Namaku Zamuel

41 1 0
                                        

Dibawah  pohon yang menggugurkan satu demi  satu daunnya, burung-burung  yang mematuk  seupah  biji yang  tersisa di aspal jalanan, orang orang  yang  berlalu  lalang  di jalan yang cukup  besar tersebut , serta  seorang  wanita  seumurannya  yang sedari  tadi celoteh  di samping  kanannya ,mereka seakan tak  terlihat dan dihiraukan  oleh  wanita yang manis  itu.

Mata yang indah seketika  berubah  tajam  melihat  seorang lelaki  yang sedang santai mereflekskan  badannya pada kursi panjang yang berada pas di bawah pohon besar itu. Dan pada saat itu  pula  entah  karena apa, badan yang  sedari tadi  terpaku  seketika  berjalan  tegas  kearah  dua  sosok  lelaki yang  sedang  bersanda  gurau itu.

"besok bakso  gue pake telur  dua, terus kacangnya  dua pakai buras  juga  yah. " sambil senyum  tipis menepuk  punggung  tono yang  sedari  tadi mencoba mengatur  nafasnya  setelah  lelah  berlari.
"anjr*it, sumpah  gua  nyessel  bikin  perjanjian  gini, menang  kaga malah  dapat  tagihan bakso plus telur kacang  buras. Besok  dikasi  jajan  berapa  yah  sama  emak???"muka  tono yang sedari tadi lemas kini berubah menjadi  muka  meminta  belas  kasih  dan  berharap pada angan.
"woy nggak  usah ngarang  deh lu! Lo kira gue  sepolos  itu, sampe  nggak  bisa  lihat  muka  sandiwara  loh! "
Tawa  lepas pun keluar  dari  diri  dua  orang lelaki berkepala  dua  itu.

"hebat, kamu bisa tertawa lepas  setelah  membuat  kesalahan  pada  orang  lain? Kamu  nggak pernah  diajar  perilaku  yang baik  dan benar  dari  orang tuamu?apa ini cara minta maafmu?"
Serentak wajah  yang  diikat  senyum lepas berbalik  pandang  melihat  seorang  wanita yang celoteh tak berhenti.

"Hey, kamu  wanita  yang  tadi nggak  sengaja aku senggol? Kenapa? Kamu mau minta WA atau nama akun  instagram aku? Untuk kamu free akan aku follback. Dan yah,Namaku  Zamuel.

Prakk.... Suara tamparan keras melayang  kearah  sosok lelaki ,yang  kemudian  membuat  orang yang berlalu lalang kedua kalinya  terpaksa  berbalik  melihat  apa yang terjadi.
"aku tidak peduli  nama, atau  apapun  yang berurusan  dengan kamu, aku  hanya ingin  kamu  bertanggung  jawab pada  apa yang telah kau perbuat. Karena kecerobohanmu, kamera ku jadi rusak dan tidak bisa berfungsi lagi."nada lantang keluar dari mulut manis sarah yang sedari tadi meluapkan emosinya.

Wajah tono memucat melihat aksi nekat dan berani seorang cewek yang baru saat itu ia lihat. Ia tak menyangka ada yang berani melakukan hal itu pada sahabat sejati nya itu. Iya, Zamuel  adalah anak pejabat tinggi  yang masih aktif memerintah didaerah itu. Dia juga sangat dihormati karena memiliki  warisan  darah  biru  yang konon masih  anak  cucu  dari kerajaan pada masanya.

"rah, udah ..malu diliatin orang.kameranya nanti dicariin tempat service. Nggak usah dipanjangin  urusannya, ini bukan kampung kita sarah, sekarang juga udah mau malam nanti kita nggak bisa dapat mobil ke kampung,mau nginep dimana? Yuk pulang aja yuk." sita yang tak kalah kagetnya melihat aksi nekat  sahabatnya itu membuat alasan untuk  bisa pergi dari sana ketika  sadar kerumunan  orang telah menyorot mereka  berempat layaknya  sedang menonton drama musikal.

"tapi  kan  ini  salah mereka  ta, nggak mungkin  dong  kita  biarin  gitu aja, mungkin  kita  bisa service kameranya, tapi  bagamana jika  orang yang nggak punya apa apa terus  alami  kejadian seperti kita? Dia  mau nanggung jawab nggak?." Sarah yang sedari tadi emosi  mulai reda menjelaskan maksud dari kemarahannya.

"oh gitu, jadi itu alasanmu kesini? uang? Kamu nggak usah buat drama kamera jatuh atau apalah itu. Mungkin saja kamera itu memang sudah rusak, terus kamu ngemanfaatin jadi bahan drama loh.? Model yang seperti eloh itu banyak, haha nih ambil. Itu kartu nama gue, disitu ada alamat gue lengkap. Kalau lo butuh uang loh bisa hubungin dan datang kerumah gua. Jangan lupa bawa kamera butut loh yang akan loh jadiin bukti. Gue nggak punya waktu berdebat dengan penipu kayak loh. Zamuel yang bertatapan langsung dengan wanita berwaja manis itu  lalu melangkah membungkuk kearah wajah sarah dan membisikkan sesuatu, "loh akan bayar tamparan ini. " zamuel  yang tadi girang kini merubah wajahnya menjadi datar dingin  kepada orang orang sekitarnya dan meninggalkan panggung drama yang barusan selesai, tanpa memikirkan orang orang bahkan sahabatnya  tono yang sedari tadi tegang dibelakangnya.

Continued ...

Kaukah Takdirku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang