1. Perkenalan aja.

323 35 15
                                    

¤ A Story Present by Fazira ¤



Warning : DON'T LIKE?? DON'T READ!!! IT'S SO SIMPLE GUYS!

KrisTao

.

Pelangi dimana-mana!

Jadi, adakah satu pelangi untukku?


  GEGE, CHIT THAE!!!

.
.
.

Huang Zitao. Seorang remaja lelaki yang melanjutkan pendidikannya di negara tetangga. Sudah jauh dari orang tua, asramaan pula! Sudah begitu, asramanya ketat! Seketat karet underware yang masih baru. Ga boleh bawa cewek, ok ini mungkin uda jelas dimana-mana. Tapi yang jadi masalah itu, asramanya juga gak memperbolehkan membawa kerabat dekat! Apa lagi cewek. Gila kan?

"Masih yakin mau masuk sana?",Ren teman dekat Tao bertanya sambil memakan kripik kentang yang berada di toples milik Tao. Tao mendengus pelan dan menatap Ren yang masih santai di atas tempat tidurnya.

"Masih,lah! Kan aku uda belajar mati-matian supaya bisa keterima masuk disana". Tao bersuara dengan semangat. Ren hanya mangut-mangut cantik.

"Kapan berangkat?"

"Seminggu lagi, tapi kata mama aku harus siap-siap dari sekarang. Gak boleh kluyuran lagi untuk sekarang" Ren ingin protes, tapi ia tau diri. Tao sahabatnya akan pergi jauh menempuh pendidikannya, jadi ya dia gak bisa maksa Tao buat main ntar malam. Main? Jangan berpikiran negatif, ah! Tao sama Ren itu uda sahabatan sejak SMP. Mereka gak pernah macem-macem kok. Apalagi mereka itu cantik sama cantik. Walau keduanya cowok tulen! Ya gak bisa disalahin juga sih, mereka sering disalah pahamin kalau lagi jalan berdua. Banyak yang ngira cewek. Apalagi Ren! Ih, cantiknya melebihi mantannya sendiri. Main dalam kamus mereka itu, ya main ke game center atau kalau gak ya ke KFC , nongkrong cuma minjam WiFi. Gak modal? Ya wajar, kan masih prelajar. Uang saku aja masih minta ke orang tua. Itupun harus pinter-pinter melas biar dikasih lebih.

"Yauda, aku ntar malam pergi sama yang lain aja." Ren menegakkan tubuhnya dan bangkit dari tempat tidur Tao. "Aku balik aja. Mau siap-siap. Bye" Tao hanya mengangguk dan ikut mengantar Ren keluar. Disana, di ruang tamu ada orang tua Tao beserta kedua adiknya.

"Paman, bibi. Ren pamit pulang ya"ucap Ren.

"Ren, kenapa gak ngikut Tao ke sana?" Ren menatap baba Tao yang bertanya padanya. Iya, kenapa dia gak ikut Tao? Alasannya sih mudah, dia uda terdaftar di universitas ternama di kota ini. Sedangkan Tao? Dia mah sok-sok an ngambil kesana. Padahal otaknya juga pas-pasan. Biar keliatan pintar aja gitu kalau kesana.

"Ah, enggak paman. Kejauhan kalau kesana. Lagi pula, mama sama baba Ren ga mau Ren jauh-jauh dari mereka" jawaban Ren cukup bagus. Tapi baba Tao belum terima kayaknya.

"Padahal kalau kalian bersama kan bagus. Tao jadi ada yang jagain." Tao melotot gak terima. Jagain apa maksudnya coba? Ren sama Tao itu sama-sama cowok! Bisa jaga diri sendiri. Ngapain pula nyuruh-nyuruh orang buat jagain dia? Idih, ogah ya!

"Baba! Tao gak perlu dijagain." Protes Tao galak. Iya, yang bilang Tao anak durhaka itu memang benar. Tao sering marah dan ngambek kalau gak sesuai dengan dirinya.

"Suara kamu itu!" nah ini, yang jadi pawang ya tentu aja mama nya. Tao diam dengan hanya melihat pelototan tajam mamanya.

"Yaudah deh, paman, bibi. Ren balik dulu ya. Uda sore. Permisi" walau uda terbiasa sama tingkah laku keluarga Tao, bukan berarti dia betah. Enggak! Dia capek, lelah, letih, lesu. Lah?

Kedua orang tua Tao mengangguk sedangkan Tao langsung menutup pintu saat Ren sudah pergi dari rumahnya.


.

.









Holla!!! Ekhem. Seperti yang Fa bilang. Ini kisah nyata Fa. Ini baru permulaan. Ini sebenarnya cerita Lesbi. Ok, mau menghujat saya? Ayo silahkan! Jangan liat orang dari covernya kalau kalian belum kenal dekat dengan orang itu. Ingat! Manusia gak ada yang sempurna. Jadi jangan munafik, ok!

Cerita ini sengaja Fa buat jadi versi KrisTao loh. Hahaha... aneh ntar kalau lesbi. Masa ia Kris jadi cewek? Kalau Tao mah rela saya.

Yaudah. Ini lanjut apa gak?

GEGE, CHIT THAE!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang