teritorial.

834 137 8
                                    

"Jennie Callista. Tau fungsinya hape kan?" ㅡnah, begini ini contohnya. Padahal Jennie belum sempat duduk di bangku kantin. Boro-boro, keriangatnya aja belum kering. Tahu-tahu ditodong pertanyaan gitu kan siapa yang gak langsung mutar kedua bola matanya?

Jennie merebut es kelapa punya Daniel lalu diminum sampai tandas sebelum menjawab pertanyaan cowok itu. "Tau lah. Emang kenapa nanya gitu?"

"Kalo tau kenapa gak digunain?" sebelah alis Daniel naik. Gak, Daniel gak marah. Cuma nada suaranya sama kayak dia kalau lagi mencecar praktikannya yang gak paham-paham pas diajarin waktu praktikum. "Coba itung itu ada berapa missed call dari gue"

Selesai dengan es kelapa curiannya, akhirnya Jennie mengeluarkan ponsel. Setelah dia scroll sampai mentok, ada 27 missed call dari Daniel.

"Ya maaf sih, kan lagi jalan ke sini terus hapenya ada di tas" gumam Jennie sambil mengerucutkan bibirnya sebal. Ya siapa yang senang sih datang-datang lalu diomelin?

Semua berawal dari rumah sakit waktu itu. Habis seminggu dianggurin Jennie, Daniel jadi kayak anak hilang. 'Seminggu ilang terus tiba-tiba dikabarin lo masuk rumah sakit siapa yang gak sport jantung sih, Jennie?' gitu katanya.

Lalu semenjak itu Daniel jadi doyan nanya Jennie di mana dan ngapain. Sebelumnya sih juga suka tanya kok, cuma kalau sekarang intensitasnya lebih tinggi. Awalnya Jennie jawab seadanya aja. Lama-lama jadi pingin geplak ini anak beruang. Bawel banget abisnya kalau gak dikasih detail jawaban dari pertanyaannya dia.

Punya papa yang bawel suka minta pap Jennie lagi ngapain aja udah pusing. Lalu ketambahan satu lagi orang kayak gitu; ya sekalian aja Jennie bikin line official buat update kegiatan dia sehari-hari khusus buat mereka berdua???

Daniel menghela nafas panjang sambil lihatin Jennie yang lagi mainan Candy Crush di ponselnya dengan muka bete. "Lain kali kalo gue hubungin jawab atau bales ya, jangan bikin khawatir" tangannya terulur lalu merapikan sedikit anak-anak rambut Jennie yang mencuat.

"Apaan sih kan di kampus doang ini tuh??" Kernyitan di dahi Jennie makin beranak pinak.

"Ya ini kan kebetulan di kampus. Tapi kalo di luar kampus juga berlaku ya"

Kedua mata Jennie memutar untuk yang ke sekian kalinya. "Bawel amat sih beruang kutub" balasnya sebal yang cuma direspon sama Daniel pakai ketawa kelincinya.

Benar kata bang Dongho sama Nayeon; Daniel tuh kayak anak kecil. Apalagi kalau cari perhatian sama orang-orang di dekat dia. Kayak bocah. Maunya diperhatiin terus. Makanya waktu Jennie katain bawel pun he just laugh it off; saking seringnya Jennie ngedumel ke Daniel.

"Jennie?"

Refleks, Jennie noleh ke arah sumber suara. Tahu-tahu di situ sudah ada muka anime yang sempat rajin nongol di depan pintu kos nya.

Dulu.

"Oh, hai kak" senyumnya Jennie cuma setengah. Terlalu shock kayaknya. Hampir setahun gak pernah ketemu padahal satu kampus, siapa yang gak kaget sih? Apalagi dia sendiri yang minta gak usah kontakan lagi.

"Udah lama gak ketemu. Apa kabar?" Pertnyaan klasik yang Jennie respon dengan jawaban yang sama klasiknya.

"Baik kok kak hehe. Kakak gimana?"

"Kurang baik nih. Chat gue minggu lalu gak lo bales soalnya hahahaha"

Jennie boleh kabur sekarang gak?

Soalnya dia ngerasa kayak lagi dilihatin sama setan di belakang punggungnya. Ibaratnya sekarang Jennie tuh Goblin yang di punggungnya nyangkut pedang gede banget. Antara kerasa dan gak kerasa gitu.

Dan ya, benar saja. Baru mau jawab bercandaanㅡitu tuh bercandaan kan?ㅡnya Taeyong, Daniel malah berisik batuk-batuk terus ngeluarin dehaman yang agak kencang.

Sadar dengan adanya orang lain di situ, Taeyong mengarahkan perhatiannya sedikit ke Daniel. "Oh, sorry. Gue ganggu kalian ngobrol ya?"

"Ah gapapa kok. Santai aja." Daniel ngomongnya sambil jalan je arah bangku Jennie. Dari tempat Jennie duduk, dia bisa lihat perbedaan tinggi keduanya karena kebetulan posisi mereka hadap-hadapan. "Tapi gue sama Jennie kudu cabut duluan. Sorry motong reunian lo berdua"

Jennie belum pernah lihat Daniel senyum tapi semenyeramkan itu.

Taeyong yang tadinya pasang muka santai kayak gak ada apa-apa tiba-tiba malah kayak.. kesal? Jennie juga gak paham ini dua orang kok kayak rebutan wilayah militer padahal awalnya Taeyong cuma nyapa Jennie.

Tahu-tahu tangannya Jennie ditarik sama Daniel pergi. Dia aja sampai pamit sekilas doang ke Taeyong tanpa nunggu balasan lebih lanjit karena langkahnya Daniel cepet banget.

"Daniel apa-apaan sih! Gak sopan, tau?!"

Jennie beneran kesal.

Sebelumnya Daniel gak pernah gini. Mereka memang sudah dekat lebih dari satu semester juga. Dua-duanya juga sudah tahu pribadi masing-masing. Cowok ini memang gak pernah marah atau kasar sama siapapun. Apalagi sampai gak sopan kayak tadi. That was the first and she hopes will be the last time Daniel acted like a real jerk.

"Terus dengan dia yang bilang kalian gak usah kontakan tapi tiba-tiba ngechat lo lagi itu gapapa?"

Jennie malah ceming waktu omongan dia dibalas begitu. "Y-y-ya kan lo tau sendiri gak gue bales chatnya" dibalas sama Daniel yang malah mendengus kasar.

"Jennie, denger" mata Jennie mau gak mau terangkat dari tangan. Yang ia temukan malah sepasang orb hitam yang memandangnya lurus. "Gak masalah cowok manapun mau nyapa atau ngechat lo. Tapi kalau sebelumnya dia sendiri yang bilang kalian gak usah kontakan, ngeblock lo, dan nyinyirin lo hanya karena lo gak mau pacaran sama dia; you know he's the real jerk. Apalagi isi chatnya bukan mau minta maaf"

Jennie memang cerita ke Daniel soal Taeyong gara-gara cowok itu tiba-tiba komentar di instagram post Jennie. Setelah sekian lama dan tahu-tahu nama itu muncul lagi jelas Jennie juga kaget. Sejarahnya dengan Taeyong memang gak terlalu bagus; tapi Jennie sendiri gak terlalu ambil pusing. Karena dia orangnya juga gak pedulian.

Faktanya memang dia gak sreg sama Taeyong ya mau gimana? Kan gak mungkin maksa.

Lalu pas diceritain malah Daniel yang kesal sendiri. He said; 'cowok gak nyinyir. Lah ini hanya karena ditolak doang terus nyinyir? Banci anjeng'. Habis sudah isi kebun binatang dia sebut semua kalau gak Jennie getok kepala Daniel karena kotor banget mulutnya.

"Lagian lo punya gue. Mana sudi cewek gue dichat cowok lain"

Hah? Gimana gimana?

Dazzling ; jennie kim × kang danielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang