Ohayo, konnichiwa, konbanwa minna-san! Nama saya adalah Jack Vile Ripper. Dan saya akan memberikan beberapa heads-up mengenai FanFic ini.
<O>
Disclaimer : Nasuverse adalah milik Type-Moon, Nasu Kinoko, dan Takeuchi Takashi.
Aku terbangun.
Aku berada ditengah lapangan datar. Mataku melihat asap yang menutupi langit. Dadaku sesak.
––Ada apa?
––Mengapa aku disini?
––Aku siapa?
Itulah pemikiranku pada saat ini. Aku, seseorang yang tidak mengetahui 'diri' sendiri sedang menanyakan pertanyaan itu dikepalaku pada saat ini.
Aku mulai bangun. Tanganku kudorong. Kakiku kujalankan. Dan... aku melihat pemandangan yang membentang di depan mataku.
Reruntuhan yang memenuhi dataran. Asap hitam beracun yang memenuhi udara. Api membara yang berkobar. Itulah hal yang kulihat dengan mataku.
Apa ini?
Aku berjalan. Berjalan dan berjalan. Berjalan dan berjalan dan berjalan. Kakiku menyentuh permukara yang tidak rata. Tanganku mendaki reruntuhan membara.
Aku mendengar jeritan orang. Satu, tiga, enam, sepuluh–––mereka menggema di lautan api ini.
"Tolong aku!" "Siapapun, selamatkan aku." "Anakku. Dimana anakku?" "Papa!" "Bantu kami, kumohon siapapun!" "S-Sakit." "Tolong kami, apakah ada siapapun disana?"
Aku mendengar suara-suara itu. Mereka meminta pertolongan dari penderitaan ini. Mereka meminta sesorang untuk menolong mereka.
Aku berjalan. Berjalan dan berjalan.
Berjalan hingga kakiku lebam. Apabila aku mendengar jeritan pertolongan seseorang, aku langsung menutup telingaku supaya terus berjalan.
Aku berjalan. Berjalan dan berjalan. Berjalan dan berjalan dan berjalan.
Berjalan hingga aku tidak memiliki tenaga untuk mengangkat tanganku. Semuanya sudah tampak sunyi.
Aku berjalan. Berjalan dan berjalan. Berjalan dan berjalan dan berjalan. Berjalan dan berjalan dan berjalan dan berjalan.
Berjalan hingga menemukan tempat aman. Tetapi setelah menenmukan sebuah tempat yang aman, aku merasa sesuatu telah hilang. Sesuatu yang penting. Sesuatu yang berharga.
Mengapa aku membuangnya? Mengapa aku menghilangkannya?
Alasannya adalah––
––aku ingin hidup.
Aku ingin hidup oleh karena itu aku berjalan. Aku ingin hidup oleh karena itu aku mengabaikan penderitaan orang-orang lain. Aku ingin hidup karena itulah keinginanku.
Sudahlah, dengan seperti ini aku tidak akan selamat.
Rasa sakitnya memasuki tubuhku. Disini hidup yang kuperjuangkan berakhir.
Tanganku kunaikkan ke langit. Aku berharap untuk hidup. Aku masih ingin menolong setidaknya satu orang saja untuk membalas penderitaan orang-orang yang kuabaikan itu.
Tanganku jatuh dan aku akan mati. Itulah yang terjadi. Itulan yang akan terjadi. Itulah yang seharusnya terjadi.
Tetapi––itu tidak terjadi.
<O>
Aku mengingat wajah itu.
Dengan tangisan di wajahnya saat dia menemukan seseorang yang selamat.
Pria yang merasa bahagia dari dalam lubuk hadtinya.
Dia terlihat amat senang sehingga terolah-olah bukanlah aku yang diselamatkan, melainkan dirinya yang terselamatkan.
"Dia masih hidup. Dia masih hidup. Dia masih hidup."
Kemudian,
Meskipun aku berada di ambang kematian, rasa bersyukir pria ini membuatku sangat iri.
Dia bersyukur atas sesuatu.
Dia berkata, "Terima kasih.".
Dia bersyukur karena menemukan seseorang, dan bahkan hanya dengan menyelamtkan satu orang dia telah menyelamatkan dirinya sendiri.
<O>
Aku terbangun.
Dan petualanganku setelah ini dimulai.
<O>
Author Note:
Ohayō, Konnichiwa, Konbanwa, minna-san. Nama saya adalah Jack Vile Ricker dan ini adalah Fate/Weiβer Wolf. Terima kasih atas membaca dan kuharap kalian akan mereview dan like that subscribe button. I see you later. Ciao!
YOU ARE READING
Fate_Weiβer Wolf
FanfictionAku akan maju. Aku akan bertarung. Aku akan hidup. Semua itu demi seseorang yang kucintai. Seseorang yang kucintai dengan seluruh lubuk hatiku. Dan deminya, aku tidak akan mengecewakannya. Fic ini berasal dari ide kecil yang berkisar tentang cinta E...