Chapter 1 - "My Fiance"

52 0 0
                                    

"Kalau tadi kita dengar dari pihak keluarga Nino yang memang bertujuan untuk mengikat Kirana sebagai calon istri kan sudah ya, tapi pasti teman-teman disini mau juga dong dengar langsung dari Nino meminta Kirana untuk menjadi istrinya" Kata MC jahil.

"Ngeselin banget nih, atau jangan-jangan udah janjian sama Kirana" kata Nino dalam hati merasa dikerjai Kirana yang malah senyum-senyum jahil mentap ke Nino.

"Ayo dong Nino, kita semua kan juga mau tau gimana caranya seorang Nino meluluhkan Kirana" pinta MC seraya memaksa

"Ayo Nooo lo bisaa!" teriakan supporter Nino alias teman-temannya dari deretan para tamu.

Dan akhirnya Nino pun berdiri dan menatap seisi ruangan yang dipenuhi oleh keluarganya, keluarga Kirana dan juga teman-teman terbaik mereka.

"Kirana, sebelum ketemu kamu, aku gak pernah menginginkan perempuan lain yang mau aku lihat setiap hari dari mulai aku bangun tidur sampai sebelum aku tidur lagi sepulang kerja. Jadi mau kah kamu jadi perempuan ku itu?" Kata Nino tergugup-gugup dengan bahasanya yang spontan.

"AAAAAAH SO SWEETTTT"

"Terima terima terima"

Begitulah kira-kira teriakan teman-teman mereka dari bangku tamu seakan meledek Nino.

"Omaigat Nino bisa juga ngomong romantis ya meskipun gemeteran. Oke sekarang kita juga langsung mau denger ya dari Kirana sendiri jawabannya gimana" Kata MC yang juga teman baik Nino jadi hafal banget kalau tadi bukanlah Nino yang biasanya.

"Nino, you stole my heart. Yes i do" Jawab Kirana tegas dan lugas sambil tersenyum penuh dengan kebanggaan karena dicintai dengan sebegitunya oleh laki-laki lempeng macam Nino.

Acara pertunangan ini pun berakhir dengan sesi foto-foto oleh seluruh tamu sambil menikmati makan siang.

Kirana yang tampak begitu anggun mengenakan kebaya biru muda penuh swarovski hasil rancangan designer favoritnya dan juga Nino yang tampil gagah dengan balutan batik khas Negarawan yang juga dibantu Kirana dalam pemilihannya hari itu tampak sangat bahagia dikelilingi oleh keluarga dan juga para sahabatnya.

"Akhirnya No bentar lagi bisa bobo bareng Kirana" kata Oding asal ceplos

"Hehh!! berisik banget mulut lo, banyak keluarga disini" balas Nino sambil memukul tangan sahabatnya itu.

"Hahahahahaha ssttt diem-diem aja ah ding, pokoknya Nino nanti aman sama gue." Kata Kirana menggoda.

"Iyalah, Kirana lagi nongkrong aja gabisa diem apalagi dikamar ya gak No?" Kata temannya yang lain menggoda.

"alah alaah alaah, yang penting buat gue tuh Kirana makin cinta deh sama gue karena gue juga udah buktiin segini cinta nya gue sama dia" Jawab Nino sambil memeluk pasangannya itu dihadapan teman-temannya.


***


"Makan siang yuk Rannn!!!" Ajak Rendi sedikit memaksa

"Duh berisik deh lo! lo mau ceritain cewek mana lagi sih? gue bosen denger lo gagal mulu cuma gara-gara lo masih inget mantan lo yg lo cinta banget tapi gabisa lo tolerir masalah cemburunya" Jawab Kirana.

Rendi ini bisa dibilang sahabat Kirana sejak di bangku kuliah karena masuk ke satu organisasi yang sama, meski awalnya Nino selalu marah tiap Kirana pergi bersama Rendi, lama kelamaan dia pun menerima bahwa Rendi memang hanya teman baik Kirana, tidak lebih.

Tapi, menurut salah satu quotes yang pernah ada, tidak ada persahabatan yang murni antara laki-laki dan perempuan, didalamnya pasti ada perasaan meski butuh usaha keras untuk menolaknya.

"Tau deh gue mentang-mentang sekarang lo udah gak gagal lagi dalam urusan percintaan, gue doain lancar sistaa" teriak Rendi sambil meninggalkan Kirana di meja kerjanya yang penuh dengan kontrak-kontrak kliennya yang bikin dia mual.

 KIRANAWhere stories live. Discover now