MM: Dengar, meskipun aku ditakdirkan menjadi kanibal, aku tak akan memakanmu.
RR: Benarkah?
MM: Yep.
RR: Sekarang, bayangkan kita berdua terjebak di pulau terpencil yang tandus tanpa makanan sama sekali. Kau masih yakin?
MM: Umm.. Yah, itu mungkin pengecualian.
RR: Heh.
MM: Haha. Just kidding! Maksudku jika aku jadi kanibal, dimanapun itu terjadi. Aku takkan memakanmu.
RR: Oh.
MM: Kau tak ingin tau kenapa?
RR: Tidak.
MM: Hmph. Walaupun tak ingin tahu, harusnya kau jawab ya! Setidaknya untuk kesopanan, kau tanya "kenapa" apa susahnya? Kalau terus begini orang akan menganggapmu tak punya empati!
RR: Oke. Ehem. Kenapa kau tak mau memakanku?
MM: Huh, Terlambat. Sekarang jawabannya sudah expired. Aku tak mau membicarakan itu lagi.
RR: Kalau kau tak mau menjawab, untuk apa kau memintaku bertanya? Aneh.
MM: Terserah kau bilang apa, aku tak mau berdebat. Aku lelah, dan membicarakan makan-memakan membuatku lebih lapar. Aku pesan makanan dulu.
RR: Tunggu. Kau mau pesan apa?
MM: Apapun. Aku mau lihat-lihat konter thailand cuisine di sebelah sana.
RR: Memangnya kau bisa makan makanan-makanan itu?
MM: Kenapa tidak? Aku tak pilih-pilih soal makanan.
...
RR: Pesan makanan thailand?
MM: Yep. Batagor.
RR: ?! Sejak kapan batagor jadi masakan thailand?
MM: Mungkin orang thailand juga suka memakannya. Entahlah. Omong-omong, kau masih ingat wanita yg tadi kubilang mencurigakan?
RR: Yang mana?
MM: Wanita yang tadinya kukira temanmu, yang memakai mantel kulit & syal, yang duduk di sebelah sana.. Jangan melihat ke arahnya! Kalau mau melihatnya, kau harus sambil pura-pura melakukan sesuatu, misalnya sambil melamun atau mencari pelayan yang lewat..
RR: Wanita yang berkacamata 80's itu? Kelihatannya dia sedang membaca koran. Apanya yg aneh?
MM: Aku yakin dia cuma pura-pura. Jelas sekali dia memperhatikan kita! Tadi saat aku berjalan ke arah konter thailand, dia mengikutiku. Padahal ada banyak konter makanan yang lebih terkenal di dekatnya, kenapa harus jauh-jauh ke konter thailand? Sangat mencurigakan.
RR: Sebaiknya kau ngaca dulu sebelum bicara. Kegiatan yang kau bilang mencurigakan itu persis yang baru saja kau lakukan, ingat?
MM: Dengar dulu, aku belum menceritakan bagian terpenting! Saat aku mau memesan, tiba-tiba saja dia mengajakku bicara. Dia bilang, "Kudengar tomyam menu terbaik disini. Kau harus mencobanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman
Short StorySekeping dialog tentang arti persahabatan. DISCLAIMER: Tulisan ini 100% fiktif. Hanya terjadi di dalam kepala saya dan tidak mengacu pada kejadian nyata. Kesamaan nama orang, inisial, tempat, atau nama lainnya bukanlah hal yang disengaja dan tidak a...