Hello - GOT7

186 11 0
                                    


***

"Jen, pernah gak sih lo ngerasain sesuatu yang sangat berharga buat lo tiba-tiba pergi atau menghilang dalam waktu singkat? Padahal lo udah mempertahankan sesuatu itu dengan semampu lo" Tanya Nara dengan tatapan kosong ke arah sungai.

"Dan dengan bodohnya, lo seakan runtuh dari pertahanan lo yang udah lo perjuangin. Lo jadi ngerasa lo adalah manusia paling bodoh. Dan pada akhirnya, sampai kapan pun lo bakalan nyalahin diri lo" Lanjut Nara.

Jenni tampak berfikir beberapa saat untuk memberikan jawaban yang tepat untuk Nara.

"Kalo untuk masalah sesuatu yang pergi atau menghilang itu pernah. Tapi.. Menurut gue itu wajar, Nar. Kehilangan sesuatu itu hal yang wajar banget, makanya gue gak pernah nyalahin diri gue karena hal itu" Jawab Jenni sambil mengelus pundak Nara.

"Oke, mungkin awalnya kita akan kecewa berat sama diri kita, kita bakalan benci sama semua yang kita lakukan. Tapi lama kelamaan gue mikir, kenapa harus kecewa? Kenapa harus sedih? Tuhan udah ngasih kita rezeki yang berbeda-beda. Dan jika suatu saat kita kehilangan, mungkin sesuatu yang hilang itu bakal diganti dengan hal yanglebih baik" Jawab Jenni lagi.

"Mungkin awalnya berat, tapi suatu saat gue yakin kita akan terbiasa. After the storm, there must be a sunshine" Ucap Jenni panjang lebar untuk menghibur Nara.

Nara tak dapat berkutip lagi, ia tampak berfikir keras. Ia kembali tersenyum, namun dengan air mata yang telah mengalir di pipi mulusnya.

"Maafin gue ya, kayaknga gue sering banget ngerepotin lo. Sampe harus nyari gue malem-malem gini" Ucap Nara sambil menghapus air matanya.

"Gak papa, Nar. That's what a friend for. Umm... Nar, ini semua ada hubungannya sama Baekhyun ya?" Tanya Jenni dengan lancangnya.

'Oon, ni mulut lancang banget sih!!!' Batin Jenni kesal.

"Hahaha.... I-iya." Ucap Nara yang hendak menangis lagi tapi ia tahan.

Jenni tersenyum, "Yaudah sekarang kita pulang. Lo bisa lanjut curhat sama gue di rumah lo. Besok kalo lo capek, gak usah kuliah gak pa pa. Kalo mau di temenin gak kuliah sama gue juga gak papa"

"Yeeuu, bilang aja lo mau madol" Ucap Nara lalu tersenyum ke arah Jenni.

Nara bangkit dari posisi duduknya, begitu pula Jenni yang sedari tadi berjongkok.

"Kuy pulang" Ajak Jenni.

"Tapi, Jen, gue laper" Ucap Nara yang diiringi senyuman tanpa dosanya.

"Sama, gue juga. Lo mau makan apa?" Tanya Jenni.

"Mmhhh...." Nara berfikir sejenak.

"Pizza?" Tebak Jenni. Nara mengangguk dengan senyuman lebar pada bibirnya.

 Nara mengangguk dengan senyuman lebar pada bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lucky 7✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang