Mungkinkah Cinta??

39 1 1
                                    

Pagi di Sekolah, sedang berlangsungnya pelajaran olahraga di kelas X. Masing-masing berlari keliling lapangan sekolah. Setelah tiga kali putaran Aku, Bintang dan Kintan merasa lelah kemudian beristirahat diteras depan lapangan sekolah.

"Haduh.. capek banget" Kataku.

" Iyanih" Ujar Bintang ngos-ngosan sambil memegangi perutnya.

"Nih!!" Sakti menyodorkan minuman kepadaku.

"Apanih?" Kataku.

"Minuman lah.. masa racun" Jawab Sakti sambil tersenyum.

"Oh, makasih.." Kataku seraya mengambil minuman tersebut.

Saat Aku hendak meminum minuman tersebut...

"Eh, bentar-bentar. Lo gak kasihin racun ataupun pelet kan ke minuman ini?" Kata Bintang mengambil minuman tersebut dari tanganku.

"Bintang!!!" Kataku dengan kesal karena hampir menumpahi minuman tersebut ke bajuku.

"Ya enggak lah, gue masih waras kali!" Jawab Sakti dengan santai.

"Tau nih, aneh-aneh aja deh lo!" Ucap Kintan.

"Gue kan khawatir.." Ujar Bintang memelas.

"Kamu tenang aja ya Bin.. Aku gak akan kenapa-napa kok. Siniin minumannya, Aku haus" Kataku seraya meminta kembali minumannya.

"Lari berapa putaran tadi?" Tanya Sakti kepadaku kemudian duduk disebelahku.

"Tiga" Ku jawab dengan mata tetap mengarah kedepan lapangan.

Tiba-tiba ada sebuah bola menghampiri kakiku. Ku ambil-lah bola itu.

"Bola siapa nih?" Kataku.

Bintang kaget sambil melihat ke arah depan lapangan. "Tar, Tan liat deh siapa yang dateng.."

"Siapa Bin?" Tanya Kintan.

Aku dan Kintan melihat ke arah depan lapangan. Kintan kaget, sedangkan Aku biasa saja. Seorang cowok memakai seragam basket datang menghampiri. Siapakah cowok tersebut?? Yap! cowok tersebut adalah Elang.

"Sorry, bola nya dong.." Kata Elang dengan cool.

"Oh jadi ini punya kamu?" Kataku.

Aku pun menghampiri cowok tersebut. "Nih.." Menyodorkan bola sambil tersenyum kecil.

Elang memandangi wajahku sambil melamun. "Ini kan cewek yang tadi. Lucu juga nih cewek" Ucap Elang dalam hati sambil senyum-senyum.

Aku tidak tahu apa yang sedang ia pikirkan sehingga ia melamun. Aku bigung, Ku lambaikan saja tanganku kewajahnya.

"Hey!!!" Kataku teriak.

"Lucu!!!" Ucap Elang secara spontan.

"Apanya yang lucu??" Kataku.

"Oh.. engga, engga. Sini bolanya. Makasih ya.." Jawab Elang dengan gugup, dan terbata-bata.

Elang pun berlari ke arah lapangan sambil tersipu malu dan melanjutkan permainan basketnya. Aku hanya menaikkan pundakku kemudian ke arah teras untuk beristirahat kembali. Belum sempat Aku duduk, Bintang bergegas menghampiriku.

"Aaakkk Mentari !!!" Katanya teriak sambil menggoyak-goyakkan pundakku.

"Aduhhh apaansih?" Kataku.

"Lo tau gak sih siapa dia?" Tanya Bintang ngotot.

"Engga" Ku jawab.

"Oh My God!!!" Ucap Bintang dengan ekspresif sambil mengangkat kedua tangannya seperti sedang ber do'a. "Sini gue kasih tau. Nih ya.. Elang itu kakak kelas kita Mentari !!!" Katanya dengan sangat ekspresif.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 01, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Diam-Diam CintaWhere stories live. Discover now