4. Stranger

28 8 3
                                    


"Lu ya gua bilangin ke lu. Cowok yang gampang keluar dari kelasnya karena suatu hal yang ga berguna..."
Jeda dikit kawan-kawan

"Cupu" ujar wanita itu dengan membalikan jempolnya ke arah Nathan
"Well , gua bilangin ke lu juga. Lu kalau jadi cewek jangan nyuruh-nyuruh yang lu bilang tadi kalau lu juga ujung-ujung nya ke atap juga kan?" ujar Nathan dengan seringainya.
"Shit" umpat wanita itu.
Mendengar umpatannya "Haha dan gua bilang lagi ke lu cewek yang mengumpat itu ga baik"  ujar Nathan lalu pergi meninggalkan wanita itu.

"Hai" sapa Reno ke wanita itu. "Maafin ya temen gua itu, emang kayak gitu sifatnya" ujar Reno
Wanita itu pun meninggalkan Reno yang senyum-senyum sendiri.

"Ya Tuhan apa salah ku, diseperti itu kan didepan wanita yang manis" ujarnya sendiri

●●●

Nathan yang tidak kembali ke dalam kelas setelah kejadian diatap dan ia berujung ke taman belakang sekolah yang jarang dikunjungi oleh siswa lain dan sebelumnya ia mengambil gitar miliknya di mobilnya.

Menyibukan diri di kala bosan dengan memetik senar gitar kesayangannya.
Kunci ke kunci ia mainkan sambil bernyanyi  untuk meghilangkan rasa sepi disekitar.

When I look into your eyes

It’s like watching the night stars

Or beautiful sunrise

Well, there’s so much they hold

And just  like them old stars

I see that you’ve come so far

To be right where you are

How old is your soul?

Tiba-tiba wanita itu datang menghampiri Nathan, tanpa Nathan sadari karena ia masih saja bernyanyi dengan gitarnya sambil menutup matanya.

And I wont give up on us

Even if the skies get rough

I’m giving you all my love

I’m still looking u-

“Looking-looking apa lu hah?”
Nathan berhenti bernyanyi, ia melihat wanita itu dengan Bored Face ¬nya.
“Ngapain lu kesini?” tanya Nathan
“Gua kesini buat nyeret lu ke kelas”  jawab wanita itu dengan tegas.

Wanita itu memegang seragam sekolah Nathan berniat menyeret Nathan tapi tidak bisa karena badan Nathan lebih besar dari pada wanita itu. ‘Cewek aneh’ batin Nathan.

“Lu nyeret gua percuma. Dah lu duduk aja sini bentar lagi bel pulang” ujar Nathan.

Wanita itu hanya terdiam . Nathan pun memegang tangannya dan manariknya untuk duduk.

“Well, gua Nathan Izaak Ivanovski gua dari kelas XI IPA 1” ujar Nathan
“Gua Keyla Arum dari kelas XI IPA 2. Gua sebenarnya pindahan dari SMA di Yogya” Nathan mengangguk “Terus lu kenapa sampe pindah?” tanya Nathan
“Gua ga betah di Yogya” jelas Keyla.

Keyla yang tidak suka dengan pertanyaan kenapa ia pindah  mencari cara agar Nathan tidak kembali bertanya, ia melihat gitar yang di pegang Nathan.

"Lu suka main gitar Nath?” tanya Keyla
“Oh iya, gua suka main gitar” jawab Nathan sambil memandangi gitar kesayngannya itu “Gitar ini pemberian mendiang kakek gua waktu ulangtahun gua yang ke 11”

Keyla tampak iba melihat raut wajah Nathan yang berubah drastis saat mengingat mendiang kakek nya.

“Tadi gua liat lu main gitar, your skill like a pro. Lu harus bikin kakek lu bangga “ ujar Keyla menegarkan Nathan.

The Voice Within [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang