01

7.2K 579 84
                                    

D I A M O N D C A G E

Naruto

Disclaimer: Meskipun aku memperkosa Naruto, ia masih milik Masashi Kishimoto.

Pairing: SasuNaru, HeadMasterSasuke X StudentNaruto

Romance, School Life, Omegaverse, Pedophilia, Rape, Lemon, atau apapun itulah, yang gue rasa lo bakal panas dingin baca ini. Kalo ternyata enggak, yaudah biasa aja, gak usah marah marah *koksewot*

Dari Judulnya, tadinya gue mau bikin Golden Cage, tapi sangkar emas kini sudah terlalu mendunia, jadi gue pingin yang lebih mahal dan gak biasa *kibasinduit*

Kalo lo gak suka LEMON, tema OMEGAVERSE, NON-CONSENSUAL SEX (RAPE), PLUS PEDOPHILIA, apalagi CERITA HOMO, mending nyingkir, daripada gue sabet lo ampe kebirit.

.

.

.

Yang suka, langsung baca aja. Kalo cinta, jangan lupa VOTE!

Enjoy!

.

.

.

Namikaze Naruto adalah anak tunggal dari sepasang suami istri Beta. Kehidupannya biasa biasa saja. Sederhana, namun rempah rempah kebahagiaan akan selalu menyelimuti keluarga mereka. Naruto kecil saat ini sedang berjalan sambil meloncat loncat, menuju ruang kesehatan. Raut wajahnya cerah, dan bibir manisnya mengulum senyum.

Bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-sepuluh tahun, ia sudah tak sabar ingin tahu jenis second-gendernya. 'Mungkinkah aku bisa menjadi Alpha?!', batinnya. Pikirannya telah berkelana menembus padang rumput berpasir, ketika ia telah sampai di depan pintu besar bercat mistyrose. Ia menghirup napas, dan menghembuskannya pelan.

Tok Tok Tok

"Sensei?"

Cklak, pintu terbuka. Seorang wanita paruh baya menampilkan senyum terbaiknya ketika melihat siapa yang datang. "Naru? Masuklah nak" Ia mempersilakan masuk.

Naruto kecil mengangguk. "Terima kasih, Tsunade-sensei" Ia segera memasuki ruangan dan duduk di bangku yang disediakan. Mata bulat besarnya meneliti ruangan di lantai 3 tersebut. Serba putih, bau cairan obat, dan memiliki banyak jarum suntik. Jendela besar yang dibiarkan terbuka menyebabkan semilir angin membuat surai pirangnya menari pelan. Itulah kesannya memasuki ruang kesehatan. Tak pernah berubah.

"Ada apa bocah? Apa kau merasa tidak enak badan?" Tsunade duduk dan menopang dagu di meja kerjanya. Kerutan halus di wajahnya tak membuat banyak pria goyah untuk menggodanya.

Naruto berdehem. Ia kelewat gugup. Banyak teman-temannya mengatakan bahwa memeriksakan second gender sangatlah sakit. Terbayang jarum suntik, scalpel, dan obat-obatan pahit yang akan dijejalkan pada tubuhnya membuatnya bergidik.

"Um... sensei"

"Hm? Apa?"

"Hari ini... aku ulang tahun" Ia menunduk, menyembunyikan wajah bulatnya. Kedua tangan kecilnya saling terpaut.

Tirai putih yang bergerak lincah melingkupi suasana hening dalam ruangan tersebut. Tsunade masih menunggu Naruto menyelesaikan kata-katanya, namun si bocah masih saja diam. Wanita tersebut menghembuskan napas pelan.

"Oh, selamat ulang tahun" Tsunade kebingungan dengan arah pembicaraan ini. Tak biasanya Naruto memberi kode kode yang membuatnya pusing. Mungkin bocah ini lupa, aku sudah tua. batinnya.

DiamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang