"Lepaskan aku" berontaknya "Bukankah kau sudah berjanji untuk tidak menyakitinya" dengan tangisan yang membahasahi pipinya, Chisuzu mencoba melepasakan genggaman pengawalnya yang menahan dirinya tersebut.
Tanpa mempedulikan Chisuzu, Yamazaki hanya berkata "Apakah aku pernah berkata Ya untuk janji mu itu" menatapnya dingin bagaikan hatinya yang dingin es. "Bukankah aku sudah memperingatkan mu untuk tidak menemuinya, namun tetap saja kau tak pernah mendengarkan apa kata yang kukatakan sampai detik ini"
"Daijoubu da yo (aku tidak apa apa) Chisuzu, kau tak perlu khawatirkan aku" dengan sebuah senyuman hangat yang terpancar di wajah Suzuki.
"Demo(tapi)" kesedihan yang tak pernah berhenti di hati Chisuzu.
Tanpa mempedulikan tangisan Chisuzu, Yamazaki mengayunkan pedangnya ke arah Suzuki yang sedang menahan sakit akibat luka yang berusaha melindungi Shisuzu sebelumnya. Namun itu tidak membuat Yamazaki meringankan serangannya dalam pertarunganya bersama Suzuki. Suzuki yang saat itu bertarung hanya bisa menahan serang yang diberikan oleh Yamazaki sampai akhirnya. Sebuah ayunan pedang yang cepat mengarah Suzuki dan saat ingin mengelak pedang itu sudah berada di depan arahnya hingga....
"SUZUKIII..!!"
Brruukkk!!!!!!
....
Ini bukanlah cerita pertarungan konflik antar kepala keluarga atau pun para samurai yang melibatkan kematian seseorang yang di sayanginya. Dan ini bukankah kisah yang menceritakan ketamakan seseorang atas yang dimilikinya. Namun ini adalah cerita sebuah janji yang terukir bersama setangkai bunga di masa lalu.
YOU ARE READING
Kimi no Yakusoku Hana o Miru (Melihat bunga Janjimu padaku)
RomanceMenceritakan seorang gadis yang bertemu dengan seorang ronin (samurai tanpa tuan) 10 tahun yang lalu dan mereka membuat janji akan bertemu 10 tahun yang akan mendatang untuk melihat bunga mekar itu bersama sama. Namun apakah mereka akan ditakdirkan...