Saat itu liburan sekolah. Aku dan orang tuaku berlibur kerumah eyang kakung di Solo. Sore hari sekitar pukul setengah lima sore aku bermain di halaman belakang. Sedangkan ayah dan bunda pergi membeli makan, akung sedang membantu uthi membereskan ruang tamu
sendiri aku bermain ayunan. ku ayun kan kedepan dan kebelakang, walaupun ayunan ini sudah tua dan bebunyi decitan tapi ayunan ini masih sanggup membopongku. lama sudah aku bermain sampai aku lelah mengayunkan sendiri. diam. aku cape. tapi tiba-tiba aku terasa terlempar dan terdengarlah 'ciiittt' denyitan ayunanku. pantas saja rasanya seperti terayun ternyata ada seorang anak perempuan seusia ku, cantik. rambut ikalnya yang dikuncir dua, kulit putinya yang agak sedikit pucat, mata sipitnya, senyum manis dari bibirnya -walaupun agak pucat- yang ia tampakan padaku
hening ku terbawa suasana
sampai akhirnya dia mengeluarkan suara "boleh aku bermain dengan mu?" aku hanya mengangguk sebagai jawaban, tak lupa ku paparkan senyuman manis terbaikku.
"kau orang sini?" tanya ku
diam
dia diam tak menjawab
"hei aku bertanya. siapa nama mu? kau tinggal dekat sini?" tuturku sambil menatap wajahnya. tampak sirat pedih. tapi aku tak tau maksudnya.
"bicara kanggo sopo kowe ndok?" tanya akung yang tiba-tiba muncul dari balik pintu
"sama temen baru ku kung, ini ada dia disini" tapi saat aku menoleh ga ada orang. cuma hamparan tanah yang dirumbuhi rumput. kemana dia? ku lihat kiri, kulihat kanan, ku lihat belakang "lah kok ga ada" lanjutku
"kenapa toh?" tanya uthi yang baru saja datang. "iki loh cah ayu, dolanan dewe kok ngomonge karo kanca anyar" sahut akung. "tapi benar kok aku sama temen ku tadi. mungkin dia sudah pulang" jawabku membela diri. "sudahlah, lebih baik kita masuk. sudah mau magrib. tidak baik kalau di luar, nanti banyak syitan" lerai uthi. aku pun hanya mengangguk mematuhinya.
makan malam sudah usai. saat itu aku sedang duduk di ruang tv. aku tak sadar jika ada orang di sampingku. pas itu aku sedang serius-seriusnya
"hai" sapa seseorang
aku lirik ke kanan dan ternyata ada dia disana. sedang tersenyum kecut kearah ku. "ha..." dan saat aku hendak membalas "sedang apa non?" potong kakak ku - Dita-
"eh mbak dita, aku lagi nonton tv nih sama temanku"
"teman mana toh non. ga ada siapa-siapa loh!" seru kakak ku
diam. ku lirik kanan dan kiri. kulihat belakang. mana dia? kenapa hilang begitu cepat? apa dia bisa menghilang? tapi kok bisa? otak ku melambat memproses ini semua.
"heh! di tanya malah bengong, celingak-celinguk! kayak orang bingung kamu! udah sana tidur sudah malam masih saja nonton tv" 'hem" gumam ku langsung melesat ke dapur
"bundaaaa" teriak ku sambil berlari "dalem de" jawab bunda. "bun, susu, ika mau bobo" pintaku. "bentar ya nih bunda bikinin dulu" jawab bunda sambil mengambil gelas. dengan antusias aku mengangguk. "nih" kata bunda sambil mengulurkan gelas nya ke arah ku. aku pun meminum susu itu dengan cepat "enak" seruku dengan cengiran.
"yuk bobo" ajak bunda sambil menggendong ku ke kamar. "de, kamu punya temen baru ya?" tanya nya. "iya bun dia cantik deh, rambutnya ikal gitu, lucu. kulitnya putih agak pucat bun. tapi tadi pas dia main terus ada akung eh dia kabur, terus tadi pas ada mbak dita dia kabur juga" ceritaku
"namanya siapa?" tanyanya sambil mengusap-usap rambtku.-jujur ini buat aku ngantuk- "taktau. hoam" jawabku diiringi dengan gumaman ngantuk. dan tak beberapa lama aku tertidur.
beberapa saat kemudian -oke ini fix lebay! mirip ftv banget kan ya? oke abaikan!!!- aku sudah terlelap dalam mimpi indah. hoam. sesuatu yang lembut tba-tiba nentoel-toel pipiku. entah itu apa. tapi mataku terasa lenget dan susah untuk dibuka. tapi akhirnya aku paksakan untuk melek.
silau. kalian tau siapa yang ku lihat pertama kali?
bunda? bukan.
ayah? bukan.
Uthi? bukan.
Akung? bukan.
Mbak dita? bukan juga.
lily? yap! benar!!
eh tunggu. kok lily? kok dia bisa ada dikamarku. bukannya ini sudah larut malam?
sedang apa kamu li? kenapa kamu ada dikamarku? seruku dengan suara parau. "aku ingin bermain denganmu" jawab lily sambil menunduk. "ini sudah larut malam. aku ngantuk li. aku mau tidur"
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Stories of Departed Soul
Non-Fictionkisah cerita nyata dari mereka yang arwahnya belum sempurna. Let's read and give a vote + comment!!