temprano para feliz

8 1 3
                                    

Aku sedang menikmati bubur kacang merah dengan kuah susu vanilla hangat dipinggir jendela yang menampilkan suasana asri (benar-benar hijau asli) ditemani dengan perapian dengan kayu yang terbakar. Terlihat air menitik pelan diluar sana, ini sungguh pemandangan yang sangat amat memanjakan mata.

There is someone want to talk to you, Ms.

Aku sungguh sangat amat ingin memejamkan mata.

There is someone waiting on the line, Ms.

Tapi elektronik sialan tersebut tidak akan diam.

You have to accept and open the lock, Dree.

Ku hembuskan nafasku sekencang mungkin untuk melepas kekesalan yang ada didadaku kemudian memutar lenganku dan segera menekan tombol kecil berwarna hijau yang menempel pada sekitaran arlojiku.

"Ya?" Jawabku malas sambil menaruh mangkuk bubur kacang merah yang nikmat tadi kepada meja kayu didepanku.

"Dree! Bisa bisanya kau lama angkat telpon, girl!"

Aku yang dipanggil "Dree" olehnya memutar bola mata malas. "Orang pada abad 21 melakukan hal seperti itu jika mereka sedang sibuk. Bahkan yang ku lakukan termasuk cepat."

"Dree, dree, dree... c'mon, you're not even from 21's! We already in 23's, sayang!" 

Lagi, aku memutar bola mata malas. "Oke oke. Sekarang ada apa baginda menelpon saya ketika anda bisa masuk kedalam tv abad 21 saya yang menurut anda sangat mudah diotak atik itu?"

"Ada kerjaan."

Aku diam kemudian menatap kearah jendela dan- "I know this time is not even your workday. Tapi menurutku, kau akan suka pekerjaan ini."

"Apakah pekerjaan itu lebih bagus dari pemandangan rumahku?"

"Apakah 'rumah' yang kau maksud adalah 'rumah hijau' sang surga ditengah elektronik itu? Tentu saja, ya!"

Aku mengernyit cukup dalam. Apalagi yang lebih bagus dari rumah ini, maksudku untuk dijaman seperti ini lahan yang kumiliki sangat terbatas. Beberapa juga memilikinya tapi tak pandai merawatnya hingga terlihat tidak begitu menarik. Bahkan Chloe (dia orang yang sedang menelponku) sangat terpukau dengan rumah ini. Jangan kau remehkan selera Chloe, dia adalah pusat dari segala jenis keindahan. Orang menyebutnya 'Juri Kecantikan'.

"Apa yang lebih bagus dari 'rumah hijau'ku ini, Chlo?" Aku diam sesaat membayangkan sesuatu. "Apakah kau menemukan sel dinosaur?!"

Hening, Chloe tidak menjawab.

"Chloe?"

"Jika aku menemukan sel dino, apakah kita akan membuat jurassic park kemudian tak terkendali dan dimakan oleh mereka?"

"Apa k-"

"Yaa! Aku membicarakan film "abad" mu yang kau puja puja itu.. dan tentu saja jawabannya aku tidak tertarik membuatnya dan bukan sel dinosaur yang akan menjadi pekerjaanmu, bodoh."

"Lagi pula jurassic park hanyalah awal, Chlo. Setelahnya adalah mereka nyaris terancam punah dan dijual dan-"

"Ya ya ya, jika lupa kau sudah menceritakan hal itu kini ke 176 kali semenjak kita menontonnya bersama.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EftychísTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang