meet

22 0 0
                                    

Fathan
Nafisa.....  Wanita yang memiliki tutur kata yang lembut. Mungkin bagi beberapa orang yang baru mengenalnya pasti akan berujar bahwa gadis ini begitu sombong hingga tak mau menatap lawannya saat berbicara. Namun, bagiku itulah sejatinya perempuan muslim yang mampu menjaga iffah.
Siapa sangka aku begitu mengaguminya hingga namanya terselip dalam lantunan do'aku.
Namun aku juga tak menampik jika ada adik tingkat yang juga menaruh simpatik padaku.
Dia gadis yang ceria serta mampu membuat orang yang disekitarnya bahagia.
Pertemuan itu  Saat  diadakan rapat antar anggota OSIS aku yang saat itu duduk berhadapan  dengannya merasa begitu kagum terhadap keberaniannya berpendapat.

Azima pov
Well....  Tentu sebagian dari berpendapat bahwa OSIS itu organisasi yang membosankan. Tak terkecuali saat rapat saat seperti sore ini yang membahas proyek tahunan. Mendengar bahasannya saja sudah membuatku malas.
Apalagi disini jarang sekali para senior meminta pendapat juniornya. Lalu buat apa jika diadakan rapat semacam ini.

Namanya mbak Nafisa tapi kami sering memanggilnya Naf. Dia adalah bendahara disini. Orangnya humble tapi santun. Dia adalah satu satunya senior yang bisa menampung aspirasi kami.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AzimaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang