Pukul 18.10 aku sampai di rumah keluarganya Fasa. Di halaman rumah ini sudah terparkir mobil Fasa yang kinclong sekinclong orangnya.
Dengan langkah gontai aku memasuki rumah ini. Astaga, ini neraka.
"Sava kok baru pulang?" tanya tante Tata-MamanyaFasa-kepadaku.
"Iya tan, tadi habisnya keasyikan ngobrol sama temen. Jadi lupa waktu deh," jawabku ngasal sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal.
"Dasar kamu ini. Ya udah sana mandi, terus turun makan bareng kita. Oke."
"Iya tan, Sava ke atas dulu," pamitku dan langsung pergi menuju kamarku. Bukan, ini kamar tamu keluarganya Fasa.
Di dalam kamar aku langsung merebahkan tubuku ke kasur. Capek.
Tok...tok...tok...tok...tok...tok...tok..
Terdengar berkali-kali pintu kamarku diketuk dengan suara keras.
Sekalian aja digebraaakk!!!
Dengan malas aku berjalan ke arah pintu berada dan membukanya. Di sana terdapat tampang songong manusia yang sejak tadi ingin kugampar.
Aku hanya memandangnya malas sambil mengangkat sebelah alisku.
"Mana materi lo?" tanyanya sambil mengatungkan sebelah tangannya ke arahku.
Cuih!! Tadi katanya gak perlu!! Gak butuh!! Sekarang aja di minta!! Dasar gak tau malu!!
Aku hanya memandangnya sambil mengerutkan dahiku.
"Lo gak butuh nilai? Atau lo gak butuh tulisan nama lo di sampul makalah kita?" tanyanya lagi datar.
Aku hanya mengembuskan napas kesal.
Dasar!! Beraninya ngancem nilai!!!
"Cepetan mana?" desaknya lagi.
Dengan sebal aku berjalan ke arah tasku yang tadi kugeletakan begitu saja di kasur. Kemudian kuambil flasdisk berwarna ungu dengan gantungan berbentuk bintang dan kuserahkan kepadanya. Setelah dia menerima flasdiskku, langsung saja kututup pintu tepat di depan mukanya.
"Woiii!! Sopan kek jadi tamu!!" teriaknya sebal.
"Lo yang gak sopan jadi tuan rumah!!" teriakku balik.
Setelahnya aku kembali ketempat tidur dan merebahkan diriku kembali. Mataku sepertinya susah untuk diajakin kompromi. Dan akhirnya terlelaplah diriku.
***
Kurasakan seseorang menggoyang-goyangkan kakiku. Dan samar-samar aku mendengar seseorang berbicara.
"Dah dibilangin kalo Sava itu kebo gak percaya si mama."
"Husshh, masa pacar sendiri dibilang kebo sih Sa. Jahat banget."
"Ya habisnya gak bangun-bangun gitu si ma."
Aku menggeliat dan menguap. Kemudian sambil mengucek-ucek mata, aku bangun dari posisiku tidur. Kini mataku yang sudah terbuka separo melihat dua orang sedang memandangku heran.
Itu Fasa dan tante Tata.
"Ada apa?" tanyaku bingung kepada mereka.
Kudengar tawa ringan dari tante Tata serta tawa ngakak dari Fasa. Tuh anak kenapa coba??
"Ayok bangun Va, makan dulu. Kamu belum makan malamkan? Nanti maag kamu kambuh loh," kata tante Tata sambil menepuk pelan pipiku.
"Iya tante," ucapku sambil sekali lagi menguap.
"Itu Sava digandeng ke bawah," perintah tante Tata kepada Fasa yang cekikikan melihatku. Tuh anak kenapa sih? Heran deh.
"Bangun gih," perintah Fasa menarik tanganku. Aku hanya menurut dan mencoba berdiri.
Tapi kok kayaknya aku berasa kayak mabok gini ya?? Antara sadar gak sadar.
Beberapa kali kukucek-kucek mataku agar ini mata bisa terbuka lebar. Tapi kayaknya rasa kantukku lebih besar ketimbang rasa sadarku deh.
Kini Fasa membantuku berjalan. Tangannya masih setia menuntunku.
Baik juga.
Dan aku menguap lagi.
"Lo sadar gak, sih? Atau lo masih tidur nih?" tanya Fasa yang kujawabi dengan gumaman gak jelas.
"Ngomong apa sih, lo?" tanyanya lagi. Dan sekali lagi aku mengguman tak jelas. Hahhh, rasanya pengen balik ke kasur deh. Ngantuk banget.
Duuukkk....
Kurasakan rasa linu pegal perih dan sakit pada jidatku. Dan hal itu membuat mataku terbuka sempurna.
"Sakit!!" kataku sambil meringis memegangi jidatku yang ternyata kepentok pintu.
"Nah, kayaknya udah sadar deh," kata seseorang santai.
Aku langsung memandang garang ke arahnya. Fasa!!! Dia pasti sengaja tadi!! Iyakan!! Sengaja nubruukin aku kepintu!! Haduh, jidatku benjol ini pasti!! Sakit!!
Nyut...nyut...nyut... ya Tuhan, ini jidatku sakit banget. Hiks...
Kontan aku langsung jongkok dan mengelus-elus jidat seksiku ini.
"Sakit...,"rintihku sambil mewek.
"Lhah, Sava kenapa jongkok?" tanya tante Tata mendekat ke arahku.
Aku memandang sebal ke arah Fasa yang sedang menjulurkan lidah ke arahku. Jahat!!!
Jari telunjukku langsung mengarah pada Fasa. "Fasa tante, masak jidatku dijedotin ke pintu," kataku sambil mewek.
Asli, ini sakit banget!!
"Fasa!!! Tega banget sih, sama pacar sendiri!!" omel tante Tata.
Kini tante Tata membantuku berdiri dan menuntunku untuk duduk di kursi terdekat.
"Astaga, sampe biru-biru begitu Va," kata tante Tata memandang jidatku prihatin. Hueee... parah banget ya??
"Tante ambilin salep dulu ya," kata Tante meninggalkanku.
Aku masih saja memegang jidatku sambil terisak.
Fasa jahat banget sih!! Tega banget!! Aku benci sama tu anak!!! Ngeselin!!
"Emang segitu sakitnya?" tanya Fasa tanpa dosa sambil duduk di kursi sebelahku.
Gila!!! Udah benjol banget begini masih ditanyain sakit enggaknya??!! Jahaaaaaaaat!!
"Lo jahat banget si Sa, sama gue!! Salah gue apa, sih?? Kenapa lo suka banget ngisengin gue kayak gini!! Suka bentak-bentak gue juga!!! Salah gue apa!!!" bentakku sambil menangis menahan sakit.
Fasa kini memandangku kaget karena ucapanku barusan.
"Gak biru gini kok. Mama aja yang lebay bilang ini biru-biru," katanya sambil menyingkirkan poni yang menutupi jidatku. "Udah, gak usah nangis. Cengeng banget sih," lanjutnya tanpa dosa.
Namun hal ini malah membuat tangisanku semakin parah.
"Lo udah ngancurin hidup gue!! Dan lo bilang gue gak boleh nangis??" tanyanyaku sambil sesenggukan.
"Ya tuhannn??? Jadi Sava hamil?" suara tante Tata mengagetkan kami. Sontak aku dan Fasa menoleh ke arah tante Tata yang sudah terlihat shock sambil memegang dadanya.
Kok hamil??
"Mama gak papa?" kini Fasa sudah melesat memegangi tante Tata yang sudah siap ambruk.
"Fasa!!! Kamu apain anak orang??!!!! Kenapa kamu tega banget ngancurin hidup dan masa depannya Sava, nak??!!!" kini tante Tata sudah histeris sambil menangis.
"Mama ngomong apa, sih?" Fasa terlihat bingung dengan apa yang diucapin mamanya.
"Pokoknya kalian harus segara menikah!!!" kata tante Tata yang membuat Fasa mlongo dan dirikupun bengong.
Menikah? Sama Fasa?
Aku pingsan.
=========+++++++=======
Hahaha... kok pengen ngakak ya?? wkwkwkwk..
haduh, niatnya mau upload cerita ini tuh habis LWR kelar tapi kok gak nahan ya *plak hahaha
yookkk komen sama votenya yooookk biar semangat dan gak berenti di tengah jalan nih cerita hueheheheheee
KAMU SEDANG MEMBACA
FaSaVa
Ficção AdolescenteTELAH DITERBITKAN Jika ingin membaca keseluruhan cerita, silakan beli novelnya. Novel dapat dibeli di toko buku seperti Gramedia atau toko buku online. Terima kasih :) ------------------------------ Dia tuh iblis!! Dia tuh gak punya hati!! Dia ngac...