🌹ketiga

585 29 2
                                    

Aku mengendarai mobilku sendiri,sementara ayah dan kak Nathan pergi bersama.

Awalnya mereka ingin mengantar ku kesekolah tapi ku tolak dengan halus karna aku ingin pergi kesekolah bersama Ri Ta hari ini. Tiba-tiba hujan mengguyur kota seoul pagi itu,padahal saat aku bangun tadi pagi cuacanya sangat cerah,secerah hatiku pagi ini.Tapi ini tak menurunkan semangat ku,apalagi aku juga memang sangat menyukai hujan.

Aku mempercepat laju mobil menuju kerumah Ri Ta yang sebelumnya sudah ku sms untuk berangkat kesekolah bersama-sama pagi ini dan tentu saja dia menyetujuinya.

"ting..ting ting..ting."

Aku membunyikan bel rumahnya untuk memberi kode bahwa aku sudah ada didepan rumahnya.

"eh Nadia,yuuk berangkat kesekolah,nanti telat lho. Aku gk mau dihukum membersihkan WC karena telat."

"tunggu,orang tua mu mana kau tidak pamit padanya? Selama ini aku tak pernah melihat orang tua mu."

Memang selama 2 tahun persahabatan kami,aku tak pernah melihat orang tua Ri Ta. Dia selalu bilang bahwa ayah ibunya sering keluar kota untuk bisnis katanya.

"mereka lagi keluar kota." Ucapnya acuh tak acuh dan langsung menarik tangan ku kemobil."ayo berangkat."

Aku mengendarai mobil ku kesekolah,sungguh suasana pagi ini sangat kunikmati.

"aku ingin sekali bermain hujan" pikirku.

Meski jarak pandang ku kedepan agak kabur karna lebatnya hujan pagi ini,aku tetap berhati-hati mengendarai mobil.

Aku yang sedari tadi menikmati hujan,melihat aneh ke Ri Ta yang tak biasanya hanya diam saja tanpa mengeluarkan kata-kata apapun dari mulutnya.aku jadi heran padanya kenapa dia selalu seperti itu ketika hujan turun.

Sesampainya disekolah aku memarkir mobil ku dan tak kurasa Ri Ta sudah turun dari mobil saat aku melepaskan sabuk pengaman.

Dia berlari menuju kekelas dan tak menunggu ku. Aku mengejarnya dan menyejajarkan langkah ku dengannya.

"kau kenapa? Yahh aku tau seperti kebiasaan mu,kalau turun hujan sifatmu pasti akan menjadi dingin,tapi untuk kali ini tanya alasannya padaku.kenapa kau seperti ini? Dan jangan bilang bahwa kau tidak enak badan lagi saat hujan."ucap ku sambil mengambil posisi duduk didepannya saat kami sudah berada dikelas.

"tidak ada apa-apa kok aku hanya merasa tidak enak badan saja." Katanya mengacuhkan ku

"sudah ku duga,jawaban mu pasti akan seperti itu.kau ini benar-benar aneh Ri Ta."

"kau bodoh."

"kenapa kau menyebutku bodoh?" ucap ku heran tiba-tiba dia seperti orang yang meledek ku

"iya kau bodoh,karna mau bersahabat dengan orang aneh seperti ku."

"ayolah Ri,jangan tersinggung,aku kan memang sering memanggil mu aneh.bahkan nama mu diponsel ku (Yoo Ri Ta aneh sahabatku) tapi kau tak pernah mempermasalahkan hal itu."

"hahaha santai saja Nad,aku hanya menguji mu. Aku tidak tersinggung Nadia manis."

Dia mencubit pipi ku dengan sekuat tenaga sampai meninggalkan bekas merah dipipi ku.

"aaakkhhh..lepaskan sakit tau.kecantikan ku nanti luntur karna tangan mu yang kasar itu.wahai wanita sabuk hitam."

Aku memegang pipi kesakitan akibat dari ulah wanita pemegang sabuk hitam ini.

"tentu saja kecantikan mu semakin bertambah. Kau tak perlu lagi memakai blush on karna pipi mu sudah merah sekarang."

Dia menertawai ku karna pipi ku yang merah sekarang dan itu membuat ku senang bahwa sekarang sifatnya sudah tidak dingin lagi. Melainkan hangat seperti Yoo Ri Ta biasanya.

***

Cukup lama berada disekolah untuk menuntut ilmu. Hujan pun tak mau kalah ia masih menjatuhkan airnya kebumi sampai rumput dan pohon pun terlihat segar karna basah.

"aakkhh...aku ingin sekali main hujan." Deruh ku kesal pada diri sendiri.

"kenapa kau tak lari saja ke lapangan? kau bisa bermain hujan disana,tak akan ada yang menggangu mu." Kata Ri Ta

"mana mungkin aku berani main hujan disekolah ini. Bisa jadi uang jajan ku kepotong lagi. Kau tau sendiri kan banyak orang yang kenal dengan ayahku disekolah ini."

"hahah iya aku lupa. Kantong ku bisa kosong nanti jika uang jajan mu kepotong."ucapnya sambil tertawa.

Kami menunggu di depan gedung utama sekolah berharap hujannya redah karna kami ingin sekali segara pulang kerumah melepaskan penat hari ini.

"apakah kau begitu sangat menyukai hujan Nad?" kata Ri Ta sambil tetap menatap kosong kedepan.

"iya. Memangnya kenapa?"Tanya ku penasaran dan melihat dia yang sedang berdiri disamping ku ini.

"tidak,aku hanya menanyakannya. Kenapa kau sangat menyukai hujan?"Tanyanya kembali memperjelas.

"karna apa yah?" pikir ku sejenak.

"karna bagiku hujan memberi ku ketenangan. Kapan pun dan dalam situasi apapun diriku. Hujan pasti akan memberiku ketenangan. Selain itu aku menyukai udara yang dingin juga dan kau tau bahwa hujan memberikan kita kesegaran dan pelangi habis dia turun. Saat-saat itulah yang paling romantis menurut ku. Meskipun banyak orang sih yang menganggap bahwa hujan itu identik dengan baper,tapi aku tak menganggap mereka serius karna menurut ku hujan itu indah." Aku menadahkan telapak tangan ku keatas yang sedari tadi dibasahi oleh hujan.

"baper,apa itu? Apakah itu sejenis makanan atau apa?" Ri Ta seolah bingung dengan kata baper sambil memandangi ku.

"aaakhh,kau merusak kata-kata dan suasana romantis ku saja."

"baper itu bukan makanan tapi 2 kata yang disingkat dan dijadikan 1 kata. Baper (bawa perasaan) inggrisnya bring feel. Orang diindonesia sering berkata seperti itu di status sosial media mereka. Aku sering melihatnya. Kau tau kan bahwa ada darah Indonesia yang mengalir ditubuh ku. Jadi tidak salah jika aku juga tau sedikit tentang indonesia." Ucapku pada Ri Ta dengan posisi yang mengelap tangan ku yang basah tadi.

"aku tak meyukai hujan." Ucapnya serius dan kembali menatap kosong kedepan.

"kenapa?" Tanya ku padanya,karna ini yang sedari dulu ingin ku tau.

"karna...."




Assalamu alaikum😊
Waahhh gimana cerita hari ini menarik kah atau masih flat kayak part sebelumnya.
Semoga suka yah semuanya.ada apa yah dengan Yoo Ri Ta kenapa dia tidak menyukai hujan? Selamat penasaran readers tunggu part selanjutnya yah 😊

Keep support this story dan jangan jadi sider yah 😊😄

Salam ukhwah islamiah 😊

ARAHKAN AKU MENUJU CINTA-NYA UKHTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang