cinta terakhirku karna allah

634 16 2
                                    

cinta terakhir

untuk kalian para pembaca sebelumnya saya mengucapkan banyak terimakasih sudah berkunjung ditulisan saya ini yang agak sedikit ngawur, maklum lulusan SMP kurang pendidikan.

ini kisah saya yang sekarang saya jalani
dan ini cinta terakhir Aamiin 🙏bersama perempuan pilihan terbaik saya,
dan mungkin tidak mudah untuk mendapatkan seseorang seperti dia.
awal mula perkenalan kami tentunya dibilang lucu unik ya semacam itu,
kadang kita menceritakan dulu waktu perkenalan itu sambil tertawa terbahak bahak,
awal mula kami perkenalan,
saya punya teman smp namanya gunawan, mungkin kalau jaman sekarang dibilang best friend kali ya,
dari dulu kita pas waktu SMP kita selalu bersama hingga hobi pun sama,
ya namanya masih sekolah ya Khan,
pasti kalian juga iyah "hahahaha"
nah semenjak kita merantau komunikasi pun tetap berjalan seperti biasa.
suatu hari gunawan ngabarin untuk nginep ditempat saya, karna dia cuti dikerjaannya selama 3 hari.
nah waktu itu gunawan nawarin saya untuk ngajakin ketemuan sama sodara dan temenya.
kata gunawan
'nal ikut ayo ketemuan sama temen"ku?
jawab saya "ngga bisa wan, kan ada kerjaan saya,
tanya saya" temen laki apa temen perempuan wan?
gunawan' perempuan semua, ayo.
terus saya jawab , ya udah minta nomer Sodara kamu aja wan?
gunawan " iya ntar aku kabarin.

waktu berlalu gunawan ngasih nomer sodaranya ni.
nah awal perkenalanku dimulai dengan sidia.
maaf saya ngga kasih tau namanya.
kita berkenalan seperti biasa kebanyakan orang, awalnya tanya jawab kaya wartawan gitu lah,
Ntah knp saya tidak seperti biasanya,
dulu waktu itu kalau saya kenalan dengan perempuan itu langsung saya nyatakan perasaankuu kepadanya.
tapi dengan dia saya tidak bisa,
karna saya ngga mau jadi pengecut lagi, ngajakin pacaran anak orang,
waktu berlalu sekitar 2 bulan yang lalu saya putuskan tidak ngechat, kasih kabar lagi, dan itupun saya simpan perasaanku.
akhir sebuah penantianku terjawab,
waktu Lebaran saya ngabarin gunawan untuk menanyakan sidia,
karna gunawan dan dia udah pulang kampung saya masih dijakarta.
percakapanku dengan gunawan:
saya: wan sidia masih lama ngga Dikampung?
gunawan: kurang tau nal, kayanya masih lama. kenapa?
saya: OK wan, ntar kalau aku pulang temenin aku ketempat dia ya?
gunawan: OK siap.
waktu pulang kampung pun tiba, dan pikiranku menuju kedia terus,
waktu perjalanan dari Jakarta kejawa saya menanyakan gunawan,
saya: wan aku pulang pagi ini, ntar sore aku kerumahmu ya?
gunawan: OK tak tunggu yo.
saya: OK sip wan.
mungkin ini sudah takdir Allah, dan Allah meridhoi kami aamiin.
sesampainya Dikampung sekitar mau adzan maghrib saya meminjam motor kesodara saya,
dan itupun dari kampung saya masih jauh lagi sekitar satu jam
dari takut sampai kedinginan saya pun bertekad untuk pulang,
perjalanku ditemani dengan suara motor dan awan kabut yang sangat gelap.
pikiranku sudah menuju kedia terus ntah bagaimana mengukapkannya.
sesampainya dirumah saya pun berpamitan minta doa restu sama ibuku.
karna doa ibu adalah doa Allah yang diijabah.
sesampai dirumah gunawan,
ntah kondisi yang tidak mendukung,
apa mungkin cara Allah memberi ujian kepadaku.
dimalam yang sama dirumah gunawan dan itupun teman SMP kita, ada temen kita minta dikenalin sama kedia.
saya ngg tau itu karna dirumah sidia ada perempuan 2, ya mungkin mau ngomong sama yang perempuan satu itu, dan ternyata tak bisa saya bayangkan dia menyatakan perasaan kesidia yang saya harapkan.
temen kita itu membawa hadiah buat sidia,
perasaankuu campur aduk nyesek,sedih,campuran pokoknya.
saya bawa ceria aja itu, karna saya ngga mau menonjolkan raut wajahku itu.
huh itu pengalaman saya yang mungkin baru dan pertama itu terjadi.
kamipun lanjut bercerita sampai larut malam.
setelah kami berpamitan
saya Dan gunawan bercakapan lagi
(privasi)
dan karna saya optimis dan yakin
maka saya bertekad untuk kerumah sidia lagi.
malampun tiba, saya balik lagi bersama gunawan.
dan percakappun kami lakukan dengan orang tuanya.
seperti biasa karna itu baru dan pertama saya merasa gerogi,
dan akhirnya orang tuanya menyetujui saya,
saya mencintai dia karna ibadah karna Allah.
dan cinta kami saya pautkan kepada Allah.
agar Allah meridhoi kami dan melancarkan hubungan kami.
saya tidak mau bermain-main lagi dan saya mau berfokus kepada dia,
karna dia masa depanku
saya akan membuat bangga dan iri kepada bidadari surga disana.
singkat cerita kami pun melanjutkan aktivitas masing-masing untuk merantau lagi kejakarta.
saya dan gunawan berangkat bersama dari kampung kejakarta.
kami pun sampai dijakarta beraktivitas seperti biasa.
dan alhamdulillah Allah masih menguji kami,
dengan jarak dan waktu yang berbeda sidia dijakarta saya dimedan,
kami berpegang pada komitmen, saling menjaga,saling percaya, saling mengerti, dan saling menguatkan satu sama lain.
dan apapun masalahnya kami hadapi bersama,
karna setiap masalah ada solusinya kami yakin itu,
dan Allah selalu melindungi kami sampai bersatu aamiin.

terimakasih untuk para pembaca kisah dari kami,
dan do'akan kami
semoga kami diberikan kelancaran sama Allah sampai membina rumah tangga aamiin.

Cinta Terakhirku Terpaut Oleh Allah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang