Penjahat Hati

42 3 4
                                    

Apa yang lebih menyedihkan daripada aku yang terduduk diam menunggu kabarmu?
Menatap layar sepersekian detik hanya berharap ada sesuatu yang mampir didalam ruang obrolan dengan simbol hati merah milikmu
Rasanya gila sekali menahan rindu!
Waktu dan jarak menahan langkahku untuk segera berlari kepelukanmu,
Aku rindu, itu pasti
Apalagi yang diharapkan dalam sebuah hubungan terpisah selain komunikasi yang erat dan diharapkan tak pernah lepas?
Kesibukanmu juga milikku menjadi tembok penghalang dua insan yang seharusnya dirudung senang
Maaf jika aku menunggumu,
Namun hati memaksa otak untuk terus bertindak bodoh dengan kondisinya yang semakin sakit
Katakanlah aku terlalu melankolis karena fakta kejelasan belum ada hingga sekarang,
Berlagak seolah kau telah menjadi milikku,
Mengumbar perhatian lebih dari seorang teman
Aku harap apa yang kau lakukan selama ini bukanlah ilusi
Karena aku sudah sempurna jatuh kedalam pesona lelaki dengan nomor urut terakhir dalam perlombaan itu
Mengorbankan banyak hati hanya untuk berbalas rasa denganmu
Percayalah aku akan tetap menunggu,
Hingga akhirnya tuhan berbaik hati menemukan ku dengan mu dalam suasana harmoni
Aku merindu,
Kuharap kau juga begitu.

Pekanbaru, 25 Agustus 2017

SpeakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang