Semenjak kemarin, Sehun merasa ada sesuatu yang mengganjal dalam hatinya. Ia jadi sering menyendiri dan jadi harus meladeni perempuan berinisial H yang sedang dikabarkan dekat dengannya.

Sehun sebenarnya merasa muak, tapi masih ada waktu perjanjian 12 hari lagi sampai kontraknya habis.

Ia mau tidak mau harus melakukan konflik ini, apa lagi karena sang perempuan berinisial H adalah keponakan jauh Pak Sooman.

"Aakkh gimana niihh?? Kok gue tiba-tiba kepikiran Jenni ya? Gue coba telfon deh." Ucap Sehun sambil memencet nama Jenni di layar ponselmya lalu menelefonnya.

"Halo..." Sapa Sehun setelah panggilan telfon terangakat.

"...." Hening. Tidak ada suara dari ujung telfon Jenni.

"Jen? Halo? Lo gak pa pa kan?" Tanya Sehun khawatir karena Jenni tidak menjawabnya.

Jenni tetap diam, dan enggan menjawab Sehun. Karena sejujurnya dengan mendengar suara Sehun saja itu semakin membuatnya patah hati.

"Jen? Jawab gue doongg.." Melas Sehun tapi Jenni malah memutuskan sambungan telfon yang mana membuat Sehun sangat bingung.

"Ih, kenapa sih? Gue salah ya?" Tanya Sehun sambil mengacak rambutnya frustasi.

Mengapa disaat ia sedang bimbang, Jenni, perempuan ceria yang bisa membuat Sehun tersenyum kembali malah menjadi aneh.

"Haduuhh gue harus gimana??" Tanya Sehun frustasi lagi.

Lucky 7✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang