Sunday

148 17 2
                                    

Saat ini tepat jam 10 pagi dan di hari minggu Jisoo terpaksa di ganggu tidurnya oleh ketukan yang ada di depan pintu rumahnya. dia capek, baru saja dia berpindah ke rumah ini dan hari ini hari libur. Siapa sih yang menggangu orang di hari minggu?! batin Jisoo geram.

Setelah itu dia pun membuka pintu rumahnya dengan tatapan ngantuk di temani muka jengkelnya. Belum sempat dia memarahi orang yang baru saja menganggu tidurnya tersebut malah ia yang menerima umpatan duluan. Apa ini tak salah? batin Jisoo.

"Kau lama sekali sih! aku menunggu lama bodoh!" kata Jieun lalu memukul lembut kepala Jisoo. "kau baru bangun? yah, Kim Jisoo. ini sudah jam 10, jujur pada ku, kau tidur lewat semalam kerna game kan?" lanjut Jieun lagi sambil mendudukkan dirinya sendiri di sofa rumah baru Jisoo. nyaman juga. Batin Jieun.

Jisoo yang di soal oleh Jieun pun hanya menggangukan kepalanya jujur lalu dengan santai tanpa salah ia berjalan perlahan sambil mengaru pelan matanya kerana rasa kantuk yang masih tersisa. Ia berjalan pelan ke arah Jieun lalu dengan santai membaringkan kepalanya di paha Jieun dengan rasa nyamannya.

Jieun memang sudah lama berpacaran dengan Jisoo tapi jika sudah pria ini bertingkah seperti ini, hatinya akan berdetak laju dan ia dapat merasakan kupu - kupu yang terbang bebas di perutnya. Jieun tak pernah rasa bosan sedikit pun jika sudah menatap pria di dekatnya ini.

"Jam berapa kau tidur semalam? sepertinya kau begitu lelah." tanya Jieun sambil tangannya mengusap lembut merapikan rambut rambut Jisoo. "3" sahut Jisoo lemah. Jieun pun tersenyum mendengar sahutan dari Jisoo tadi. Imut. Batin Jieun. "Ya sudah, lanjutkan tidur mu." kata Jieun yang sekarang lebih membetulkan duduknya agar Jisoo merasa lebih selesa. "hmm#$^^$" sahutan Jisoo yang terdengar seperti gumaman tak jelas. Jieun pun lagi lagi terkekeh perlahan melihat reaksi prianya itu.

Setelah begitu lama mengenal Jisoo, Jieun sadar bahawa pria yang sudah berstatus sebagai pacar nya itu mempunyai banyak karakter yang berbeda, tapi hebatnya Jieun suka dengan semua karakter tersebut. dan entah kenapa, Jieun yang mulanya memang pemalu, jika sudah bersama pria ini ia akan bertingkah berlebihan dan aneh. kadang ia sendiri tak sadar jika ia punya satu karakter tersebut, sebagai contoh saat ia menangis seperti bodoh saat Jisoo pengsan hanya kerana keletihan. Cinta kadang memang susah di mengerti. batin Jieun

Sekarang sudah lebih dari pukul 12 dan badan Jieun juga sudah sedikit pegal, tapi dia tidak berniat untuk membangunkan Jisoo dari mimpi indahnya. Saat ini Jieun hanya asik melihat TV, hingga secara tiba - tiba drama baru iaitu Manhole di siarkan. Pameran utamanya ialah Jaejoong, pria yang dulu sempat ia gila kan ketika masih di sekolah. Siapa tidak kenal DBSK?

Sejujurnya sampai saat ini Jieun masih suka dengan pria ini, tapi tidak separah dahulu. "Heol, apa oppa ini vampire? Lihatlah visualnya. Omo tampan sekali" kata Jieun berdecak kagum melihat Jaejoong. Sedang asiknya Jieun menatap Jaejoong dari layar TV, tiba - tiba ia di buat kaget oleh Jisoo yang entah sejak kapan sudah bangun. Jisoo mengenggam tangan Jieun dan membawanya ke muka Jisoo lalu berkata "berhenti mengagumi pria lain. Pria mu juga visualnya tak kalah." Kata Jisoo dengan percaya dirinya.

"Kau sudah bangun? Kau tidak lapar?" Kata Jieun. Bukannya menanggapi kata - kata Jisoo, ia malah mengabaikannya dan itu sukses membuat Jisoo cemberut. "Hnggg, aku lapar" kata Jisoo yang merengek kepada Jieun seperti anak kecil. "Jadi menyingkirlah Kim Jisoo, aku akan menyiapkan mu makanan" kata Jieun. Lalu Jisoo pun bangun dari posisinya sejak beberapa jam yang lalu. Jieun pun bangun dari sofa tersebut lalu mengerak gerakkan tangan dan kakinya yang pegal.

"Anak yang pintar" kata Jieun yang mengelus lembut kepala Jisoo lalu ia pun terkikik sambil berlalu ke dapur. Jisoo pun memang sadar, dirinya yang di anggap manly oleh teman temannya dan peminatnya memang berumah 180 jika sudah bersama sang gadis.

Jisoo pun hanya menantikan makanannya sambil memainkan handphone milik Jieun, dia juga membaca chat - chatnya Jieun. Bukan tidak percaya, hanya kerna dia bosan, lagi pula Jieun tidak pernah marah jika ia melakukan ini. Heol batin Jisoo yang sekarang menatap layar HP itu dengan tatapan geram.

Saat ini Jieun sedang berada di dapur, memotong bahan. Ia hanya akan memasak sesuatu yang simple iaitu nasi goreng. Dia inginkan makanan yang tidak lama untuk di siapkan. Dia tidak ingin prianya yang sedang menunggu itu di serang oleh gastricnya, tidak, ia tidak akan membiarkan itu. Sedang sibuknya Jieun memotong tiba - tiba ia dapat merasakan tangan seseorang memeluknya dari belakang.

Aishh Kim Jisoo. Batin Jieun. Ini dia, sikap pria ini yang selalu secara tiba - tiba dan tanpa di duga seperti ini yang selalu membuat Jieun salah tingkah dan jantungnya akan bekerja dua kali lebih cepat. Aigooo, pergilah Kim Jisoo. Kau mengacaukan jantungku. Batin Jieun.

"ada apa?" Kata Jieun yang berusaha untuk mengeluarkan suara senatural mungkin. Jujur saja saat ini ia sedang salah tingkah. "Bocah itu menchat mu. Mengganggu sekali. Profile picture mu terlalu cantik, ganti." Kata Jisoo tak suka. Jieun pun mengerti dengan sikap pria ini "ya sudah, kau lakukan saja sendiri" kata Jieun.

Lalu Jisoo pun tersenyum senang dan melepaskan pelukannya. Dia berlalu semula ke arah ruang tamu. Jieun pun bernafas lega setelah Jisoo sudah sedikit menjauh. Saat di ruang tamu Jisoo pun membalas pesan dari orang yang di gelarnya bocah itu.

Tidak butuh waktu lama, Jieun sudah siap dengan masakannya dan mereka berdua pun sudah duduk manis di meja makan. Makan sambil melirik ke arah satu sama lain lalu tersenyum. Berlebihan memang tapi ya begitulah orang yang sedang di lamun cinta. "Jieun, apa kau mahu berkencan denganku hari ini?" Kata Jisoo sambil tersenyum manis.

"Tentu" kata Jieun ringkas yang membalas senyuman Jisoo tak kalah manisnya.

Begitulah kedua pasangan ini, ada saatnya mereka berantem, menganggu dan cemburu tapi ada saatnya mereka sangat membuat iri seperti ini. Apa pun jua, bagaimana pun jua, mereka tetap saling mencintai.

The end



BONUS :

Dasar bocah! Alasan mu itu terlalu ketara, saat pertama melihat mu saja aku tahu kau memang tertarik akan gadisku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Dasar bocah! Alasan mu itu terlalu ketara, saat pertama melihat mu saja aku tahu kau memang tertarik akan gadisku. Bocah ini benar - benar bikin kesal. Batin Jisoo geram.

Gambar ini lebih cocok, biar semua pria tahu Jieun punya ku! Batin Jisoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gambar ini lebih cocok, biar semua pria tahu Jieun punya ku! Batin Jisoo.

CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang