Hati yang lembut kini terasa hampa dan kering. Apa obat dari hati yang nestapa dan hampa? Aku hanya diam, menunggu seseorang menutup luka hatiku. Tapi yang dinanti tak pernah tiba. Apa yang kelak aku lakukan? Jika hati ini saja meraung tak mampu, berucap pun tak mampu. Dunia tak ada bedanya dengan neraka, panas baranya menggerogoti setitik harapan yang tersisa, membuatnya rata dengan bumi.
***
"Tak bisa dipercaya---kau benar-benar melakukannya," tutur Lintang.
Namanya Lintang. Umurnya delapan belas tahun. Ia sangat benci serangga---mungkin dapat disebut fobia serangga. Ia anak yang narsis; Lintang selalu memperhatikan penampilannya dimana pun ia berada. Ia juga salah satu atlet basket unggulan di sekolahnya. Walaupun ia atlet, Lintang memiliki kulit yang putih. Tambahan, ia salah satu idola di sekolahnya.
"Bukankah sudah kukatakan bahwa aku tidak pernah bermain-main dengan ucapanku?" ujar Deja. Surai cokelat Deja tak beraturan, terurai oleh angin.
Deja menatap Lintang dengan raut wajah serius. Deja melangkah perlahan, tangannya membuka seperti gestur meminta pada Lintang.
"Sekarang berikan kunci mobilmu!" pinta Deja.
"Bagaimana bisa seperti itu?! Perjanjiannya-kan masih satu minggu lagi!" Lintang memprotes. Tapi ia tak banyak bicara lagi, disodorkannya kunci mobil miliknya.
"Aku akan melakukan sesuatu yang akan membuat hidupnya hancur berantakan," Deja memutar-mutar kunci mobil logam itu dijarinya dengan seringai mengerikan.
Tampak dikejauhan, siluet seorang gadis cantik dengan rambut panjang terurai berjalan dengan tergesa-gesa, mendatangi Deja.
"Deja!" panggil gadis cantik itu.
PLAK!
"Apa yang kau lakukan, Amanda?!" Deja mengusap-usap pipinya yang menjadi korban tamparan tangan halus Amanda, kekasihnya.
"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu!" pekik Amanda sambil melemparkan sesuatu kearah Deja. Benda persegi bewarna emas dengan sulaman tinta yang meliuk-liuk tergeletak di sebelah kaki Deja.
Deja membungkuk, memungut benda persegi yang berwujud undangan pernikahan bertekstur lembut itu.
"Apa arti semua itu---?" Amanda bertanya dengan nada tinggi, menginterograsi Deja.
"Ini tidak seperti yang kau pikirkan!" Deja menyangkal, nada bicaranya sama tinggi dengan Amanda.
Manik cokelat Amanda menyipit, berusaha mencari celah kebohongan dari ucapan kekasihnya.
"Gadis bodoh itu hanyalah mainanku yang sebentar lagi akan kucampakkan."
"Mainan? Kau akan menikahinya tiga bulan lagi! Bagaimana bisa kau sebut dia itu hanya MAINANMU!? Aku juga wanita, sama sepertinya yang memiliki hati dan perasaan!" Amanda memekik. Gadis baik ini tidak habis pikir dengan kekasihnya yang bermain-main dengan pernikahan. Memangnya pernikahan itu hanyalah sebuah tulisan yang dapat ia hapus kembali dengan mudahnya?
"Apa? Menikahinya? Benarkah apa yang ia katakan?" Lintang, pemuda sahabat baik Deja ini hanya berteriak, mengutarakan kebingungannya dengan Deja yang semudah itu main-main dengan hal sakral bernama pernikahan.
"Kau seharusnya membantuku bukannya malah menambah beban di kepalaku!" bisik Deja pada Lintang sambil menginjak kakinya.
"Dengar--- aku sama sekali tidak berniat untuk menikahinya, aku hanya ingin menghancurkan hidupnya."
Deja menatap lurus mata belo Amanda, berusaha meyakinkan gadis itu akan kata-katanya.
"Bagaimana aku bisa percaya akan semua perkataanmu?"
"Kau bisa membunuhku jika kau tidak percaya," suaranya tenang, membalas pertanyaan sarkas Amanda.
"Aku hanya mencintaimu, kumohon percayalah padaku!" lanjutnya. Suaranya kali ini agak bergetar, menandakan Deja benar-benar serius akan ucapannya.
"Kau tidak bohong,'kan?"
"Tidak."
Seketika itu Amanda pun langsung memeluk Deja.
"Aku mencintaimu Deja, aku tidak ingin kehilangan dirimu," bisik Amanda rindu dan mesra, sarat akan keinginannya yang terpendam di relung terdalam hatinya. Deja hanya mengeratkan pelukannya pada Amanda.
*****
A.N
Halo, semua. Kali ini saya @callajose dan @kiki_cntk_007 membuat cerita collab tentang romance pake account @LetsLoveWrite . Ide cerita dari @kiki_cntk_007 dan rangkaian kata oleh @callajose. We hope you like it.
Tertanda, Kiki dan Calla.

KAMU SEDANG MEMBACA
BEINTEHAA
RomantiekCinta dan sensasi. Dua rasa yang terbaur, mengaduk-aduk hatinya. Apa yang akan ia lakukan, jika di kalbunya kini terajai oleh dua insan yang berbeda? "Perasaan ini sungguh membuatku bingung. Apa yang harus kulakukan?"--Deja "Hatiku kini telah terpa...