(Siwon-Via Story) Revisian

89 14 6
                                    

WonVi Apartement, Gangnam,Seoul, South Korean..

Via berjalan dengan malas menuju tempat tidur melemparkan paper bag yang berisi 4 softcover skripsinya. "Aku lelah sekali."

Siwon berjalan keluar dari kamar mandi,"Ash.. kau jorok sekali tidak mengganti baju dan langsung tidur."

"Jika aku jorok kenapa kau mau menikahiku ?"

Siwon mengambil pakaian di lemari, "karena aku tak menyangka kau akan sejorok ini."

Bugg..

"Ya!" Siwon menatap tajam ke-arah Via yang tengah tersenyum. Bagaimana tidak paper bag yang berisi 4 softcover yang tebal dilemparkan begitu saja ke kepalanya.

"Rasakan itu." Via masuk ke kamar mandi.

Siwon mendengus kesal, mengambil paper bag itu. "Banyak sekali revisiannya." ia menuju kamar mandi, "kau perlu aku bantu untuk revisian ini?"

"kyaa.. jika kau mau masuk ketok pintu dulu kenapa sih?"

"kenapa aku harus mengetok pintu kamar mandiku sendiri, eoh?"

"ash.. sana pergi aku ingin berendam."

"Tidak. Sampai kau mau menjawab pertanyaanku. Kau mau aku bantu selesaikan revisian ini atau tidak ?"

"Kau mengerti saja tidak."

"Memang. Aku hanya membantu mengetik saja dan kau yang menjabarkannya."

Via memjamkan matanya. Pikirannya yang lega karena baru saja lulus sidang harus terusik kembali dengan tumpukkan revisian yang harus ia kejar selama 2 minggu. "Besok saja aku kerjakan itu."

Siwon duduk di pinggiran bathup,"siapa pengujimu tadi ?"

Via terdiam.

Siwon mencipratkan air ke wajahnya,"jawab pertanyaanku."

"pria."

"Pengujimu pria ? dari berapa penguji ?"

"3"

"Semuanya pria ?"  Via mendiamkannya. Siwon mencipratkan air ke wajahnya lagi? "Jawab pertanyaanku. Jika tidak, aku cipratkan air ke wajahmu."

"Iya semuanya pria."

"Mereka tua atau muda ?" Via berdiri menuju shower. "Hei, jawab pertanyaanku."

"Sana pergi aku ingin mandi."

"Jawab saja apa susahnya sih."

"Jika aku menjawab kau akan bagaimana ?"

"Mengikutimu selama kau bertemu dengan mereka."

"Kau tak ada pekerjaan lain ?"

"Tidak." Siwon bersender di dinding shower. "tapi aku sepertinya ada pekerjaan baru sekarang." Siwon tersenyum menatap isterinya.

"Terserah."  Siwon berjalan keluar dengan malas. Jika wanita sudah berkata seperti itu maka ia akan malas meladeninya kembali. Terserah sebuah kata dimana paling dihindari oleh para pria. Mereka butuh kepastian bukannya kata 'terserah' yang dimana itu diibaratkan jalan ada di tengah-tengah. Mereka tidak menentukan apakah harus ke kiri atau ke kanan atau maju atau mundur.

Siwon mengambil ponselnya, "aku ingin kau mencari seseorang yang ahli dalam skripsi isteriku."

"......"

"Dia harus revisian selama 2 minggu bisakah kau mendatangkan yang ahli untuk membantunya ?"

"......."

Via berdiri di depan pintu kamar mandi,"kau membayar orang lagi ?"

"Aku akan meneleponmu nanti."

"Aku bisa memgerjakannya sendiri tanpa perlu orang lain."

"Aku hanya ingin membantumu."

"kau bisa membantu dengan cara lain oppa."

Siwon tersenyum memegang bahu Via,"Maaf. tapi, tidak ada anak sampai kau wisuda."

"A..anak ? aku tak mengatakan hal seperti itu. Ash.. CEO aneh."

"Setidaknya kau mencintai CEO aneh ini."

"Narsis."

"Ya.. ya.. ya.. ucaplah sesukamu."

"Aku lapar."

"Aku juga."

"Kau mau makan apa?"

"Kau sendiri ingin makan apa ?"

"Aku bertanya kenapa kau balik tanya?"

"Aku tak tahu."

"Ash.. aku serius."

"Aku juga." Via mendorong Siwon,"sana pergi."

"Aku tak mau pergi."

"lalu,kau mau apa ?"

Siwon tersenyum, "tidak tahu."

"Menyebalkan."

"Aku tahu."

"Aku tak ingin berdebat Choi Siwon."

Siwon tertawa kecil,"Aku tak mengajakmu berdebat."

"kau..."

Cuppp...

"Aku ingin melihat ekspresimu yang kesal, marah dan.. " Ia memegang pipi isterinya, "dan wajahmu yang memerah ini sayang."

-END-

*hehe aneh ya ?? 😆😆😆 ini hanya potongan2 kisah2 kecil mereka.. Ditunggu Vote.. kritik dan sarannya...
Maaf kalau ada banyak Typo bertebaran...

(Siwon-Via Story) RevisianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang