#1

20 1 0
                                    


"Balik woi balik" teriak kiper bertubuh besar itu yang menandakan serangan balik dari lawan, peluhnya sudah menetes membasahi baju jersey kelas yang dipakainya. Menampilkan bentuk tubuhnya yang besar dan bundar yang terlihat jelas akibat terguyur derasnya keringat.

13 Desember 2015

Futsal Cup Competition (FCC) merupakan acara tahunan rutin sekolah SMA N 04 Tanjung Emas. Acara ini merupakan acara gabungan antara OSIS dan Ektrakurikuler Futsal. Setiap kelas hukumnya wajib mengeluarkan tim futsal putra dan tim futsal putri mereka. Resiko yang diterima kelas apabila kelas tersebut tidak mengeluarkan salah satu tim futsal maka kelas tersebut akan didenda 10x dari biaya pendaftaran kali ini yakni sebesar Rp.100.000,00 yang berarti denda itu mencapai angka Rp.1000.000,00.

"Prang!!!" suara pantuan bola yang terkena pintu besi parkiran SMA N 04 Tanjung emas

"Heleh heleh, males gua kalo pemainnya pada nembak asal bola kemana-mana" gerutu Afif, salah satu panitia yang bertugas menjadi anak gawang jadwal hari ini.

"Wajar lah Fif pada buang bola keluar, kita kan menerapkan defense system biar gak kebobolan" sahut kiper 12 Mia 6 yang memiliki paras khas yang menjadi korban paparazzi dedek-dedek kelas10-11,wajar sih tubuh atletis, anak paskibra kabupaten pula ditambah dia baby face gitu jadi makin demen deh.

"Bener sih, lawan lu 11 Iis 1 bro, emang tuh kelas surganya para atlet. Mulai dari atlet badminton, basket, volley, renang sampai futsal pun ada. Dan ditambah mereka juara 1 tahun lalu. Semangat ye Bro!" sahut Afif lalu pergi mengambil bola keluar yang melambung jauh akibat tendangan para pemain

"Oooooo" teriakan para penonton tak henti-hentinya terngiang. Pertandingan antara 11 Iis 1 melawan 12 Mia 2 memang sengit. Pasalnya, 11 Iis 1 berhasil menjuarai FCC tahun lalu dan 12 Mia 6 terkenal karena para pemainnya yang memiliki taktik pertahanan super. Sengit, ditambah teriknya mentari pada pagi ini membuat keringat senang meluncur keluar dari epidermis kulit ini

Ditengah keriukan yang ada di lapangan serbaguna SMA N 04 Tanjung Emas, Fio dengan santainya duduk di bangku kesayangannya seraya membaca buku tebal dari Pramoedya Ananta Toer yang berjudul Arok Dedes alur cerita yang bersudut pandang dari Ken Arok itu sendiri telah mampu menghipnotis Fio. Kebetulan, Fio merupakan anak pecinta hal-hal yang beraroma lampau, termasuk mantan. Nggak! Fio gak punya mantan, adanya sih mantan gebetan yang mampu membuat Fio terlena akan indahnya masa remaja.

Fio, bernama lengkap Kamala Fiona ini merupakan siswi kelas 12 yang masih bisa dikategorikan sebagai kelas 10. Ia memasuki dunia persekolahan lebih awal daripada pelajar lain serta memasuki kelas akselerasi semasa SMP.

"Fik, gamau liat futsal tuh di lapangan?" ajak sahabat Fio yang beranama Laras

"Males" sahutnya

"Yaelah, salah satu angkatan kita main Fik, dan sekarang jadwalnya 11 Iis 1. Itu tuh, tempatnya anak-anak yang demen sama hukumannya Pak.Bisro. Gabosen apa mantengin kertas mulu"

"Kertas aja gue pantengin apalagi...."

"Yakali lu mantengin kertas mulu, brarti lu mantengin pohon mulu dong. Pantes aja jomblo, seleranya pohon woi pohon"

"Paansi, garing amat deh, yaudah ah yuk Yas keluar"

Suara riuh antar supporter telah berhasil terngiang. Fio dan Laras berjalan bersama menyusuri lapangan serbaguna. Mereka melihat papan score yang saat ini bertuliskan angka 2-1, dengan 11 Iis 1 memimpin.

PRITTTTT wasit mulai membunyikan pluitnya tanda babak kedua akan dimulai

"Untung deh masih ada babak kedua. BIG MATCH ini nih!!" gerutu Laras

"Yaa, babak kedua telah dimulai bung, kali ini dengan score 2-1 dimana kelas 11 Iis 1 masih memimpin. Jika kita melihat tahun lalu, kelas 11 Iis 1 ini berhasil menjadi juara 1. Namun tak kalah halnya dengan 12 Mia 6 yang terkenal akan sistem pertahanannya yang sangat kuat. Terlebih disana masih ada Adi selaku kiper yang selalu diidam-idamkan kaum hawa...."

Kometator pertandingan yang berasal dari OSIS kali ini sangat lihai dalam berbicara. Mungkin, public speaking-nya telah terlatih.

"Sengit emang, emang sengit. Wanjir keren Coy!" celetuk Bima, siswa kelas 12 Mia 2

"Hish, Bima ih rame aja daritadi" sahut Fio. Setelah pertandingan ini kelas Fio yakni 12 Mia 2 Putra akan bertanding melawan 11 Mia 7. Kelas Fio kemarin berhasil menduduki juara 3 Putra dan juara 2 Putri. Dan kali ini, mereka sih gak bakalan terlalu ngoyo gitu ya. Mau main santai aja sih katanya.

"Yaaa, kali ini 11 Iis mampu mengendalikan permainan bung! Yaa, bola masih dipegang Ijam, lagi-lagi Ijam, mampu mengecoh Huda. Kali ini berhasil melewati Yordan. Diumpan kepada Yopi, kembali lagi kepada Ijam, eak eak Gollll!! 3-1 untuk 11 Iis . kini ijam telah mengoleksi 4 gol dan masih diurutan tertinggi dari para pencetak gol lainnya. Dan tentunya berpeluang untuk menjadi top scorer"

"Fik, Ijam main tuh. Keren kan?" Cicik mulai berkomentar dan menyikut lengan Fio. Fio hanya bisa terdiam

Ijam, satu kata berjuta makna. Lelaki bernama lengkap Abrizam Nadhif inilah yang telah membuat Fio terlena masa-masa SMA. Adik kelas sih secara tingkatan pendidikan. Namun 'mas' bagi tingkatan umur. Terik matahari kala itu tak mampu menyadarkan Fio dari aura tajam Ijam. Seketika ingatannya kembali pada 6 bulan lalu. Dimana ia masih berada pada jenjang SMA tingkat akhir awal-awal bulan, awal semester 5. Begitupula Ijam yang masih kelas 11 awal semester.

Juli, 2015

"Kak dek, ini soundsnya taruh sebelahnya panggung aja" perintah salah satu anak MPK bernama Bagas

"Kak Fio, kira-kira ini rundown acara besok selesai jam berapa ya?"

"Sekitar jam 13.00 dek, untuk lebih jelasnya silahkan hubungi Sie Acara atau Ketua Pelaksana" sahut Fio

Fio,wanita berambut hitam bergelombang yang kini menjabat sebagai Ketua Umum MPK itu kini sedang mengadakan acara tahunan MPK yakni Pesdem, dimana pada acara ini akan terpilih seorang pemimpin OSIS yang baru.

"Sini saya bantu" dengan cekatan Fio membantu Sie Perlengkapan menyiapkan meja diatas panggung sebagai tempat duduk para caketos untuk melakukan sesi debat.

Sudah sekitar 2 jam Fio dan para anggota MPK lainnya berkutat dalam aula menyiapkan segala keperluan untuk besok. Merasa penat, Fio keluar dari dalam aula untuk mencari udara segar dan duduk di tribun sebelah lapangan serbaguna.

"Butuh air mbak?" sahut seorang lelaki yang menyodorkan sebotol air putih kepada Fio

"Ehh ? Boleh, makasih ya" lelaki itu hanya membalas dengan anggukan. Keduanya diam selama beberapa saat. Fio tak mampu mengunci mulut lama-lama. Dia mulai mulai membuka obrolan

"Kamu kelas 11 ?"

"Hmm"

"11 ipa apa?"

"Saya Ips" suasana kembali hening seketika.

"Saya Abrizam mbak. Oiya maaf saya gak manggil kak sesuai dengan peraturan senioritas di sekolah ini"

"Gakpapa kok, saya gak gila hormat dan juga saya gak setua itu. Abis futsal?"

"Heem, mbak Fio nyiapin apa aja tadi?"

"Nyiapin buat besok sih, btw gak usah manggil mbak, saya lebih muda dan atau seumuran dengan kamu kok, emang tau darimana nama saya Fio?"

"Tau darimana? Haha siapa sih yang gak kenal kamu Fi? Udah ya saya pamit"

Udah? Udah? Beneran udah? Kok gelonjotan gini sih hati Fio. Abrizam ya, anak IPS kelas 11, pemain futsal andalan. Keren sih, Cuma sifatnnya dia yang perhatian kemudian hilang itu yang bikin Fio penasaran. Tatapannya tajam, hidungnya mancung, bibirnya kecill

"oiya Fi, Ijam aja" Ijam tersenyum kepada Fio, seakan-akan tau bahwa Fio bingung akan sosok Ijam

Diujung Waktu SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang