Because of you

80 5 0
                                    

[Jungkook Side]

Kubuka kedua mataku secara perlahan. Tak terasa sinar mentari merasuk kedalam mataku. Ingin kugerakkan tanganku yang terbebas dari jarum, namun apa daya tanganku terasa berat. Kutolehkan kepalaku ke arah tanganku. Kulihat seniorku yang kemarin kulihat pertama kali saat sadarkan diri tadi malam. Ia tengah tertidur dengan pulas. Jujur, aku masih merasa trauma dengan para senior di sekolah itu. Aku tak mengerti mengapa mereka memukuliku hingga aku tak berdaya.

"Kau sudah bangun rupanya. Apa kau lapar?" ucapnya dengan suara khas baru bangun tidur. Ia menggosok sedikit matanya. Aku hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Ei kau tak boleh begitu.Tunggu sebentar aku cuci muka dulu" ujarnya sambil beranjak masuk ke kamar mandi. Aku hanya sedikit menghela napas melihatnya.

Kubuka masker oksigen yang terpajang di wajahku dan berusaha untuk duduk. Ketika itu, ia baru saja keluar dari kamar mandi dan langsung membantuku untuk duduk. Lalu ia tersenyum walau tipis. Akupun ikut tersenyum dan menundukkan kepalaku.

"Kamsahamnida sunbae" ujarku padanya sambil sedikit membungkukkan tubuhku. Tiba-tiba rasa sakit menyulut di bagian tulang rusukku.

"Jangan bergerak secara tiba-tiba, itu akan menyakitimu" ujarnya sambil membantuku bersandar di ranjang.

Hening menyelimuti kami. Ia sedang sibuk entah menghubungi siapa. Tapi kenapa juga aku harus perduli? Biarkan saja , itu bukan urusanmu Jungkook.

"Apa ada yang sakit? Kenapa kau diam?"tanyanya kepadaku.

"Tidak ada sunbae. Hanya sedikit merasa pusing" ucapku sambil tersenyum canggung.

"Kalau begitu makanlah dulu. Setelah minum obat, kau bisa istirahat lagi" ujarnya sambil mulai menyuapiku. Aku hanya menuruti apa yang ia katakan.

Setelah selesai makan dan minum obat serta berbaring kembali, ia mengajakku mengobrol dengan obrolan ringan tentang kenapa hal itu terjadi? Awalnya aku enggan menjawabnya teapi karena mengingat ialah yang menolongku, setidaknya aku harus membantunya jugakan dalam penyelesaian kasus bullying ini? Kuceritakan secara rinci semuanya dan alurnya itu ia rekam melalui sebuah recorder.

"Baiklah, sekarang waktunya kau istirahat" ucapnya sambil berdiri membantuku merebahkan badan. Saat ia seperti ingin meninggalkanku, tak sengaja aku menarik ujung bajunya.

"Jebal Kajima, sunbae" lirihku padanya. Kulihat walah datarnya itu tersenyum mempesona. Astaga pipiku terasa panas.

"Okay, aku akan disini"ucapnya sambil kemabli duduk di samping ranjangku. Aku tersenyum melihatnya.

"Bolehkah aku tau siapa namamu sunbae?" tanyaku dengan hati-hati.

"Namaku Bybov. Dan jangan panggil sunbae bila hanya berdua. Panggil hyung jauh lebih baik" ujarnya sambil mengusak rambutku.

Astaga aku terus berdebar-debar. Semenjak melihatnya pertama kali... entahlah aku juga tak mengerti. Mungkin hanya terpesona.

[JUNGKOOK SIDE END]

Beberapa minggu setelahnya, kondisi Jungkook sudah mulai membaik. Bybov juga sudah kembali bersekolah karena mengingat ia berada di tahun ajaran akhir memaksanya untuk tetap masuk sekolah sekaligus menjaga Jungkook yang di titipkan kepadanya. Seperti saat ini, saat guru sedang menerangkan, Bybov merekamnya melalui recorder yang pegang oleh sang guru sementara dirinya mengawasi Jungkook melalui kamera cctv yang terhubung ke ponselnya. Dan hal ini tidak diketahui oleh Jungkook. Ia sengaja melakukan hal itu karena ia takut hal yang tidak diinginkan terjadi pada Jungkook.

"Bybovsky Tobais!" ucap sang guru sontak membuat Bybov menatap sang guru. Ia diminta untuk berdiri dan iapun menurutinya. 'Semoga saja hanya mengerjakan soal'batinnya berbicara.

"Kerjakan 5 soal di papan tulis itu! 5 menit cukupkan?" ujar Kim seonsaengnim

"10 menit ya saem" ucap Bybov sambil berjalan ke arah papan tulis dan langsung mengerjakan semua soal yang diberikan. Kurang dari 10 menit Bybov menyelesaikan soal-soal itu dan kembali duduk di kursinya kembali mengawasi Jungkook.





Tbc

Maafkeun ini pendek

Just You and Me [END /VKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang