Part 3

155 2 2
                                    

haii!!! aku bawa lanjutannya nih! makasih ya buat yang udah baca cerbung aku.

vote, like, comment, dan sarannya tetap ditunggu ya!!!

happy reading:)

Aku tidak akan pergi ke mana-mana walau itu hanya sebentar saja, aku akan tetap di sini menunggu kamu sampai kau terlelap nanti. Ku mohon kau jangan pernah berkata kalau aku akan pergi meninggalkan kamu karena aku tidak akan sanggup hidup tanpa kamu.Acha.

Jika cinta biarkanlah aku jadi cinta, jika sayang biarkanlah aku jadi sayang, Hatiku kini miliknya, Tuhan  tolong… jangan jodohkan, dia dengan yang lain, lagu terbaliknya delon mengalun lembut di hpku menandakan panggilan masuk. Calling’s Ocha tumben nih anak nelpon aku, pasti nanyain tentang aku yang hilang tadi di sekolah. Huuftt dengan ogah-ogahan aku mengangkat telpon Ocha.

“Hallo Cha, ada apa lo nelpon gue?”

“Ke mana aja lo tadi?”

“Gak ke mana-mana kali Cha, gue masih di sekolah tadi kok”

“Trus kenapa lo gak masuk kelas”

“Gue lagi malas, eh udah dulu ya gue mau tidur lagi ngantuk tau, bye.” Gue langsung menutup telpon tanpa menghiraukan Ocha yang ngomel-ngomel di seberang sana. Maaf Cha, aku gak bermaksud begitu!aku Cuma malu, malu banget pokoknya bagaimanapun caranya aku harus beri pelajaran sama tuh kodok! Arrgghhhhh…

“Lo kenapa Cha?” Tanya seseorang yang berdiri di dekat pintu kamarku.

“KAK BUNGA.” Teriakku ketika melihat siapa yang menegurku barusan.

Dia adalah Devisa Bunga Jaya alias kak Bunga. Adik dari David Ivano Jaya alias kak Ivan. Waktu kecil kami selalu bermain bersama-sama. Dan mungkin karena kami selalu bersama-sama, aku udah menganggapnya kayak kakakku sendiri, tapi waktu kak Bunga lulus SD. Dia pindah ke Jerman bersama ayah*panggilan aku ke papanya kak Bunga* dan sekarang aku senang banget kak Bunga akhirnya pulang juga ke Indonesia.

“Gak usah pake teriak kali Cha.” Katanya seraya menghampiriku kemudian mencubit pipiku saking gemasnya.*ketularan Ocha*

“A..duh..sa..kit.. k.kak.” Ucapku sedikit tertahan karena cubitannya di pipiku.

“Hahahaha, habisnya kamu ngegemesin banget.” Ucapnya sambil melepaskan tangannya di pipiku.

“Kak Bunga kok gak bilang-bilang kalau mau pulang ke Indonesia, kan bisa gue jemput di bandara.”

“Gue baru aja sampai kok, gue gak mau ngerepotin kamu sayang.” Kak Bunga langsung memelukku. Aku senang banget akhirnya kak Bunga pulang juga di Indonesia.batinku

“Kakak gak kuliah?” Kataku sambil melepaskan pelukannya

“Gue bosan banget di Jerman, jadi gue pulang trus gue bakal kuliah di sini.” Katanya senang

“Beneran?” Ucapku sedikit gak percaya. “Beneran dong.” Katanya serius. Karena saking senangnya aku langsung memeluknya erat sekali sampai bisa aku rasain kalau dia sedikit sesak nafas.

“Gu..e g..ak bi..sa na..fas Cha.” Aku langsung melepas pelukanku kemudian menyuruhnya menceritakan kisahnya waktu di Jerman. sebelum kak Bunga bercerita, ia menghela nafas terlebih dahulu. Dan kak Bunga menceritakan semuanya dari pertama dia ke Jerman sampai dia jatuh hati dengan orang Jerman, tapi karena kak Bunga udah mau kembali ke Indonesia orang itu memutuskan hubungannya dengan Kak Bunga karena tidak mau menjalin hubungan jarak jauh dengan berat hati kak Bunga menerima keputusannya meski hatinya harus sakit.

“Kakak yang sabar ya.” Kataku menenangkannya. “Hahahaha gue gak pa-pa kali Cha.” Ucapnya dengan senyum yang merekah di bibirnya, tapi aku bisa melihat matanya yang gak bisa bohong kalau dia merasa sakit.

TerbalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang