4

349 74 9
                                    

Jiyong berjalan mendekati Taeyeon berniat ingin menyapanya, namun langsung ia urungkan saat menyadari ada beberapa orang yang menghadang jalan gadis itu.

"Bukankah itu Jieun dan teman-temannya?" Gumam Jiyong, matanya menyipit untuk melihat lebih jelas siapa orang yang menghadang jalan Taeyeon.

Jiyong ingin melangkah lebih dekat sebelum seseorang juga ikut menghadang langkahnya, dia Seungri.

"Jiyong hyung, ayo temani aku ke kantin." Ucap Seungri sambil menyeret Jiyong menuju kantin yang berlawanan arah dengan arah yang ingin di tuju pria itu.

"Ya! Lee Seungri, lepaskan aku! Aku tak ingin ikut bersama mu!" Tolak Jiyong sambil menghempaskan rangkulan Seungri pada bahunya, kemudian kembali berbalik untuk menghampiri Taeyeon, namun Seungri tak tinggal diam. Ia kembali merangkul bahu Jiyong.

"Hyung... kajja..!! Temani aku. Ayo ke kantin sambil menikmati waktu terakhir mu di sini." Seungri terus menyeret paksa Jiyong sampai akhirnya ia pasrah.

Saat di kantin Jiyong hanya diam saja, ketika Seungri mengajaknya bicara ia tak menanggapi membiarkan pria itu berbicara sendiri. Pikirannya hanya fokus pada Taeyeon. Ia mengkhawatirkan gadis itu.

'Ya, Taeyeon gadis baik-baik, ia tak mungkin membuat masalah dengan para gadis di geng itu. Ia pasti akan baik-baik saja.' Batin Jiyong, ia mengangguk mantap mencoba berpikir positif kemudian mulai menyedot orange juice miliknya.

"Hyung, setelah lulus ini apa kau langsung pergi ke Jerman dan menikah di sana atau menikah di sini dulu baru pindah ke sana?" Tanya Seungri sambil menyuap keripik kentangnya.

"Entahlah aku tak tahu. Itu terserah pada keluarga ku dan keluarganya." Jawab Jiyong seadanya.

"Hmm... kalau menurut ku lebih baik kau menikah di sini dulu baru pindah ke sana. Ah, apa kau sudah pernah bertemu calon istri mu? Apa dia cantik? Bagaimana dengan tingginya?"

"Aku belum pernah bertemu dengannya." Jiyong menyenderkan bahunya pada sandaran kursi. Ia menatap ke arah luar jendela besar kantin.

"Jjinja? Jadi kalian akan langsung menikah tanpa pernah bertemu sama sekali?"

"Kami akan bertemu besok, saat acara makan malam yang sudah di rencakan jauh-jauh hari."

Seungri mengangguk paham kemudian menyuap keripik kentangnya. Setelah hening beberapa detik ia ingin kembali berbicara namun dengan tiba-tiba Jiyong beranjak dari tempat duduknya, lalu dengan tergesa-gesa meninggalkan area kantin.

"Jiyongie hyung!! Kau mau ke mana??" Seungri ingin mengejar Jiyong namun ia di halang oleh seseorang.

"Seungri-ya, biarkan dia mengejar cintanya."

.

.

.

Taeyeon merasakan dingin di sekujur tubuhnya ketika seseorang menyiramnya dengan seember besar air es. Tubuhnya bergetar, wajahnya memucat, kepalanya tertunduk dan matanya memanas menahan tangis. Ia tak menyangka hari yang sangat-sangat ia tunggu akan berjalan seperti ini.

"Itu akibat dari sifat angkuh mu dan sekarang adalah akibat dari kelakuan mu yang menggoda kakak ku."

"M-mwo? Maksud mu?" Tanya Taeyeon bingung, meminta penjelasan walaupun tubuhnya saat ini sangat sulit untuk berbicara.

"Aku tahu ini tidak sopan dan menyalahi aturan, terlebih kau adalah sunbae ku di sini. Tapi mau bagaimana lagi? Kau yang memulainya pertama."

Jieun tersenyum miring, ia memerintahkan teman-temannya untuk menahan tubuh Taeyeon agar tidak bergerak. Kemudian menunduk mensejajarkan tubuhnya dengan Taeyeon yang terduduk di lantai toilet, di tangan kirinya terdapat sebuah gunting besar.

Let's Not Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang