Resah yang merejam jiwa, bagai genangan luka yang berdarah
Perih terasa mengiris, umpama sembilu menusuk kalbuAku terkucil diruang sunyi
Tanpa bias cahaya, tanpa alunan nada
Luka, hampa, dan air mata adalah baitkuRindu yang tak berujung temu, mengisi baris dalam paragraf pilu
Meneteskan darah hitam setiap sayatannya
Apalah daya, sunyiku menuai petaka
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Rindu
Любовные романыUntuk rinduku telah kukirim salam manis ke langit senja Semoga dia menyampaikan padamu lewat gerimis Jika tetesan tempiasnya menampar pipimu Maka itulah rinduku yang takkan pernah habis untukmu.