CHAPTER 5 - KOROSI DEWA

20 0 0
                                    

PART 1

Di lapangan olahraga dari Akademi Kesatria, stan penonton yang sama dengan yang mengelilingi lapangan sepakbola ada di sana. Mengenai ini, Hoshikaze-senpai membuat penjelasan.

"Selama festival olahraga, para siswa yang tidak berpartisipasi dan anggota keluarga akan semua datang ke sini untuk menonton kompetisinya."

"Jadi ada juga festival olahraga di sekolah semacam ini."

"Y, Ya. S, Selama awal musim panas... Secara membuat stan penonton adalah benar-benar sebuah fasilitas yang mewah."

Setiap kali dia berbicara dengan Kazuki, Hoshikaze-senpai akan gemetar jika mata mereka bertemu.

"Akan tetapi, Kompetisi Inter-Divisi juga dihelat di lapangan olahraga. Dengan menggunakan stan penonton ini, kita mengundang masyarakat dari kota untuk datang."

"Mengundang para penonton untuk datang?"

Mengenai pertanyaan Kazuki, Kaguya membuat jawaban.

"Kompetisi Inter-Divisi aslinya bukanlah acara sebesar itu. Itu hanyalah acara tradisional dimana Presiden Dewan Siswa Divisi Pedang dan Divisi Sihir akan berduel. Dan karena para guru memproduksi cara berpikir bahwa "Bukankah itu tepat memamerkan pada masyarakat umum bahwa Sihir Pemanggilan lebih kuat daripada Pedang", acara itu perlahan berubah menjadi wujud untuk memungkinkan penonton melihat pertarungannya."

Kaguya-senpai memperlihatkan ekspresi kesulitan. Itu mungkin karena dia tidak mengerti sikap para guru.

"Yang disebut Confrontasi Divisi adalah digelar demi membuat Divisi Sihir untuk memperoleh kemenangan melimpah sementara Divisi Pedang dihukum secara publik. Benar-benar selera yang buruk..."

"Meskipun aku memiliki sikap skeptis, para guru Divisi Sihir mengajarkan pendidikan dimana mereka membuat siswa mereka menjadi lebih arogan dan memandang rendah pemain pedang."

Walaupun atmosfir ini tidak dirasakan dari Liz Liza-sensei, kau bisa merasakan kesadaran itu dengan kuat dari pelajaran Teori Taktis. ——Bahkan menolak untuk menolong pemain pedang saat mereka menghadapi kematian, mereka harus terus merepalkan mantranya.

"Para guru juga berusaha mempertahankan posisi dari <Guru Heroik>. Dan setelah <Kesatria Original> menekan Pengguna Sihir Ilegal yang menghancurkan Tokyo, Pemerintah Jepang menenangkan warga negara melalui propaganda heroik mereka. Jadi hingga sekarang, pemikiran bahwa perlakuan lebih baik dari Pengguna Sihir Stigma tidak dapat dihentikan juga ada... Pemikiran semacam ini sama sekali tidak berhubungan pada kemampuan dalam pertarungan nyata."

Kaguya-senpai mendukung naiknya status dari pemain pedang dan itu tidak hanya untuk alasan moral. Itu adalah karena pertimbangan bahwa taktik pertarungan akan bisa lebih berkembang jika pemain pedang dan Pengguna Sihir Stigma dapat secara mutual mengakui satu sama lain.

"Mmm, menyampingkan pertimbangan Kaguya. Singkatnya, itu bukanlah acara besar. Meskipun tempatnya perlu disiapkan, tapi itu tidak memerlukan persiapan skala-besar. Lagipula, itu hanyalah kompetisi tidak formal."

Hoshikaze-senpai menyimpulkan. Saat itu sudah Sabtu pagi——Hari kompetisinya.

"Tapi kalau penonton melihat kompetisinya, tidakkah peluru nyasar seperti Barrett berbahaya bagi para penonton? Itu takkan lucu kalau orang-orang dengan tenaga sihir sangat lemah mendapati Sihir Defensif mereka dihancurkan."

"Kalau soal ini, tidak ada masalah karena ada Sihir Pemanggilan yang mendirikan penghalang di sekeliling lokasi. Sebenarnya, penghalang defensif yang kuat dan jangkauan-luas semacam ini tidak bisa dibuat, itu hanyalah penghalang dibuat oleh para siswa yang bertanggungjawab untuk penghalangnya dengan menggunakan semua Tenaga Sihir mereka untuk mencegah para penonton terkena peluru nyasar. Jadi, orang-orang yang bertanggungjawab untuk penghalang bekerja paling keras, ahaha."

Magika no Kenshi to BasileusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang