MM : Hei, kau lihat orang yang duduk di sana?
RR : Hm?
MM : Dia melihat ke arahmu terus.
RR : Oh ya?
MM : Iya. Jangan-jangan dia mata-mata.
RR : Hahaha.
MM : Mungkin kau mirip seorang buronan yang sedang dicari-cari?
RR : Atau mungkin, dia hanya terpesona pada ketampananku.
MM : Geez. Apa kau baru saja mencoba terdengar narsis? Too pathetic, really. Try again.
...
Tujuh belas menit kemudian
MM : Aku tahu! Kalau kuhampiri, mungkin dia akan mengakui siapa dia sebenarnya, meski terpaksa.
RR : Sudahlah, biarkan saja dia.
MM : Yakin, kau tak mengenalnya? Jangan-jangan sebenarnya dia temanmu.
RR :Nope. Aku yakin bukan.
MM : Mengapa kau yakin? Kau bahkan tak bisa melihat wajahnya dengan jelas.
RR : Intuisi.
MM : Hmpfh. Bilang saja kau tak punya teman.
RR : Sembarangan kau..
MM : Eh, benar ya?
RR : Apa?
MM : Kau tak punya teman.
RR : Aku punya.
MM : Omong kosong.
RR : Terserah.
MM : Kalau begitu sebutkan, berapa jumlah temanmu?
RR : Tak ada waktu untuk menghitung hal semacam itu.
MM : Ah. Tentu saja, Loner.
RR : Fine. Mungkin sekitar 4000.
MM : Tadi kau bilang tak ada waktu, lalu muncul 4 digit angka begitu saja? Seriously?
RR : Pernah dengar social network?
MM : Maksudmu buku wajah?
RR : Jenius.
MM : Ckckck, menyedihkan. Kau bahkan tak tahu apa yang kau sebut teman.
RR : Maksudmu?
MM : Teman itu apa?
RR : Teman ya teman.
MM : Yaitu?
RR : Seseorang yang menemanimu setiap saat.
MM : Hah! Dan kau punya 4000 orang yang menemanimu setiap saat?
RR : Lupakan angka itu. Oke, ralat, teman adalah seseorang yang menemanimu, saat suka dan duka. Bagaimana?
MM : Kau menggunakan kata 'menemani' yang berasal dari kata 'teman'. Jelaskan, apa yang ia lakukan?
RR : Ya, bu guru..
MM : Aku serius.
RR : Aku bosan. Next topic please?
MM : No. Definisikan 'teman'.
RR : Biarkan aku berpikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman
Short StorySekeping dialog tentang arti persahabatan. DISCLAIMER: Tulisan ini 100% fiktif. Hanya terjadi di dalam kepala saya dan tidak mengacu pada kejadian nyata. Kesamaan nama orang, inisial, tempat, atau nama lainnya bukanlah hal yang disengaja dan tidak a...