bab1

14.2K 1.2K 107
                                    

Hahaha... suara tawa seorang pria menggelegar, mengejek gadis yang menyatakan cinta padanya. "Kau bilang apa gadis ingusan, kau jatuh cinta padaku dan ingin menikah denganku. Bangun dari mimpimu gadis kecil." pria itu menepuk-nepuk pipi gadis 18 tahun dengan dua kuncir kudanya.----"Kau mencoba bercanda denganku, hah!" bentak Si pria yang umurnya terpaut 12 tahun lebih tua dari gadis itu. Bentakan itu tidak membuat Si gadis takut, dia malah semakin tertantang untuk mendapatkan perhatian dari Si pria.

"Tidak tuan, saya tidak bercanda. Saya sungguh-sungguh mencintai anda. Saya jatuh cinta pada anda sejak pertama kali melihat anda datang ke pesta di peternakan grandpa." Sahut Si gadis.

Si pria mencibir. "Cinta, katamu. Aku tidak akan pernah menerima cinta gadis ingusan, tidak berpengalaman sepertimu."

"Aku bukan gadis ingusan tuan, aku wanita dewasa dan aku juga berpengalaman, aku juga pernah punya kekasih tapi kami sudah putus." Gadis itu mencoba berbohong.

"Benarkah! Kau masih perawan, bukan. Berapa usiamu?"

"Delapan belas tahun, tuan."

"Ah, delapan belas tahun." Si pria seakan-akan berpikir dengan mengetuk-ngetukkan jarinya ke dagu. "Apa kau masih perawan?" Si pria mengulangi pertanyaannya.

"Ti---tidak tuan. Saya pernah melakukannya dengan kekasih saya." Si gadis menjawab dengan gugup sambil memilin-milin ujung kemeja yang di pakainya. Gerak-gerik Si gadis pun tak luput dari penglihatan pria yang sudah berpengalaman itu.

"Aku jadi penasaran, pengalaman bercinta apa yang bisa kau berikan untuk memuaskan kekasihmu?" tanya Si pria. "Maksudku, posisi gaya bercinta yang bagaimana yang sering kau gunakan sewaktu bercinta dengan kekasihmu." Si pria menyeringai, melontarkan pertanyaan untuk Si gadis. Pria itu tahu kalau gadis berkuncir kuda di depannya tidak pernah melakukan hubungan intim.

"Um... itu... gaya... ga---gaya..." Si gadis gugup dan tidak dapat menjawab, dia tertunduk.

Tangan Si pria menegakkan dagu Si gadis. "Gaya apa, hem. Aku ingin mendengar langsung dari mulut mungilmu bocah."

Gadis muda itu masih terdiam, dia tampak berpikir ingin menjawab tapi malu.

"Gaya apa, hah!" bentak Si pria.

"Gaya nungging!" Spontan gadis itu menjawab dengan lantang.

Hahaha... Si pria langsung tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban Si gadis. "Kau pikir bebek, nungging." Pria itu kembali tertawa.

Gadis itu tampak bingung. Apa jawabannya terdengar lucu. Bukankah gaya nungging sering dilakukan pasangan jika sedang bercinta. Itu pernah dia lihat saat sahabatnya mengajak nonton blue film di saat orang tuanya sedang pergi. Dia melihat di blue film, Si cewek membungkuk, membelakangi Si cowok__menyodorkan pantatnya yang besar. Gadis itu terlihat merona saat mengingat film dewasa yang ditontonnya waktu itu.

"Apa gaya nungging menurut anda lucu, tuan?" Kata Si gadis kemudian. Si gadis dengan lugunya melontarkan pertanyaan itu pada Si pria. Pria itu seketika menghentikan tawanya.

"Sangat lucu karena jawaban itu terlontar dari gadis bodoh sepertimu."

Gadis itu langsung cemberut.

"Aku sudah tahu dari bahasa tubuhmu, kau tidak perlu membohongiku dengan pura-pura sudah pernah bercinta. Akui saja kau masih perawan dan tidak berpengalaman." kata Si pria kemudian.

Gadis itu menatap Si pria seolah-olah tidak ingin terlihat bodoh dengan kebohongannya. "Saya tidak perawan dan saya berpengalaman di ranjang." Gadis itu terlihat ngotot dengan kebohongannya untuk meyakinkan Si pria.

The Cowboy's Temptation (Godaan Sang Cowboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang