Pikirku

15 0 0
                                    

Cinta, bagiku adalah ketika pikiranku hanya dipenuhi olehnya,
Ketika pikiranku terpusat padanya,
Dan ketika pikiranku teralih oleh pikiran sebelumnya.

Cinta, satu kata banyak makna, banyak cerita, dan pada akhirnya, kita hanya dapat mengenang cerita cinta yang banyak makna dan arti itu.

Aku tak hebat merangkai kata seperti puisi,
Aku hanya dapat merangkai kata sesuai pikiranku
Sesuai apa yang telah, tangah dan sebelum terjadi.

Kamu pemberi warna,
Kamu pengalih pikiranku,
Dan... Akh, entahlah... Tapi yang jelas, aku sekarang sedang memikirkannya. Memikirkan seseorang yang telah mengalihkan pikiranku. Aku selalu memikirkannya. Tapi, entah dia memikirkanku atau tidak. Aku menutup buku diaryku. Tak seharusnya aku seperti ini. Seperti orang bodoh!! Menunggu kabar darinya. Kabar??? Ya ampun... Aku lupa, kalauu aku bukan siapa-siapa dia. Jadi, kenapa aku harus memikirkannya??

Aku cek handphone yang berada di sebelah buku yang tadi aku pakai untuk menulis. Disana tidak ada notifikasi sama sekali darinya. Apa-apaan ini!!?? Bahkan disaat kita tak ada hubungan seperti ini pun, alias HTS(Hubungan Tanpa Status), aku tetap merasa gelisah karna tak ada kabar darinya. Bahkan, aku pun ingin menangis sekarang juga. Tapi tahan... Aku tak akan lagi menangisi seorang makhluk bernama cowok. TAK AKAN!! Aku tak akan menangis.

Dan... Apa ini?? Aku merasa pipiku dialiri oleh sungai kecil. Apa aku menangis?? Kenapa aku menangis?? Aku tak ingin menangis. Tapi aku sudah terlanjur menitikkan air mata.

Yasudah, menangislah aku sepuasnya. Agar hatiku merasa sedikit lega, walau tak seluruhnya. Menangislah sepuasnya sampai aku sesenggukkan. Setidaknya... Aku telah mengekspresikan semua isi hatiku lewat tangisan.

Dear cowok, jangan pernah ketuk pintu kalau endingnya bakalan pergi tanpa izin. Aku hanya ingin kau (cowok), pergi dari suatu rumah hanya karna maut memisahkan.

Diary PelangiWhere stories live. Discover now