07

5.5K 532 36
                                    

"Kau mau kemana?" tanya taehyung pas liat Yuna ngebawa kopernya keluar rumah.

"Bukan urusanmu."

"Itu urusanku, kau istriku."

"Sudah kubilang kan? Mari kita bercerai."

"Aku tidak mau."

"Lalu apa yang kau mau?"

"Melihatmu menderita, akibat ucapanmu sendiri."

Yuna menyipitkan matanya, tak mengerti.

"Aku sudah cukup menderita dari awal."

"Kalau begitu, lebih menderita lagi."

"Ck! Apa maksudmu?"

"Aku hanya ingin kau menyesali perkataanmu."

"Terserah, aku pergi."

Yuna membalikkan badannya lalu keluar rumah.

Taehyung tersenyum licik, menatap Yuna yang sudah pergi. Lalu mengangkat teleponnya.

"Lo yakin rencana ini bakalan berhasil?"

"1000% baby."

"Kalo lo ngebuat situasi makin buruk gua gak segan buat nuntut lo."

"Tenang dan nikmati aja permainannya. Kalo emang ga berhasil, itu salah lo sendiri?"

"Kok gue sih anjing."

"Karna lo yang mulai semua ini."

"Ini kan ide lu, njing."

"Tapi lo mau kan?"

"Woi anj-"

Tut.

Sial!

💔

Yuna berjalan tak tentu arah. Ia pun duduk di sebuah kursi taman. Jalanan sepi, tentu, sekarang musim dingin, hanya orang gila yang keluar di malam dengan suhu sebeku ini.

Ya, Yuna sudah gila.

Gila karna Kim Taehyung.

Lelaki bodoh yang dengan yakinnya melamar dirinya beberapa tahun lalu.

"Kebiasaan ya duduk sendiri di kursi?" ucap seseorang yang baru saja duduk disebelah Yuna.

"Jimin?"

Lagi-lagi Jimin, Yuna merasa de javu kali ini.

"Lo kabur dari rumah lagi ya?"

"..."

"Mau ke apartement gue lagi?"

"hng? nggak, nggak usah. Gue gak enak."

"Enakin aja."

"Ha?"

"Lu ke apartement gue dulu aja, dingin ini. Nanti udah disana, gue telepon temen gue deh. Lo bisa nginep dirumah dia."

Yuna melihat ke arah Jimin. Lelaki ini, kenapa hatinya baik sekali? Seperti malaikat.

Ya.. Walaupun sang malaikat pernah khilaf memberikan dare kepada taehyung untuk memacari Yuna selama seminggu.

Mianhae • Kth ( Sequel Line Kth)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang