Chapter 2 | Kejar-kejaran

125 10 0
                                    

Sepulang sekolah tadi, Aqila hanya diam di dalam kamar tidak ada niat untuk keluar dari dalam kamar apalagi keluar dari rumah hanya untuk bermain. Seharian ini mood-nya sudah hilang gara-gara kejadian tadi pagi kembali teringat oleh Aqila. Dimana Ia dan Rian bertabrakan di jalan saat akan ke sekolah.

"Ihh dasar cowok ngga jelas, bukannya minta maaf malah marah-marah sama gue". Ucap Aqila seraya memukul-mukul bantalnya sebagai pelampiasan.

Saat Aqila sedang mencaci maki bantalnya yang dijadikan sebagai Rian, tiba-tiba Mama nya memanggilnya dari bawah.

"AQILA ADA TEMEN KAMU NIH NGAJAKIN MAIN. CEPET TURUN, KASIAN KALO NUNGGU LAMA". Suara Bunda Aqila yang memanggil anaknya. Aqila pun mendengus kesal, mau tidak mau Aqila pun harus menurutinya kalau tidak mau mendapat ceramah dari Bunda nya hanya karena ada temannya Aqila tidak turun.

"IYA MA, AQILA TURUN". Sahut Aqila tidak kalah keras dari suara Bunda nya tadi.

Aqila pun bergegas mengganti pakaiannya. Ia memakai celana jeans sepaha dan baju agak besar berwarna putih dengan lengan panjang bergambar doraemon, dengan rambut panjangnya yang dibiarkan tergerai. Lalu Aqila turun tidak lupa membawa tas selempang kecil berwarna biru muda.

"Siapa sih yang dateng ngajak gue main, nggak tau apa gue lagi males main". Gumam Aqila di sela-sela ia berjalan di tangga. Ternyata Dea yang datang dengan Putri dan juga Mila.

"Hai, sorry ya gue lama". Ucap Aqila kepada ketiga sahabatnya itu.

"Nggak papa kali Qil, nyantai aja sama kita mah. Kaya sama siapa aja deh lo". Jawab Putri sambil terkekeh.

"Ya udah pergi sekarang yuk. Keburu malem ntar". Ajak Dea kepada Aqila.

"Tante kita pamit dulu yah mau main, kita janji ngga bakal pulang malem kok tan". Ijin Mila kepada Bunda Aqila.

"Iya, hati-hati ya dijalannya jangan ngebut bawa mobilnya terus jangan kemaleman pulangnya ya". Jawab Bunda Aqila dengan lembut, dan dibalas dengan anggukan oleh keempatnya.

*****

Setelah beberapa menit di dalam mobil hanya ada keheningan akhirnya Aqila membuka suara.

"Kalian kok bisa tau rumah gue, tau dari mana?". Tanya Aqilla penasaran karena Ia tidak memberi tau temannya tentang rumahnya dimana.

"Tau dong, lagian bukan kita namanya kalo rumah temen sendiri aja gak tau Qil". Jawab Mila dengan enteng.

"Tapi kan gue ngga ngasih tau rumah gue ke kalian". Tukas Aqilla lagi.

"Ya udah kali Qil ga usah diambil pusing juga". Sekarang Dea yang menjawab.

"Tapi kita mau kemana sekarang ?". Tanya Aqilla lagi Karena dari tadi ia kebingunan akan pergi kemana.

"Jalan-jalan aja, sekalian ngajakin lo keliling kota Bandung, lo'kan baru pindah dari Jakarta, jadi belum terlalu tau kan sama Bandung". Jawab Putri sembari tidak mengalihkan perhatian dari handphone nya.

"Iya sih, tapi kenapa kalian ga bilang dulu sama gue, kan kalian bisa Line gue". Hardik Aqilla lagi.

"Kita juga mendadak kok Qil". Jawab Mila lagi.

Akhirnya Aqilla pun hanya menjawab dengan anggukan saja.

*****

Sebuah mobil Honda Jazz warna putih memasuki parkiran Mall Jatos Bandung. Ya, itu adalah mobil milik Dea. Mereka sengaja mengajak Aqilla ke Mall biar sekalian bisa belanja dan main. Mereka pun turun dari mobil, dan nampak bahwa Aqilla sangat kebingungan akan melakukan apa saat turun dari mobil.

My Sweet BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang