second encounter.

1.2K 178 8
                                    

"Oh.. ini temen sekelompok kamu yang satu lagi?" Cowok dengan kemeja hitam berbordir logo laboratorium gambar teknik sekaligus kode asisten DNK di dadanya itu sedikit mengernyitkan dahi begitu lihat Jennie.

"Iya bang, ini Jennie. Dia yang ngegambar part crank-nya" Wonwoo narik Jennie biar gak jauh-jauh. Jennie nya sendiri sengaja noleh biar gak diperhatiin.

Berdoa aja kakak ini ingatannya setara dengan ikan mas koki.

Ini semua gara-gara Hanbin atau Momo gak bisa ikutan asistensi nih. Padahal Jennie sudah berhasil lolos gak ikutan asistensi dua kali. Kalau saja labnya gak ngasih ketentuan kalau mau asistensi minimal dua orang anggota kelompok hadir juga sebenarnya Jennie ogah diseret Wonwoo ke sini.

Hanbin ketiduranㅡjelas, divisi dia yang kebetulan tetangga divisi Jennie di himpunan baru selesai rapat divisi jam lima subuh tadi. Mau maksa nyeret anak itu biar ikut asistensi tapi kasihan. Sedangkan Momo lagi lomba ke luar kota. Pulangnya baru besok.

"Hehe. Iya kak, saya Jennie"

Sejenak Jennie cuma dilihatin sama si kak Daniel ini. Gak lama tapi, habis itu dia cuma gumam-gumam gak jelas sambil nganggukin kepala. Setelahnya dua orang itu malah sibuk basa-basi aneh soal kuliah yang sama sekali gak ada menariknya. Sambil nungguin laptop keduanya nyala sih.

Jennie pun menghela nafas lega. Kayaknya dia bisa postif bilang kalau kak Daniel ini gak ingat siapa Jennie. Hamdalah.

"Bagus gambarnya. Nanti pas rekrutmen asisten gamtek periode selanjutnya kamu daftar aja" masih sama seperti waktu terakhir Jennie ketemu dia, cowok ini kalau senyum matanya jadi hilang.

"Hahahaha enggak ah kak" Jennie buru-buru jawab dengan ketawa garing. "Udah sibuk di himpunan, takut gak kepegang kalo jadi anak lab juga" Jennie ngeles sambil cengar-cengir. Alasan doang, padahal karena gak mau waktu tidurnya makin kepotong.

"Loh, kamu himpunan? Kenal Dongho kan?"

Mau jawab kalau itu kan koor divisi dia tapi nanti malah ditanya macam-macam.

"Ke-kenal kak"

Gak tahu sudah berapa kali sejak dia ngomong si bang Daniel ini senyum mulu. "Dia asisten gamtek juga kali. Tanya-tanya aja sama Dongho gimana cara bagi waktunya" untung pas selesai ngomong begitu laptopnya langsung nyala. Jadi obrolannya sama kak Daniel mau gak mau harus diudahin dan kembali profesional.

Selama dua jam mereka asistensi kebanyakan Wonwoo sama kak Daniel yang ngomong. Jennie cuma nyatet revisian sekaligus curi-curi main ponsel. Dia kalau disuruh gambar manual sih bisa. Tapi kalau sudah urusan sama aplikasi langsung bego. Jennie kan rada gaptek.

"Yaudah segitu dulu aja. Lusa asistensi lagi ya, tapi udah harus direvisi semua" ujar bang Daniel kalem sambil nutup laptopnya. Muka boleh anak baik-baik, tapi kalau kasih deadline emang sadis orang ini. Meskipun dua kali gak ikut asistensi tapi Jennie juga ikut rasain ngerjain revisi yang dia kasih.

Jarak waktu antara jadwal asistensi sama deadline revisian dari dia emang cepet semua. Kalau gak tiga ya paling banyak empat hari. Padahal ngebenerin gambar manual sama CAD tuh gak gampang. Salah garis dikit bisa-bisa Jennie kudu gambar ulang dari awal.

"Asistensi selanjutnya kamu dateng lagi ya, Jen"

"Hah?"

Jennie kira Wonwoo yang barusan pamit ke kamar mandi udah balik. Pantesan, perasaan dia kok cepet banget. Eh pas noleh ke sumber suara ternyata si kak Daniel yang ngomong. Seingat Jennie pas Wonwoo pamit ke kamar mandi dia tuh juga sekalian bilang mau pergi duluan karena ada urusanㅡ

"Lusa kamu asistensi lagi kan? Nah, wajib dateng khusus buat kamu." Sekali lagi, ngomongnya kalem. Senyum sih, tapi yang ini senyumnya ibarat piring baru selesai dicuci.

Istilahnya; kalau ini anime yang suka Lisa baca, di sekitar kak Daniel udah ada sparkle-sparkle alay pas dia senyum.

Dazzling.

Dazzling ; jennie kim × kang danielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang