#2

9 0 0
                                    


05.30

"Ndukk sarapan duluuu" teriak Ibu Fio

"Udah Buu, Fio udah ngambil roti kok. Udah telat nih. Assalamu'alaikum" Fio berlari menuju ibu-ayahnya dan mencium keduanya dengan cepat dan segera berangkat ke sekolah

"Duhh pake acara bangun kesiangan sih. Panitia kan udah harus stay ditempat jam 05.30"

Sesampainya di gerbang sekolah. Fio jalan perlahan menuju ruangan panitia, berusaha bersembunyi dari amukan para anggotanya.

"Ekhm! Jam berapa neng?" Bagas! Mata anak ini tajem bener deh

"05.45" jawab Fio gugup

"Ohh Ketum telat nih ceritanya? Harus sesuai aturan dong. Kalo telat turun 5 per menitnya. Dan ini telat 15 menit, yaudah turun 75 kali!"

"Ya ampun Gas, banyak bangettt. Okedah, gue nyicil tapi ya? Sekarang 25 dulu. Ntar 25 dan nanti mau pulang 25. Yayaya ?"

"Heem, yang penting 75!"

Setelah melaksanakan hukuman, Fio segera menyuruh setiap anggota MPK stay pada tugas masing-masing. Lalu mereka melakukan briefing singkat sebelum dimulainya acara lalu diakhiri dengan doa.

"Untuk coordinator setiap sie, dimohon untuk selalu mengawasi anggota dan menjadwal apa saja kegiatan yang wajib dilakukan selain itu, apabila sie lain membutuhkan bantuan dan terlihat anggota MPK yang kosong, mohon segera dibantu"

"Tambahan kak, mohon saat penghitungan suara sie keamanan lebih mengetatkan titik-titik rawan jebol "

"Okee siapp, sie acara siapkan rundown molor, sie dekdok stay dalam keadaan apapun, sie konsumsi makanannya ya hehe, sie perlengkapan stay depan dan belakang panggung, sie keamanan jaga titik-titik keramat siswa dan segera setelah bel masuk mohon untuk segera melakukan sweeping, sie humas dan ksk mohon membantu mengkondisikan siswa dan operator mohon melihat aba-aba dari mc. Oke saya serahkan kepada Ketum untuk memimpin sesi doa" sahut Ketua Pelaksana

Acara dimulai, sie keamanan mulai melakukan sweeping. Satu per satu kelas mulai disterilkan, dalam hal ini meletakkan anak-anak yang memiliki jiwa kukuh pada pendirian pada sie keamanan sangat diperlukan.

2/3 bagian aula mulai terisi, perlahan-lahan aula semakin penuh. Namun tidak halnya dengan kawanan anak asuhan Bukno, mereka menamakan anak asuhan Bukno itu karena mereka kerap kali nongkrong di kantin Bu.No, AAB (Anak Asuh Bukno) memang kerap kali mencari masalah. Salah satunya ialah mereka tidak mau pergi ke aula.

"Mohon pengertiannya sebentar, sebentar lagi akan diadakan orasi caketos jadi dimohon para siswa untuk segera ke aula" ajak Afaf halus kepada AAB

"ada untungnya buat kita? Panas iya, susah nafas. Ya gak? hahaha" sahut Angga

"Sekali lagi dimohon untuk kakak-kakaknya segera menuju aula" kali ini Afaf mulai memanas. Ia tau dia hanya siswa kelas 10 yang pastinya susah mengendalikan siswa kelas 11. Terpaksa ia memanggil Naufal anggota sie keamanan kelas 11 untuk membantunya, lagi-lagi gagal.

Adnan anggota MPK kelas 12, terpaksa ikut andil dalam mengatasi hal ini

"Kalian enak banget sih disini, tolong ke aula sekarang juga. Hargai panitia yang udah ngadain acara ini" nada suara Adnan mulai meningkat

"Lah, kita gak minta acara ini ada kok, mumpung ada jamkos ya kita santai-santai. Ya gak?" sahut Mamat pentolan AAB

"Kok lu nyari ribut! Hanya karna lu pentolan AAB bukan berarti lu bisa seenaknya! Dimana lu berada disitu juga lu harus ngehargai orang!" teriak Adnan

Diujung Waktu SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang