Story

66 6 0
                                    

FLASHBACK

Jisoo berlari dengan cepat ke arah kantin kampus. Tahun ini merupakan tahun pertamanya. Tak butuh waktu lama, dia telah tiba ke kantin. Dia pun melihat ke kiri dan kanan lalu berjalan cepat ke arah satu meja. Di sana terdapat sahabat sahabatnya berkumpul.

"Maaf telat guys" kata Jisoo sambil mendudukan diri di kerusi sebelah Jonghyun. "Santai mah. Gua tahu kok, yang popular mah beda. Jadi sibuk mulu" kata Won meledek Jisoo. Jisoo pun memandang Won dengan pandangan meremehkan. Minta di gampar ni playboy. Batin Jisoo. Malas meladeni Won, Jisoo malah bertanya pada Jonghyun. "Joohyuk mana?"

"Kayak gak biasa. Tu anak kan emang kayak loh, udah bego, suka  telat lagi" kata pedas Kyungsoo. Sial, kena mulu. Batin Jisoo. Yang lain pun tertawa mendengar kata kata Kyungsoo.

"Ya mah yang pinter, pinter banget sampe sampe pacaran ama guru pas SMA udah gitu di tinggal bu guru nikah. Malu maluin emang. Begoan siapa di sini?" Balas Jisoo. Kyungsoo yang awalnya santai bermain handphone pun langsung menatap Jisoo tajam dan bersiap siap untuk mengajarnya. Yang lain bukannya membantu malah ketawa dengan keras. Jisoo pun ikut tertawa puas.

"Tuh pasangan gay loh dateng" kata Kyungsoo sambil menunjuk Joohyuk. Mereka semua pun memandang ke arah yang di tunjuk dan masih di sertai dengan tawaan mereka. Jisoo yang awalnya ketawa paling keras tiba tiba berhenti tertawa.

Dia tidak tahu apa yang dia rasakan saat ini tapi jantungnya berdetak dengan sangat cepat. Dia merasa perasaan yang tak pernah dia rasa selama ini. Aduh, kok gugup ya. Batin Jisoo.

"Oii Nam" panggil Won pada Joohyuk. Joohyuk pun melambaikan tangannya dan di sampingnya ada seorang gadis manis. Mereka pun mulai kenalan sambil makan makan. Entah kenapa, Jisoo yang biasanya paling berisik dengan kata kata tidak berfaedahnya diam sekali. Joohyuk sedikit merasa aneh tapi memilih untuk mengabaikan Jisoo. Lagi datang bulan kali. Batin Joohyuk dengan bodohnya.

Mereka pun sedang asik bercerita dan sekalian kenalan dengan Jieun. Jieun merupakan teman Joohyuk, soalnya dia dan Jieun tinggal dekat dan kali ini mereka di kasi tugas bersama, makanya Jieun mengikuti Joohyuk.

Tiba tiba handphone berbunyi dan semua pun menatap Jisoo. Orang yang di tatap malah diam makan dengan muka aneh seperti salah tingkah. "Oi Ji, handphone loh bunyi tu" kata Joohyuk.

"Hah gua? Mana? Heh handphone gua mana bego?" Kata Jisoo. Semua pun menatapnya dengan tampang datar. "Di. Sebelah. Elo" kata Kyungsoo geram. Jisoo pun hanya tertawa untuk menutupi sikap clumsynya itu. Semua pun mengeleng lalu berniat untuk melanjut cerita mereka hingga....

"HEHHHH HAPE GUAAA!!!" Teriak Jisoo panik. Semua pun berbalik menatap Jisoo. Teka apa yang mereka tonton saat ini? Wajah Jisoo yang panik di sertai handphonenya berada di dalam bakso. Ya bakso. Dengan kuasa magic hand Jisoo yang memang terkenal di kalangan rakan rakannya, itu bukanlah hal yang mengejutkan. Jisoo dan sikap clumsynya itu sudah sangat sebati dengannya.

Itu merupakan pertemuaan pertama Jisoo dan Jieun. Jisoo yang bodohnya jatuh cinta pandang pertama memberikan kesan kurang baik untuk perkenalannya dengan Jieun. Dia kira, pertemuan mereka akan berakhir di saat itu. Tapi siapa sangka, mereka bertemu semula di club drama college mereka.

Saat itu, Jieun dengan baik hati menyapa Jisoo yang berstatus sebagai sahabat Joohyuk. Jisoo dengan malu - malunya menyapa semua gadis manis itu. Hubungan mereka semakin dekat apabila mereka mendapatkan peran yang berkait bagi persembahan drama mereka. Sejak saat itu, mereka sering bertemu bagi melatih dialog drama mereka.

Jieun kira hubungan mereka akan berakhir setelah drama itu dijalankan di stage bagi sambutan ulang tahun college mereka. Tapi Jieun salah besar, dengan beraninya pada hari tersebut, Jisoo melantangkan niatnya untuk mengikat hubungan mereka sebagai pasangan kekasih.

Awalnya Jieun sedikit kaget dan ragu. Tapi perkataan yang Jisoo nyatakan pada saat itu membuatnya dengan nekad menerima Jisoo. Selain oleh kerana kenyamanan yang Jisoo berikan.

"Jieun. Aku tahu kita baru dekat dalam hampir sebulan ini. Tapi aku dengan niat yang tulus, mencintaimu dan berniat menjadikan kau wanita ku. Jadikah kekasihku Jieun. Aku bukan pria yang sempurna, seperti yang kau lihat. Aku lebih bersikap ceroboh tapi aku pekerja keras. Aku akan berusaha membahagiakan mu dan aku tidak berniat memberi janji, tapi lebih berusaha menyatakan ucapan ku" kata Jisoo dengan tegas.

Oleh kerana perkataan itu, Jieun yang awalnya ragu, merasakan hangat dan keraguaan yang awalnya ada dihatinya seperti hilang lenyap ditelan bumi.

Jieun suka cara Jisoo menyatakan niatnya itu dengan tegas. Dan pria itu dengan tulusnya berniat untuk berusaha baginya. Jieun merasa pria yang berusaha adalah pria yang benar - benar menarik. Juga, Jieun terharu akan sikap Jisoo saat itu. Dia merasa dihargai. Walaupun berniat hanya untuk berpacaran, tapi Jisoo menembaknya dengan cara yang serious, yang dapat menyakinkan Jieun kalau pria itu benar - benar berniat menjadikan dia sebagai pendampingnya, bukan hanya kekasih sesaat atau untuk mengisi status jomblo. Dia berbeza dengan pria lain yang dengan mudahnya hanya mengatakan "ayo, pacaran" dengan niat yang mudah.

Dia, Jisoo berfikiran matang dalam usianya yang muda. Hubungan yang dimaksudnya bukan sebagai salah satu memori masa lalu tapi dia berniat menjadikannya sebagai masa depan. Dia tidak menganggap cinta sebagai permainan anak muda, dan itu cukup menyakinkan Jieun.

Dan dari situ, hubungan mereka berdua bermula. Dari satu tahap ke tahap yang lebih tinggi. Dan hingga saat ini, Jisoo masih berusaha untuk selalu membahagiakan Jieun. Dia menepati katanya, bahkan mereka telah berpacaran begitu lama. Oh dan ya, sekarang Jisoo menambah satu lagi usahanya iaitu menikahi Jieun.

CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang