"Bagi rokok dong lang" pinta kenzie kepada galang
"Orang kaya peminta, nih" cibir galang sambil melempar bungkus rokok ke arah kenzie
Mereka berdua pun merokok sedangkan ervin bermain game diponselnya dan devan duduk termenung diujung roftoop yang sedikit jauh dari teman temannya dan membiarkan angin meniup niup rambutnya
"Van, sini jauh banget lo duduk" seru galang kepada devan
Devan pun menghampiri ketiga temannya dengan wajah yang muram, lalu duduk disamping ervin yang masih seru bermain game.
"Kenapa lo? Tanya kenzie sambil menghembuskan asap rokok ke udara
" gak apa apa" jawab devan singkat
"Muka lo lesu banget, banyak masalah?" tanya kenzie pada devan
Devan hanya merespon dengan gelengan kepala sesekali menghembuskan Nafas kasar
"Mau rokok nggak, Lumayan bisa buat lupa dengan masalah" Tawar galang
"Nggak, rokok tuh malah mempertambah beban tau gak " ketus devan kepada galang
Se-bad boy - bad boy devan ia sama sekali tidak pernah menyentuh rokok apalagi ke club untuk minum minum, ia masih ingat dosa apalagi perbuatan itu malah mempertambah beban, palingan ia kalau ia bosan dikelas ia pergi bersama teman temannya ke roftoop seperti yang ia lakukan sekarang.
"Kenapa lo?" tanya ervin yang telah selesai bermain game diponselnya
Lagi lagi cuma direspon dengan gelengan oleh devan"Yaudah, kalau lo nggak mau cerita" Pasrah ervin
"Ke cafe tongkrongan yuk, udah pada pulang tuh" ajak galang sambil mengarahkan pandangannya kebawah melihat murid murid yang berhamburan pulang
Mereka berempat pun memutuskan untuk mengikuti ajakan galang kecafe untuk sekedar minum, apalagi kalau mereka keasyikan disana bisa lupa waktu untuk pulang.
****
"Huh, capek banget gue" keluh manda sambil menghempaskan tubuhnya keranjang
Matanya bergerak gerak melihat keseluruhan kamarnya, kamar yang didominasi warna Abu abu dan pengharum wangi vanilla menambah kesan menarik pada kamarnya. Tak hanya wangi vanilla saja yang ia suka, ia suka yang berhubungan dengan vanilla termasuk minuman dan ice cream. Warna abu abu pun kebanyakan ada di pakaiannya, karena warna abu abu itu adalah warna favoritnya."Ck, bosan juga lama lama disini, jalan ah kan mobil gue udah ada" ucap manda pada dirinya sendiri
Ia pun masuk kedalam kamar mandi yang ada dikamarnya, tak lama setelah itu ia keluar dengan kimono dan handuk yang melilit dikepalanya. ia memilih memakai celana jeans berwarna abu abu gelap, baju kaos lengan pendek dilapisi hoodie bewarna abu abu dan snekers kesayangannya. Rambutnya dibiarkan tergerai karena masih sedikit basah.
"Selesai" ucapnya seraya melihat pantulan dirinya di cermin
Manda pun begegas keluar rumah dan mengendarai mobilnya pergi ke suatu tempat yang sudah sering dikunjunginya
****
"Mbak, pesan minuman yang kaya biasa ya" ucap galang kepada pelayan cafe
Pelayan cafe hanya mengangguk dan berlalu pergi untuk membuatkan pesanan mereka.
Keadaan hening, mereka memilih untuk membuka ponsel masing masing sebelum pelayan cafe mengantarkan pesanan mereka."E eh, gue salut sama cewek yang lo maki tadi, siapa ya namanya" ucap kenzie yang memulai percakapan sambil meletakkan telunjuk ke keningnya seperti orang berfikir
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Love
Teen FictionAMANDA DERLANOVA, Murid pindahan yang berasal dari solo. Perpindahan yang bukan sebuah keberuntungan baginya, karena perpindahannya ia dipertemukan dengan seorang cowok yang bernama Devano Orlando. DEVANO ORLANDO, Cowok populer, ganteng, tetapi...