part 3

1 0 0
                                    

inilah aku dengan segala kekuranganku. saat seorag merasa sempurna maka ia akan menjadi manusia paling cacat sedunia.

Clarisa E

"Ka loe dipanggil bi Selvi tu" adik kelas Erika bicara dengan ngos-ngosan.

Mendengar pemberitauan dari Nora, Erika langsung menuju ke bu Selvi yang sedang melatih anak basket.

"kenapa ibu panggil saya?" Tanya Erika sembari mendrible bola basket di tangannya.

"Erika tolong lebih dekat kesini lagi dan bergabunglah dengan yang lain"

"bu, saya masih kelas 11 dan mereka anak kelas 12 jadi untuk apa saya disini. Lagian nanti pak Edo marah kalau saya gak olehraga sama teman teman saya"

'songong banget sih tu anak" cibir seorang anak kelas tiga. Di club basket itu tidak semuanya siswa kelas tiga ada juga beberapa siswa kelas 11 yang lagi seleksi untuk club basket

Erika menatap tajam ke arah Laila yang mencibir dia tadi.

"yaelah Erika. Dengar aja napah, lagia bu Selvi juga udag bilang sama pak Edo bahwa lo akan ikut tim basket"

"siapa bilang gue akan mau, lagian loe gak usah banyak bicara. Gue gak suka basket. Orang kayak gue lebih pantes jadi anggota cheers"

"alah bilang aja loe gak bisa main. Loe kan anak manja" sindir Rika kapten basket jurusan mereka. Rika sengaja mencibir Erika supaya dia mau untuk menjadi anggota tim. Rika bisa hapal kalau Erika orang dengan gengsi yang tinggi.

"RIKA. Loe salah jika berhadap dengan gue"

'Rika gak usah ladenin. Bisa-bisa dia nangis karena kalah dan langsung lapor lagi sama ayahnya dan loe mau keluar dari sekolah ini. Kita kan mau lulus Rika' Laila mencoba menasehati Rika tanpa ia sadar bahwa ia telah menginggung perasaan Erika.

"ok anak anak. Tidak usah berdebat. Erika kalau kamu tidak mau silahkan kamu kembali ke teman-temanmu"lirai bu Selvi.

"tidak bu. Yang namanya Erika Clarisa tidak akan terima jika di remehkan. Eh Rika gue tantang loe duel one by one. Jika loe bisa ngalahin gue loe boleh minta apa saja tapi kalau loe kalah loe harus keluarin si lela dari tim basket. Gimana?" tantang Erika.

'loe sih la buat harimau marah. Gimana kalu kita kalah bisa habis kita' bisik Laila. Rika hanya tersenyum meremehkan.

"loe mau apa gak, jangan bisik-bisik. Gue bisa dengar ucapan kalian berdua"

"ok. Gue terima tantangan loe"

"Mona" panggil Erika sambil melambaikan tangannya.

"ya Ka. Tolong bilang sama semua anak yang di sekolah ini bahwa nanti akan ada pertandingan basket antara gue dan ketua timbasket dari jurusan OM" titah Erika.

"OK Ka. Gue jamin bakal banyak yang akan datang"

Erika kembali menhdap kearah Rika dan Laila. " kalau loe kalah loe kularin si Laila dari tim basket"

"ok kalau gue kalah gue akan mengluarkan Laila dengan satu syarat yaitu loe masuk tim basket kita" sungut Rika.

"loe yang kalah kok nyolot sih" bentak Erika. Geram.

"kalau loe gak mau ya udah. Gue gak terima tantangan loe"

Erika berfikir sejenak. Ia mengepalkan tangannya untuk menutupi kekesalannya. Dari dulu Laila mengmang tidak suka dengan Erika dan Erika tau akan hal itu.

"baiklah gue terima syarat dari loe" Rika dan Erika saling menatap tajam.

"udah selesai kalian. Sekarang kamu Erika kembali kekelas jam olehraga sudah selesai dan kamu juga Rika jangan buat ibu malu nantinya"

Semua siswa bubar. Erika pergi keruang ganti untuk maangganti baju oleh raganya.

...

lieWhere stories live. Discover now