Kali ini adalah hari yang membuatku merasa di permainkan sama tu bocah. Oh ya akhir akhir ini aku sama angga gak cakapan . Kalian tau tidak dia yang mengajak ku untuk melakukan
Kegiatan itu.Flashback
Guru yang sedang menjelaskan tugas. Hari itu adalah hari senin. Angga yang sedang coret coret buku ku dengan kata kata yang membuatku marah. Tapi aku marah dengan senyuman yang masih merekah.
Di les yang terakhir pelajaran suasana antara aku dan angga tambah buruk dan tambah parah.Saat pulang sekolah aku yang tidak lagi mood untuk bicara. Semua orang yang peduli aku cuekin semua.
Aku yang langsung menuju ke teman ku di tahan oleh angga yang langsung menarik tas ku. Itu membuatku jadi malu. Ya aku marah bukan berarti aku harus galak galak amat ya.
Tapi hati yang berlain berkata untuk membencinya walau dia kayak gak sepenuhnya untuk marah padaku.End flashback
Hari ini hari selasa yang cukup indah.
Tapi hatikuh masih males untuk pergi ke sekolah yang menjadi kewajibanku.
Angga yang tak kunjung kunjung datang membuatku merasa khawatir sama dia. Teman teman selalu nanya tentang kabar angga pada aku. Beberapa les sudah berlalu dengan hujan yang tak kunjung kunjung berhenti. Pergantian les .angga juga tak nongol nongol membuatku jadi khawatir. Jika aku di perbolehkan untuk jujur. Aku sanggggaaat kangen sama dia. Rasa khawatirku makin memuncak. Tiba tiba guru b. Inggris datang dan mengatakan kalau angga sakit.Aku lagi lagi termenung memikirkannya. Dia sakit entah gara gara apa. Aku melihat foto yang dia letakkan di mejanya waktu itu. Melihat wajahnya aku jadi males dan mengingat dia yang menyebalkan dan resek. Tapi seketika rasa kesal ku hilang oleh rasa kangen ku sama dia.
Aku akan berjanji gak akan buat dia marah sama ku lagi.
Esok harinya aku gak sabar untuk ketemuan dengannya. Aku jadi khawatir dengannya. Sesampai angga di sekolah, aku yang masih belum baikan sama angga masih pura pura cuek aja. Tapi aku kangen dia jujur KANGEN banget.Aku ingin minta maaf. Walau dia yang bersalah sih. Tapi akunya yang gak tahan marahan sama angga langsung cakapan sama dia. Awalnya sih grogi dan gengsi gitu. Ku coba untuk melawan rasa grogi dan keselku,akhirnya aku mulai bicara duluan dengan mengerjakan tugasnya yang belum selesai.
Awalnya sih masih grogi untuk bicara normal kayak biasanya. Kucoba kucoba ajak dia bicara... Akhirnya perjuanganku pun berhasil dia mau cakapan dan temanan sama aku.
Dihatiku yang dalam aku sih gak suka dia bilang kawan atau teman tapi.
Tapi apa boleh buat aku hanya ingin dia dekat denganku yang mau berbagi cerita suka maupun duka walaupun dia gengsi.Memory
Oh... Ya aku bukan lagi membuat cerpen aku hanya ingin menceritakan kisahku yang gak seberapa itu. Dan ini jujur sangat nyata walau aku hanya menceritakan sebagian bukan seluruhnya. Aku hanya membuat cerita berdasarkan ke dekatanku dengan cowo. Dengan membuat ini aku bisa merasa dekat dengannya walau dia jauh di sisiku.
Back to story
.
.
.
.
.
.
Chapter 3