⁝⁞⁝06.

1.7K 247 17
                                    

"Ngapa sih, la? Gara-gara kak jun? Ato renjun nih?"tanya herin yang lagi baca novel city of bones.

"Dua-duanya kali, gak deng, salah satu, tapi menyangkut dua-duanya juga, tapi sebenernya satu, eh gua rasa dua-duanya" gumam gua lemes.

"Ngelantur ya lo, sana cuci muka" kata herin yang nutup kasar novelnya.

"Gak ah, gak napsu"

"Ceritalah" pinta herin.

Akhirnya gua ceritain soal gua yang waktu itu ke rumah renjun ke herin.

"Trus, yang lo galauin apa??" tanya herin yang masih ra mudeng sama cerita gua.

"Renjunnya keknya punya gebetan, rin...."

"Wah? Naha?"

"...Gebetannya sekolah di sini..."

"Wah? Naha?"

"...Dan dia....mayan cantik"

"Wah? Naha??"

"Riiinnn!!"

"Wah? Naha?"

"LO KALO GAK MAU DENGER GUA YAUDAH!" bentak gua emosi.

"Becanda, ih." kata herin merajuk. "Beneran lo? Kata siapa? Renjun yang bilang sendiri?"

"Enggak, kemaren ketemu di kantin dan dia ngobrol sama renjun pake aku-kamu" jawab gua lemes.

"Ya siapa tau karena baru kenal la, pakenya aku-kamu, biar rada sopan" kata herin ngusap punggung gua. "Bisa jadi cuman temenan, jangan buruk sangka dulu"

"Yaelah, gimana gua gak buruk sangka?? Liat noh!" gua nunjuk ke jendela yang memperlihatkan 2 insan yang lagi ketawa-ketiwi dengan mesra. iya, itu renjun sama cewek yang namanya ningning ningning itu.

adegan yang selanjutnya terjadi adalah renjun dadah-dadah ke ningning trus dia masuk ke kelas.

Gua liatin renjun, dan renjun ngelirik ke gua, gua kira dia bakal senyum kaya biasa, tapi gua salah, dia sama sekali gak membuat seulas senyum pun di wajahnya, cuman ngelirik, itupun sekejap.

Herin yang tau itu pun langsung ngajak gua keluar.

"Rin, kenapa sih? Mantan balik kesini cuman bisa ganggu suasana hati doang?!" kata gua yang udah sebel bat.

"Mantan ganggu?? Segeralah hubungi panitia kurban" kata herin sambil nepuk-nepuk pundak gua.

"Rin, gua serius."

"Ya Gua juga!"

Terus gua senyum ke herin karena dia berhasil ngehibur gua.

"Gua udah muak sama perasaan gua yang gak karuan. Kenapa sih move on itu susah, rin?"

Herin malah mandang gua dengan tatapan iba.

"Lo pernah susah move on ga?" tanya gua.

"Pernah, bahkan sampe sekarang bisa di bilang gua masih..." jawab herin.

Gua senyum kedia.

"Wajar, la. Lo baru pertamakali punya mantan kan? Jadi yaa pasti susah, apalagi putus lo, ya lo tau lah..."

Gua ngegeleng lemes.

"Lo tau gak kenapa gua sebut renjun mantan terindah padahal yang lo tau, gua cuman punya mantan satu?" tanya gua.

"Lo-lo punya mantan 2?" tanya herin ragu.

Gua ngangguk.

"But, gua gak pernah nyebut dia lagi, dan gua menolak untuk mengingat dia."

Linger ; RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang