Curhatan Pertama

150 3 3
                                    

Teruntuk kamu, teman baikku, yang sedang patah hati..

Di malam itu,
Malam Jumat yang sendu
Kau menelponku
Terdengar suara isak tangis milikmu
Terdengar suara penyesalan keluar dari mulutmu

Menangis lah di pundakku
Menangis lah
Aku rela menanggung sebagian rasa sakitmu
Ucapkan saja semua sumpah serapahmu
Semua kata kata yang mendeskripsikan dirinya hari ini
Teriak kan saja rasa kesal mu padanya Rasa kecewa mu padanya
Rasa marah mu padanya
Teriakan saja
Ungkapkan saja
Ceritakan saja
Agar seluruh dunia tau, kamu sedang berduka
Langit di luar memang cerah, terang benderang oleh sinar bulan dan bintang
Malah bulan tidak malu-malu menunjukkan sinarnya, seolah meledekmu yang tengah patah hati
Bintang pun bersinar-sinar, seolah mengingatkanmu pada dirinya yang telah memberikan banyak harapan
Belum genap satu bulan hubunganmu dengannya
Belum pernah kamu dan dirinya melepaskan rangkulan selama ini
Belum pernah kamu memalingkan wajah darinya sebelum ini
Peristiwa hari ini membuat kamu hancur
Peristiwa hari ini membuat kamu luluh lantak
Peristiwa hari ini membuat kamu kecewa
Peristiwa hari ini membuat kamu marah
Peristiwa hari ini membuat hatimu
porak poranda seperti sebuah kota yang diterjang angin topan

Tetapi
Aku sangat salut Padamu
Tetap memperlihatkan senyum padaku, dan pada mereka semua
Tetap terlihat bahagia
Walaupun sebenarnya kamu merasa kesakitan

Saat kamu dan dia bertemu dalam satu situasi
Memang terasa canggung
Tetapi kamu tetap tersenyum

Teruntuk kamu, perempuan hebat
Tetap semangat menjalani hidup
Walau dia tidak menjadi sinar Mataharimu lagi

Teruntuk kamu, teman baikku
Ini adalah cerita Tentangmu

x

Multimedia: Last Child - Pedih


A6 Chapter one is done!

Selamat Hari Raya Idul Adha 1438H sahabat❤️🐮,

CurhatankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang