2

11 1 0
                                    

Mira merasa malas untuk mengikuti latihan hari ini. Hanya ini satu-satunya hal yang membuatnya lelah di sekolah. Latihan padus yang melelahkan.

" Oh lihat apa yang terjadi padaku karena latihan menyebalkan ini!" Mira mengeluh." Sepertinya suaraku akan habis."

Jimin yang menemani Mira di kelas tertawa melihat temannya itu.

" Kamu mengeluh terus sepanjang hari, Mira! Ayolah, ini tidak seburuk yang kamu kira! Latihan ini penting untuk audisi yang akan datang!"

Jimin hanya bisa memberi temannya itu semangat untuk saat ini. Itulah mengapa Mira tidak pernah bisa jauh-jauh dari Jimin.

Mira tersenyum ke arah Jimin, membuat jantung cowok itu berdebar-debar tidak keruan.

" Aww...lihatlah temanku ini selalu memberiku semangat untuk latihan ini! Ya! Kamu harus membiarkanku istirahat sebentar saja!" seru Mira kesal.

Jimin menggeleng." Tidak ada. Kamu harus pergi latihan sekarang, Mira!"

Mira segera meraih kedua tangan Jimin dan menggenggamnya erat.

" Ya ya ya, Jimin! Aku akan latihan hanya karena kamu! Terima kasih!"

Mira pun melepaskan tangan Jimin. Cewek itu bergegas ke aula di lantai 4 sekolah untuk latihan lagi.

Jimin yang sekarang sendiri di kelas begitu bahagia. Ia memperhatikan tangannya yang barusan diggenggam oleh Mira.

Aku berhasil! Aku membuatnya bahagia lagi hari ini!

Jimin berjalan keluar dari kelas menuju lapangan.

Di lapangan banyak sekali murid-murid berkerumun di tengan lapangan seakan-akan terjadi sesutu yang begitu menarik di sana.

Jimin yang penasaran apa yang sedang terjadi pun berlari ke arah kerumunan itu secepatnya.

Ternyata kerumunan murid itu sedang melihat percakapan antara Yuri dan Jungkook.

" Ada apa dengan mereka berdua?" tanya Jimin pada salah satu murid yang berdiri di sebelahnya.

" Itu...Yuri bilang ia menyukai Jungkook. Tapi sepertinya...Jungkook menolaknya dan Yuri menangis," jawab murid itu.

Oh lihatlah, drama terjadi lagi di sekolah ini. Menyedihkan sekali...

" Yuri-ssi...bisakah kamu berhenti menangis sekarang? Apa kamu tidak malu di depan orang-orang di sekitarmu ini?" Jungkook berbicara dengan nada yang begitu dingin.

Yuri terus menangis namun ia menjawab Jungkook." Tidak! Aku tidak akan pergi sebelum kamu menerima perasaanku padamu!" Yuri begitu keras kepala.

Jungkook kelihatan begitu muak dengan sikap Yuri. Ia sangat tidak menyukai bila seseorang mengemis-ngemis di hadapannya.

" Kamu dengar bukan? Aku tidak menyukaimu! Kamu tidak bisa memaksa aku untuk menyukaimu juga! Kamu sangat kekanak-kanakan, Yuri! Sadarlah!" seru Jungkook.

" Apa katamu? Bukannya kamu juga? Kamu melupakan sahabatmu sendiri dan membiarkannya sendirian karena kamu lebih mementingkan harga dirimu di sekolah ini, bukan? Dan sekarang? Kamu tidak pantas memperlakukanku seperti ini, Jungkook!" Yuri membela dirinya.

" Siapa sih orang yang Yuri omongin?"   seorang murid mulai berdiskusi dengan temannya yang lain.

"Aku tidak tahu. Tapi sepertinya salah satu murid di sekolah ini," sahut yang lainnya.

Jimin yang cemas identitas Mira akan terbongkar pun segera melakukan sesuatu untuk menghentikan ini semua.

" Jungkook!" panggil Jimin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our memoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang