Chapter 2

25 3 0
                                    

Florida, amerika

Flashback on

"Mommy... Jangan tinggalkan Aley!!!
Mommy bangun!! Wake up please!!..."
ucap seorang gadis yang tak lain adalah shirley sambil menangis pilu di depan jenazah wanita yang sudah pucat pasi yang tak lain adalah ibunya sendiri.

Beberapa menit yang lalu...

"Akhirnya kerja keras ku di semester ini gak sia-sia.. Aku mendapatkan predikat pertama di kelas!! Dan orang yang pertama kali yang akan ku beritahu tentang berita ini adalah mommy.., mommy pernah berjanji akan mengabulkan keinginan ku jika aku mendapatkan predikat pertama di kelas!!.. pasti mommy bangga saat mendengar ini!! Semoga dengan mendengar berita ini mommy senang, lalu sembuh, dan aku akan menagih janji mommy... Lalu mommy bisa menemaniku bermain dan belajar!! Setelah itu menyanyikan lagu sebelum tidur untukku..!! Ucap Shirley yang masih berumur 13 tahun bermonolog sendiri, dengan binar bahagia yang terlihat jelas di raut wajah nya ketika membayangkan apa yang telah di ucapkan nya barusan.

"Uncle... Sepertinya ini bukan jalan ke rumah!!? Mengapa kita berbelok arah?? Ayolah uncle..! Aku ingin cepat-cepat pulang.. Aku ingin bertemu dengan mommy!!!" ucap nya lagi pada supir keluarga yang selalu mengantar-jemput ke sekolah.

Tapi bukan nya mendapatkan jawaban.. Sang supir hanya melihat gadis tersebut dari balik kaca spion tengah dengan tatapan sedih sekaligus iba.

Shirley yang tak mendapatkan jawaban dari pertanyaan nya barusan hanya mendengus kesal.

Tiba-tiba jantung nya berdetak 3 kali lebih cepat dari biasanya.. Dan entah mengapa dia memiliki firasat aneh yang belum pernah di rasakan nya. Tapi apa???

Seketika Shirley langsung memegang dada nya, lebih tepat nya dimana letak jantung yang dirasakan nya berdetak lebih cepat.

Dan mobil pun berhenti, tepat nya di pekarangan salah satu rumah sakit ternama Florida.

"Uncle.. Mengapa kita ke rumah sakit??" ucap shirley dengan raut kebingungan.

"Ayo nak.. Kita harus cepat!!" ucap sang supir langsung menarik tangan mungil shirley sambil berlari kecil menuju ruang UGD.

Seketika jantung shirley semakin berdetak tak karuan dan firasat aneh semakin menggerogoti diri nya.

Sesampai nya mereka di depan ruang UGD yang sudah ada ayah, nenek dan kerabat nya yang lain.. Dan seketika itu juga dokter keluar dari ruangan tersebut dengan raut wajah sedih sekaligus pasrah.

"Dok.. Bagaimana keadaan istri ku??" ucap ayah shirley dengan raut wajah sedih dan panik ketika dokter hendak menghampiri mereka.

"Maaf... Kami sudah berusaha semampu kami, tapi pasien tidak bisa terselamatkan.., kami turut berduka cita dan semoga kalian bersabar dalam menghadapi semua ini, saya akan menulis surat keterangan untuk pasien!!" ucap sang dokter dengan sedih, lalu beranjak ke ruangan nya.

Ayah Shirley yang mendengar penuturan dokter langsung terduduk lemas di atas lantai rumah sakit yang dingin sambil mencerna kembali perkataan sang dokter.

Kerabat dekat yang mendengar pun langsung menangis bercampur syok ketika mendengar penuturan dokter, dan seketika nenek Shirley  jatuh pingsan saat mendengar anak perempuan satu-satunya telah meninggalkan nya untuk selama-lamanya.

"Un-uncle... Ap-apa yang te-terjadi?? Mengapa mereka semua menangis?? Mengapa grandma pingsan??'' ucap shirley yang masih menggenggam tangan uncle josh, dengan raut wajah kebingungan dan juga sedih.., akan tetapi air mata lolos begitu saja dari mata indah nya walau tak mengerti apa yang terjadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tell My Heart You Won't Hurt ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang