02

2.3K 265 13
                                    

Disclaimer : Naruto beserta cast yang lainnya milik Akang MK. Cerita ini di buat untuk hiburan semata.

Pairing : Sasunaru.

Latar : Sekolah.

Aku tidak akan melepaskan kau yang akan menjadi milikku seutuhnya.

Happy reading minna .

Normal pov.

Naruto masuk ke dalam kamar rawat di salah satu rumah sakit. Ia menutup kembali pintunya dan berjalan mendekat ke arah seseorang yang sedang bersandar di kepala ranjang sambil membaca buku. Merasa ada seseorang yang mendekat sosok itu mengalihkan pandangannya dari buku dan menatap naruto yang sedang berdiri di hadapan ranjangnya.

"Bagaimana sekolahmu? Kau tidak membuat masalah lagi kan?!" tanyanya sambil menutup buku yang di bacanya dan meletaknnya di pangkuannya. Ia membuat gestur untuk naruto agar mendekat kearahnya. Naruto menurut dan mendudukan dirinya di pinggir ranjang.

"Seperti yang kau tahu. Lagi-lagi aku kena masalah dan aku di hukum oleh sensei yang menyebalkan dan berwajah datar itu!" cerita naruto dengan bibir yang di majukan dan pipi yang di kembungkan, membuatnya nampak imut.

Bletak.

Naruto mengelus kepalanya yang mendapat pukulan Cinta dari seseorang yang sangat berharga bagi hidupnya. Ia memandang nyalang sosok itu, sedangkan yang di pandang hanya menyeringai puas.

"Harus berapa kali aku bilang padamu agar tidak membuat masalah di sekolah?!" tanyanya sengit ia memandang naruto kesal.

Naruto terkekeh kecil, ia mendekatkan wajahnya pada sosok itu. Sebelum kedua belah bibir itu bertemu, naruto mengesap bibir itu lembut. Sedangkan yang di cium hanya diam tidak membalasnya. Naruto menjauhkan wajahnya dan memandang sosok itu lembut.

"Kapan kau akan sembuh?! Aku merindukan kau." ucapnya sambil menidurkan kepalanya di paha sosok itu. Sosok yang di ketahui bernama gaara itu tersenyum miris, tangannya mengelus surai naruto lembut.

"Entah. Berdoa saja, semoga aku bisa sembuh. Dan aku ingatkan padamu untuk tidak menciumku sembarangan. Aku seme ingat!" bentaknya membuat naruto yang mendengar tertawa lepas.

"Aku tidak ingat bahwa kau seme." ledek naruto dan sukses mendapat jitakan gratis dari kekasihnya. Naruto menegakan kembali tubuhnya, ia berdiri di samping ranjang.

"Ingin jalan-jalan keluar?!" tawarnya, gaara menganggukan kepalanya tanda setuju. Naruto langsung berjalan dan mengambil kursi roda yang memang sudah di sediakan di ruangan itu.

Naruto mendekatkan kursi roda itu ke arah gaara, ia menjulurkan tangannya dan gaara menyambut uluran tangan itu, ia menuruni ranjang secara perlahan di bantu naruto yang memeganginya. Gaara duduk di kursi roda dengan tangan yang memegang, pegangan infus.

"Kau ingin kemana?!" tanya naruto sambil mendorong kursi rodanya perlahan. Gaara diam memikirkan jawaban. Naruto berhenti dan membuka pintu.

"Kita ketaman." jawabnya singkat, naruto mengangguk dan berjalan keluar. Ia menggunakan sebelah kakinya untuk menutup pintu kamar rawat gaara.

*

*

*

Sasuke sedang menikmati semilir angin dari balkon kamarnya, ia memandang langit biru yang mengingatkannya pada mata naruto yang selalu menatapnya penuh kebencian.

"Kenapa kau terlihat sangat membenciku dobe. Padahal aku mencintaimu." gumamnya, ia melangkah masuk kedalam kamar dan merebahkan tubuhnya di ranjang yang empuk. Sasuke menutup wajahnya dengan sebelah lengannya, dan mencoba untuk tidur. Hari ini sangat melelahkan. Pikirnya.

Love You Teacher!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang