I FOUND YOU - chap 3

228 25 12
                                    

Chapter 3

JUDUL TAK MENCERMINKAN ISI!

START!

.

Pagi cerah mengawali hari ini. Hwang Minhyun, lelaki itu sedang mengayuh sepedanya pelan. Tugas mengantar koran dan susu sudah selesai dia lakukan. Kini dia akan menuju pasar terdekat untuk membeli bahan makanan. Ya, lebih baik dia belanja di pasar tradisional saja. Selain harga nya yang jauh lebih murah, bahan – bahan nya juga tentu lebih segar. Diparkirkan sepedanya di deretan khusus sepeda kayuh.

"Ehmmm... apa yang bisa kubeli dengan uang ini ya?" Minhyun bermonolog.

"Kurasa membeli sedikit sayur tak masalah." Ucapnya.

Setelah membeli beberapa sayur dan ramyeon, Minhyun mengambil sepedanya lalu mengayuhnya menuju rumah. Kamar sewa lebih tepatnya. Sebuah kamar dengan ukuran 2x2 meter dengan biaya sewa yang sangat murah. Diletakkan sepedanya dibawah pohon besar didepan flat nya. Lalu dia menaiki tangga.

DEG!

Minhyun berhenti di tengah tangga ketika melihat 2 orang berbadan kekar yang berdiri di depan flat nya. Minhyun tahu siapa mereka.

"Tuhan, apa yang harus kulakukan?" batin Minhyun.

Dengan perlahan dia berbalik. Bermaksud pergi tanpa suara untuk menghindari para penagih hutang tersebut.

"Hey! Berhenti kau bocah!" terlambat. Mereka sudah tahu keberadaan Minhyun disana.

Sekuat tenaga Minhyun berlari menghindari mereka. Tak peduli dengan belanjaannya yang kini berserakkan.

Minhyun terus berlari. Melewati gang demi gang. Hingga kini dia menuju jalan raya. Para lelaki itu masih tetap mengejarnya. Akhirnya Minhyun mulai kelelahan dan mau tak mau, para penagih hutang berhasil menangkapnya.

"Ahjussi, kumohon lepaskan aku. Aku berjanji akan membayar hutang orang tuaku pada kalian." Mohon Minhyun pada mereka.

"Berapa kali kau mengatakan hal itu pada kami bocah?! Kau hanya beralasan! Sudah bawa saja dia pada boss!" sentak salah satu dari mereka. Mereka menyeret Minhyun dengan kasar.

"Ahjussi! Kumohon! Aku benar – benar tak memiliki uang saat ini! Aku pasti akan membayarnya, tapi tidak sekarang! Ahjussi, aku tak mau ikut. Kumohon ahjussi... hiks.." Minhyun terus memberontak. Bahkan airmata sudah menuruni pipinya saat ini.

Plak! Plak! Brugh!

Mereka menampar dan memukul Minhyun karena jengkel mendengar suara Minhyun yang berisik itu.

"Hiks, ahjussi, kumohon...Hiks.. " Minhyun tak menyerah. Dia terus berusaha lepas.

"Ada apa ini?! Kenapa kalian kasar padanya?!" tiba – tiba sebuah suara menginstruksi mereka.

"Siapa kau? Kami tak punya urusan denganmu! Jangan ikut campur!" ucap salah satu dari mereka. Mereka kembali menyeret Minhyun.

Minhyun mencoba melihat siapa orang yang berbicara itu. Dengan pandangan kabur karena airmata, dia melihhat seseorang berdiri dengan gagah disana.

Kang Baekho.

Minhyun tau itu adalah dia. Seseorang yang ditemuinya beberapa hari lalu. Minhyun kembali menunduk. Dia ketakutan.

"Kalian pecundang! Beraninya hanya pada yang lemah!" pancing Baekho. Baekho memandang Minhyun yang ketakutan dibalik kacamata hitamnya. Dia marah pada dua orang ahjussi yang menyakiti Minhyun nya. Eh? Sejak kapan Minhyun jadi miliknya? Ck. Sudahlah.

"Apa kau bilang? Kau tak tahu siapa kami? Kami adalah pemegang daerah ini kau tau?!" tantang rentenir itu pada Baekho. Mereka mulai maju dan memulai pertengkaran.

I FOUND YOUWhere stories live. Discover now