Chp. 2

6.4K 194 47
                                    

Keesokan hari ....


Jam menunjukkan pukul 5 pagi. Kevin yang sudah terbangun pun mulai membereskan kamarnya. Ia selesai dengan kegiatan beres-beres kamarnya, berjalan keluar menuju dapur. Ia mendengar suara berisik dari dapur, ia pun merasa penasaran dan berjalan mendekati sumber suara tersebut. Ternyata mamanya sedang memasak untuk sarapan mereka sekeluarga bersama.

Kevin POV

"Pagi ma" sapa ku pada mama. 

"Pagi Kevin, kok kamu sudah bangun jam segini?" tanya mama.

"Aku sudah terbiasa bangun pagi saat masih dirumah bersama papa dulu buat menyiapkan sarapan sebelum papa kerja" jawab ku.

"Wah.. berarti kamu pintar masak dong? Sini bantu mama buat siapin sarapan kalian." kata mama. 

"Siap ma" 

Kami berdua masak didapur dan tanpa kita sadari jam sudah menunjukkan pukul 06.15. Aku pun segera bergegas membawa makanan yang sudah jadi kemeja makan untuk ditata disana. Saat aku sampai diruang makan ternyata papa sudah rapi dan duduk dengan membaca sebuah koran ditemani secangkir kopi yang sudah mama buat.

"Wah, anak papa ternyata yang masak ya?" tanya papa.

"Ngak kok pa, Kevin cuma bantu-bantu mama buat siapin sarapan" jawabku seadanya sambil menata makanan di meja.

"Mana kakak-kakak mu?" tanya papa.

"Mana aku tau lah pa, orang dari tadi aku didapur bareng mama terus kok, ngak liat dua orang itu" gumamku dalam hati.

"Kevin ngak tau pa, mungkin mereka belum bangun?!" jawabku seadanya.

"Sana gih, bangunin kakak-kakak mu" suruh mama yang ternyata sudah siap dan rapi untuk berangkat kerja.

"Mampus lu Kev, kamu disuruh bangunin dua monster itu" takut ku dalam hati.

"Ok ma" jawabku singkat. 

Aku pun berlari menuju tangga lantai dua. Belum aja aku sampai di tangga mama memanggilku lagi "Kevin, kalau bangunin mereka ngak bisa kalau cuma mengetuk pintu, kamu masuk aja terus tepuk tubuh mereka atau pipi mereka, okey? oh iya dan lagi, papa sama mama mau berangkat kerja duluan. Kakak-kakak mu masuk sekolahnya jam 07.30, dan kamu mulai besok baru masuk sekolah ya, satu sekolah dengan kakak mu. Buat hari ini kamu istirahat dirumah dulu aja" kata mama panjang lebar.

"Siap ma" jawabku sambil berlari menaiki tangga.

Sampai diatas, aku langsung menuju pintu kamar Kak Thomy.

"tok tok tok... Permisi" salam ku saat masuk kamarnya. 

Kulihat kamarnya yang masih gelap. Aku pun segera menghampiri kak Thomy yang masih pulas tidurnya didalam selimut. Kugoyang-goyang tubuh kak Thomy.

"Kak, bangun, sudah pagi, siap-siap buat sekolah." suruhku.

Kudengar sebuah jawaban yang hanya gumaman aja, tetapi dia masih tidur. Kutepuk-tepuk pipinya.

"Kak, bangun, nanti telat loh masuk sekolahnya." suruhku lagi sambil kutepuk-tepuk pipinya.

"Iya iya" jawab kak Thomy dengan suara khas bangun tidurnya, sambil beranjak duduk sambil mengucek matanya.

Ia pun melihat kearahku sambil sedikit belum sadar sepenuhnya. 

"Oh, Kevin to ternyata, kirain siapa" jawabnya sambil mau baringan lagi buat tiduran.

Saat aku turun dari kasur kak Thomy, lengan ku ditarik, dan akhirnya aku mendarat dengan mulus diatas tubuh kak Thomy, sambil tangannya memeluk ku.

"Morning kiss nya dong" kata kak Thomy yang sukses buat aku shock, bingung, kaget, pusing, capur aduk semua.

"Apa-apaan sih kak, tau-tau minta morning kiss" jawabku sambil berusaha melepaskan diri.

"Ayolah, sedikit aja lah, ngak harus dibibir kok" kata kak Thomy

"Yaudah, sini" jawabku sambil memberi ciuman di pipinya.

Aku pun beranjak dari tempat tidur kak Thomy sambil diikuti kak Thomy dibelakang ku, kutengok kebelakang dan betapa kagetnya aku ternyata kak Thomy hanya mengenakan boxer aja. Sengaja ataupun tak sengaja mataku pun melihat dada dan perutnya yang atletis. Pipi ku serasa panas seperti kepiting rebus. Aku pun buru-buru keluar menuju kamar kak Thomas. "Semoga tidak terjadi hal macam-macam seperti tadi, amin" doaku dalam hati.

Setelah sampai di depan pintu kamar kak Thomas, kubuka pelan pintunya lalu berjalan masuk. Lampu sudah menyala, lalu ku lihat kasurnya kosong.

"Kok ngak ada orangnya ya?" tanyaku bingung.

"Ah, mungkin kak Thomas sedang mandi" jawabku santai.

Kuputar balik tubuhku menuju pintu keluar, belum sempat berjalan menuju pintu, kak Thomas keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk di pinggangnya.

"God, please, what's this? Kenapa pagiku dipenuhi dengan tubuh atletis kakakku?" gumamku merutuki dalam hati.

"Eh kakak sudah mandi ya, aku baru saja mau bangunin kakak, hehehehehehehe" jawabku santai sambil menahan malu.

Kak Thomas berjalan mendekat, sebelum kak Thomas mendekat aku sudah berlari keluar kamar sambil menutup pintu. Lalu kubuka sedikit sambil memberitahunya balik kalau sarapan pagi sudah siap.

Aku segera berlari menuju meja makan sambil menunggui mereka yang sedang siap-siap buat pergi ke sekolah. 

"Kevin mana mama sama papa?" tanya kak Thomy dan dibelakangnya ada kak Thomas. 

"Anu, itu, tadi mereka berangkat kerja duluan" jawabku.

"ohhh" jawab kak Thomy.

Mereka segera duduk di kursi untuk segera makan, tapi kutunggu mereka kok tidak segera mengambil nasi.

"Kak kok ngak ambil nasi sih? keburu telat loh nanti" seruku pada mereka berdua.

"Ambilin dong nasi buat kakak mu ini!" suruh kak Thomas.

"Aku juga mau" sela kak Thomy.

huuhhh, aku menghela nafas, "Baiklah, sini, kemarikan piring kalian" suruhku pada mereka.

Setelah kuambilkan nasi dan lauknya, mereka pun segera makan. Meja makan pun mulai sepi dan hanya terdengar dentingan sendok dan garpu.

Setelah mereka selesai sarapan, mereka segera bersiap untuk berangkat.

"Kau tidak sekolah?" tanya kak Thomy penasaran sambil diikuti kak Thomas didepannya.

"Ngak kak, kata mama aku hari ini disuruh istirahat dulu dirumah, besok baru sekolah bareng di sekolah kakak" jawabku santai.

Kulihat kak Thomy memberi senyum dan kulihat wajah kak Thomas senang.

"Ok lah kalau begitu, kita berangkat dulu ya" jawab kak Thomas.

"Iya kak, hati-hati dijalan" jawabku.

Lalu mereka segera menaiki kendaraan pribadi mereka masing-masing. 

Lalu aku segera masuk kedalam rumah untuk bersantai.

"Huuhhh, pagi hari yang sangat tak terduga, semoga dihari berikutnya tidak terjadi hal yang tidak-tidak" helaku.

****



See you di next chap ya....




My Beloved BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang