3

214 35 9
                                    

10 tahun yang lalu.

Jung Yein, gadis berkuncir samping, berseragam sekolah menengah atas lengkap berjalan denga memamerkan giginya. Iya tersenyum nampak begitu bahagia  bagai seseorang yang mendapatkan jackpot tadi malam. Menyapa sana sini seolah ia telah mengenal lama, namun orang-orang yang disapannya malah membalas dengan tatapan aneh seolah berkata, 'Hindari dia, dia gadis aneh'.

Namun layakny orang bodoh, ia tak memperdulikan tatapan aneh mereka, malah ia terkikik geli akan sikapnya sendiri.

Gadis aneh, ia merasa begitu bahagia dapat berpindah Sekolah dari Jeju ke Seoul. Baru seminggu, ia sudah merasa betah dan enggan kembali lagi ke tempat asalnya itu. Tempat yang menyedihkan baginya, yang memberikan kenangan buruk.

Tempat seseorang yang juga tinggal disana, orang yang memberikan kesedihan dan menyakitinya. Di Seoul, setidaknya ia dapat melupakan orang itu. Tempat baru, teman baru, kelas baru dan semuanya yang baru baginya.

Ia begitu senang.

Saat ia dengan cengiran lebarnya menatap lurus kedepan, gadis itu membeku ditempat. Memincingkan mata untuk memperjelas sosok yang tengah bertanya-tanya pada murid lain.

Beberapa detik kemudian matanya membulat sempurna, yakin seyakin yakinnya sosok itu adalah orang yang ia hindari di Jeju. Seorang murid laki-laki yang menenteng tas disatu lengannya dengan selembar kertas lalu melangkah setelah mendapat jawaban atas pertanyaannya pada murid lain. Seragamnya berbeda dengan Sekolah ini. Seragam yang sama yang dikenakan Yein saat hari pertama kepindahannya.

Gadis ini lalu gelagapan ditempatnya, murid laki-laki itu melihatnya. Nampak terkejut namun langsung tersenyum bahagia, ia setengah berlari menghampiri Yein.

Namun gadis ini langsung mundur, wajahnya ketakutan layaknya melihat hantu. Ia pun berbalik, dan langsung melarikan diri.

"Yein-ah!" Seru murid laki-laki tadi. Terkejut melihat gadis itu melarikan diri darinya. Ia mengeratkan pegangan pada tali tasnya lalu berlari cepat mengejar gadis berkuncir itu.

Yein berlari menuruni anak tangga, sesekali ia menoleh kebelakang untuk melihat laki-laki itu yang masih mengejarnya. Ia meringis kesal, lalu mempercepat larinya. Melewati beberapa murid yang bahkan meneriakinya akibat terbentur dengan tubuhnya.

Yein lalu berbelok ke belakang Sekolah, disana ada sebuah ruangan yang langsung ia terobos. Mendorong pintunya dengan kuat dan menutupnya dengan cepat. Ia bersender dibalik pintu dengan nafas terengah-engah. Dadanya turun naik, wajahnya masih cemas, ia mengintip kebalik jendela, lalu menghela nafas lega saat tak melihat murid laki-laki itu.

"HEY! Murid baru apa yang kau lakukan?" Yein terlonjak kaget saat sebuah suara menegurnya. Ia mengusap dadanya lalu mendongkak untuk melihat pemilik suara itu.

Dan gadis ini kembali terlonjak dengan mata dan mulut terbuka lebar, sungguh ia tak mengaharapkan matanya melihat hal yang tak layak seperti ini.

Satu murid bertelanjang dada dan dipenuhi bercak-bercak kemerahan, terbaring diatas meja dengan mengenaskan, dan satunya masih berpakaian namun kancing-kancing bajunya terbuka hingga dapat Yein lihat sebagian dada nya. Mereka, dua orang murid yang melakukan hal yang tak layak di pagi hari, Mesum! Pekik Yein dalam hati.

Menjijikan! Umpat Yein lagi.

Yein mungkin dapat memberikan pengertiannya jika mereka berbeda gener. Namun Yein bahkan tak mau mempercayai apa yang ia lihat. Mereka dua gener yang sama jenisnya. Laki-laki! Gay?

Yang masih berpakian menghampirinya dengan tatapan geram.

"Pergi!" Usirnya pada Yein.

Yein tak bergeming, ia masih shock dengan apa yang ia lihat. Namun kesadarannya pulih saat mendengar langkah kaki yang berlari.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Half GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang